Jemari - jemarimu begitu lentik,
Memainkan dawai malam
Mengalunkan nyanyian
Para perindu rumunsa.
Suara - suaramu begitu menusuk,
Pada lembaran kesunyian kelam.
Menusuk hingga tetesan air mata,
Mengalir penuh rupa.
Aku ingin melebur bersamamu,
Wahai pejalan malam.
Mengiringi setiap langkahmu,
Mencari arti hidup
Di bawah beton - beton,
yang berdiri angkuh
Matamata itu memandang lirih
memandang jauh penuh gundah
tak sedikit pun tenang tak punah
Seutas senyuman mulai memudar licik
menghambakan religi kemunafikan
dalam tenang aku kelam
dalam kelam aku tenang
bersama dawai malam aku berdo'a lantang
beri aku setetes ketenangan untuk para pejalan malam
biar ku tau tingginya langit.
dan tawa setiap anak jalanan
Karya : Ari Ryan
Edited by : www.faktakita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar