Akhirnya aku bertemu dengan Susilo,
dan duduk sebangku dengan dia. Dia orangnya pendiam, baik, dan pintar. Sehari
yang menyenangkan telah beralalu, keesokan harinya aku melihat seorang anak
laki-laki yang tiba-tiba masuk kelas dengan kaki yang terluka. Aku bingung saat
melihat dia, sepertinya galak dan pendiam. Ternyata dia tidak seperti yang aku pikirkan, Tio adalah namanya. Lama
kelamaan aku makin dekat dengan dia. Dan selalu bersama kemana-mana.
Aku dan Tio lalu mempunyai keinginan
untuk mencari teman lebih banyak lagi dan tidak memandang atau pun
memilih-milih teman. Semua yang kami temui langsung dijadikan teman. Salah
satunya yaitu seorang anak laki-laki yang tinggi, putih, dan sepertinya
pendiam. Bayu namanya. Ternyata pemikiranku salah lagi, setelah aku mencoba
mendekati dia dengan cara duduk sebangku dengannya, ternyata dia itu banyak
omong, humoris, dan pintar. Seperti aku dan Tio, lama-kelamaan kami bertiga
mulai sangat akrab dan kemana-mana selalu bersama. Jika ada waktu luang, kami
selalu mengungkapkan perasaan masing-masing yang biasa disebut curhat. Tak lupa
kami juga selalu bercanda dan tertawa bersama dikelas.
Hari demi hari, temanku lebih
banyak. Mereka diantaranya adalah Sri dan Yani yang selalu bersama dan duduk
berdua jika didalam kelas. Temanku yang lain adalah sepasang kekasih yang biasa
disebut pacaran, mereka adalah Rico dan Yanti, mereka sangat akur dan Rico
selalu mengerti tentang perasaanku. Temanku yang lain Dina dan Silvi. Yang
Dina, dia itu orangnya rame, asyik, dan humoris tak kalah juga dengan Silvi dia
itu juga orangnya pintar.
Masih banyak teman yang aku peroleh
dari sekolah baruku ini. Mereka semua asyik, enak diajak bicara, dan mempunyai
kepribadian masing-masing. Terutama Susilo, teman pertama yang aku dapat di
sekolah, lalu Tio dan Bayu teman akrabku. Sri dan Yani teman yang selalu
memberikanku masukan. Rico dan Yanti teman yang selalu memberi dukungan aku
untuk jadi lebih baik. Dina, orang yang berkacamata ini cukup kenal tentang
aku. Dia mempunyai rasa riang gembira, walaupun waktu upacara selalu sakit. Dan
terakhir Silvi, temanku yang ini selalu mendengarkan dan memberi solusi terhadap
aku dan Tio jika setiap ada masalah.
Tidak terpikirkan olehku, bahwa aku
ini adalah orang yang paling beruntung bisa memperoleh teman yang bisa mengerti
semua perasaanku, dan keadaanku. Kalian adalah teman yang terbaik dan tidak
akan pernah aku lupakan. Aku sangat senang sekali, dan sangat berterima kasih
kepada kalian.
UNSUR
INSTRINSIK
Tokoh :
Ø
Agus : Periang, suka mencari teman, mudah bergaul
dengan orang lain.
Ø
Susilo : Pendiam, baik, pintar.
Ø
Tio : Periang, aktif, mudah beragaul dengan
orang lain, setia kawan.
Ø
Bayu : Banyak omong, humoris, pintar.
Ø
Sri : Enak diajak bicara, asyik.
Ø
Yani : Seru, penuh canda tawa.
Ø
Rico : Banyak omong, humoris, aktif, asyik.
Ø
Yanti : Pendiam, seru, asyik.
Ø
Dina : sedikit pendiam, tapi asyik orangnya.
Ø
Silvi : suka memberi solusi, asyik, seru, pintar.
Latar :
Ø
Didalam
kelas yang baru.
Ø
Pagi
hari, dan siang hari.
Alur :
Ø
Alur
Maju.
Sudut
pandang :
Ø
Sudut
pandang Orang pertama.
Gaya
Bahasa :
Ø
Hiperbola.
Tema :
Ø
Persahabatan.
Amanat :
Ø
Jangan pernah memutuskan hubungan
sebuah pertemanan, dan mengertilah tentang temanmu yang baru!
Ø
Jangan pernah lupa dengan teman yang
lama, setelah dapat teman yang baru!
Ø
Jangan kau sia-siakan seorang teman
yang selalu ada untuk kamu!
Ø
Jangan pernah kau sakiti hati temanmu!
Ø
Jangan pernah membeda-bedakan teman
hanya dari status ekonominya. Tapi carilah teman sebanyak mungkin tanpa
membeda-bedakannya.
X2 / 06
Animated by : www.faktakita.com
kunjungan malam:D
BalasHapusIlham@ terima aksih sob..
BalasHapusAku kunjungi ganti deh :)
hahaa