Laman

Rabu, 04 Januari 2012

Puisi : ANAK JALANAN

Jemari - jemarimu begitu lentik,
Memainkan dawai malam
Mengalunkan nyanyian 
Para perindu rumunsa.
Suara - suaramu begitu menusuk,
Pada lembaran kesunyian kelam.


Menusuk hingga tetesan air mata,
Mengalir penuh rupa.
Aku ingin melebur bersamamu,
Wahai pejalan malam.
Mengiringi setiap langkahmu,
Mencari arti hidup
Di bawah beton - beton,
yang berdiri angkuh

 Matamata itu memandang lirih
 memandang jauh penuh gundah
 tak sedikit pun tenang tak punah

 Seutas senyuman mulai memudar licik
 menghambakan religi kemunafikan
 dalam tenang aku kelam
 dalam kelam aku tenang
 bersama dawai malam aku berdo'a lantang
 beri aku setetes ketenangan untuk para pejalan malam
 biar ku tau tingginya langit.
 dan tawa setiap anak jalanan

Karya : Ari Ryan
Edited by : www.faktakita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar