Ekspresi Menuju Perubahan

Hai kawan, masih bersama dengan Stanley Wijaya yang selalu setia menemani kalian semua dalam website kesayangannya yaitu www.faktakita.com dan dalam postingan ini saya akan membahas tentang kegiatan yang menunjukkan tentang "Berani Berekspresi"

   Ya, gambar diatas diambil saat Pertemuan Nasional Kaum Muda SSV yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni - 3 Juli 2011. SSV itu sendiri adalah singkatan dari Serikat Sosial Vinsensius. Serikat Sosial ini membantu mereka yang kurang beruntung, mulai miskin materi sampai miskin perhatian sekalipun.

   Saya adalah wakil ketua dari konferensi St. Maria Magetan dan diundang pada acara tersebut. Saya juga tidak menyangka bahwa saya akan diundang karena umur saya yang masih terbilang cukup muda. Tetapi saya tetap bangga ternyata saya diundang salam acara sebesar itu.

   Setelah saya sampai disana, saya berdecak kagum ternyata acara ini mengundang perwakilannya dari seluruh daerah. Mulai dari Sabang sampai Merauke terlihat memenuhi isi ruangan ini. Berbagai suku, agama, dan ras terlihat juga mulai mewarnai acara sosial ini. Setelah kami saling berkenalan, akhirnya dimulai pembagian kelompok. Tiap kelompok diisi oleh peserta yang mempunyai latar belakang berbeda. Tapi kami pun mulai menganggap kami ini "sama", karena kami sadar Bhinneka Tunggal Ika.

   Maksud dari pembagian kelompok tersebut, supaya adanya pembauran diantara kami. Kami juga dituntut untuk berekspresi sehingga menghasilkan suatu karya ataupun proyek kerja yang akan kami terapkan untuk sesama kami yang membutuhkan.

Hanya gagasan saja? Bukan penerapan? 

Jawabannya adalah TIDAK

   Kami pun mengunjungi Panti Asuhan Bakti Luhur Malang untuk membuktikan bahwa tidak ada perbedaan diantara kami. Mungkin miskin materi sudah biasa kita temui, maka dari itu SSV Indonesia mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan Bakti Luhur Malang untuk menghibur mereka yang miskin perhatian. Pastinya hal ini membuat suatu perubahan bagi kepribadian kami, karena kami menjadi lebih mengasihi sesama dan mengerti suka dan duka sesama kita.

Terlihat anak panti asuhan yang memakai baju bewarna hijau, ia adalah anak yang mempunyai semangat tinggi. Di tengah keterbatasannya, ia ternyata senang sekali dengan matematika.

Terlihat salah satu peserta (berkacamata) yang mencoba berbaur dengan anak-anak balita di panti asuhan tersebut.

Apakah hanya sampai di sini? TIDAK

  Setelah kami mengikuti dari acara tersebut, kami mempunyai banyak proyek karena kebebasan ekspresi yang telah dilatih oleh SSV Indonesia. Sebagai contoh SSV Konferensi Madiun, Magetan, Ponorogo, dan sekitarnya. Mereka bekerja sama untuk menjaring para peminat serikat sosial ini. Dengan cara mengadakan acara se-dewil Madiun, kami berharap dapat membawa perubahan kepada sekeliling kita agar mereka lebih bersyukur akan apa yang ada sekarang ini.

Seperti biasa diadakan media berekspresi, dengan cara pembacaan puisi, visi dan misi, ataupun motivasi hidup yang akan diterapkan pada kegiatan yang selanjutnya

Setelah mereka menyampaikan ekspresinya dengan berani, akhirnya tiba saat pembuktian. Mereka melaksanakannya di Panti Asuhan Bakti Luhur Madiun

Ada pula yang melaksanakannya di kawasan pemukiman penduduk

   Tidak berhenti sampai di sini, kami ternyata dapat menjaring banyak peminat. Terbukti para anggota baru mengadakannya dengan kerja sama melalui sekolahnya masing-masing. Ingin tahu lebih lanjut ? klik di sini ...

  Dan ternyata diantara media berekspresi tersebut, ada yang memakai media blog. Seperti saya dan beberapa teman saya di SMAN 1 Magetan yang tergabung dalam komunitas KOBAMATA. KOBAMATA adalah Komunitas Blogger SMASA Magetan. Kami rutin mengadakan kopdar dan selalu up to date dalam melakukan posting blog. Misalnya pada ulang tahun PGRI dan hari ibu yang baru saja kita peringati. 

  Kami telah menganggap blog sebagai teman keseharian kami. Mulai dari curhat, sarana berekspresi, sarana opini, dan sebagainya. Ekspresi dalam blog ternyata sangat mengasyikkan. Kita dapat menulis apa yang kita pikirkan dan dapat kita share bersama dalam suatu topik tertentu. Pastinya dari ekspresi tersebut kita wujudkan dalam suatu tindakan nyata. Itulah slogan KOBAMATA, "Write for a Change".

"Manusia di berikan kemampuan akal budi yang unik oleh Sang Maha Kuasa,

bila dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan suatu ekspresi yang menarik. Kita harus berani mengungkapkannya agar berguna bagi kehidupan sesama, nusa dan bangsa."

Demikian postingan saya kali ini,

bila ada kata yang kurang sopan saya minta maaf, bila ada lebihnya itu merupakan anugerah dari Maha Kuasa.

~Arrigatou Gozaimasu~

Hak Cipta www.faktakita.com