Hai teman, masih bersama Stanley
Wijaya dalam blog kesayangannya yaitu www.faktakita.com
yang akan selalu menemani kalian semua di waktu dan kesempatan yang ada.
Bagaimana harimu setelah UAS? Punya planning ngga nih? Nah, dalam postingan
kali ini saya akan share tentang weekend di Pacet, Mojokerto. Mau tau
ceritanya? Check this out yaa..
Pagi
itu tepatnya tanggal 15 Juni 2012, saya mempunyai acara bersama teman-teman
saya untuk mengikuti camp di Pacet, Mojokerto. Oh ya, teman-temanku ini bernama
Argata Kharisma Hapsari, Shaestu Abida, dan Melinda Priwardani. Kami adalah
alumni dari Perth Immersion yang mengujungi Perth, Western Australia untuk
mengenyam pendidikan. Sebenarnya sih banyak yang mengikuti program immersion
itu, tapi karena sesuatu hal yang mendaftar camp ini hanya 4 orang. Culture
Camp adalah tema dari kegiatan ini dan harus menggunakan bahasa Inggris untuk
berkomunikasi. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari immersion program yang sudah
dilakukan PIRAX di Australia dan Singapore beberapa waktu yang lalu.
Langkah
awal kami mulai dari rumah Argata. Pukul 07.00 WIB kami segera merapat dan
segera berangkat menuju Pacet. Kami naik mobilnya Argata loo, wah baik banget
ya ibunya Argata ini dan pastinya Argata juga. Terima kasih yaaa. (hehe). Di
perjalanan kami berbincang-bincang dengan ibunya Argata dan pastinya dengan teman-teman.
Setelah beberapa jam, berhentilah kami di Rumah Makan Pojok II. Di sana kami
memesan makanan, seperti : soto, nasi campur, dan ayam penyet. Dengan lahapnya
kami menikmati makanan tersebut, “Nyamm..nyam..nyam”
Setelah
menikmati makanan tersebut, kami segera masuk mobil untuk melanjutkan
perjalanan. Kami sempat mengira kalau Mojokerto dengan Pacet itu dekat, wah
ternyata lumayan jauh loo. Dari Mojokerto, kami menuju Pacet dengan rasa
deg-degan karena belum tahu acara camp ini seperti apa. Naik, naik, naik
jalanpun semakin naik yang berarti lokasi sudah semakin dekat. Kami segera
pasang mata lihat kiri dan kanan untuk melihat dimana Hotel Sativa yang menjadi
lokasi camp ini.
Dan
pada akhirnya kami menemukan tempat Hotel Sativa berada. Mobil segera masuk ke
Hotel Sativa yang berada di kiri jalan. Setelah masuk dan bertanya tentang info
camp ini ternyata kami salah tempat. Seharusnya kami masuk ke Hotel Sativa yang
berada di kanan jalan. Dan akhirnya kami segera masuk ke Hotel yang berada di
kanan jalan dan bertemu dengan security hotel tersebut. Security itu memberikan
nomor masuk kepada kami dan mempersilakan kamu untuk masuk.
Hotel
Sativa ini sangat alami dan asri loo teman-teman, buktinya banyak sekali
tanaman yang sudah jarang ditemukan di tempat-tempat lain. Oh ya, jika kalian
berpikir Hotel Sativa itu seperti hotel-hotel yang lain, sepertinya kalian
harus mengubah pandangan kalian deh. Hotel Sativa ini mempunyai bentuk bangunan
pendopo sebagai aulanya dan limasan sebagai tempat tidurnya. Limasan ini
mempunyai bentuk seperti rumah joglo tapi dengan banyak tiang penyangganya.
Nah, setelah kami memasuki wilayah hotel itu kami segera menuju ke pendopo dan
bertemu dengan panitia camp tersebut.
Hal
yang pertama kali kami lakukan yaitu berjabat tangan dengan panitia dan
pastinya setelah itu checklist atau registrasi kedatangan kami. Setelah
registrasi, kami diantar menuju ke limasan sebagai tempat tidur kami nanti. Oh
ya, perlu diketahui kami datang pertama kali loo teman-teman. Jadi kami
mempunyai banyak waktu luang untuk menimati pemandangan yang ada. Di perjalanan
saat kami diantar ke limasan, dijelaskan oleh panitia tentang buah Mojo yang
ada di hotel itu. Ia berkata rasanya sedikit aneh. So, jangan coba-coba loo
teman-teman kalo ngga ingin perutnya bermasalah (Hehe)
Setelah
diantar ke limasan, saya dengan Shaestu Abida serta para peserta laki-laki
mendapat tempat tidur di limasan 3 dan para peserta perempuan termasuk Argata
dan Melinda di limasan 4. Sedangkan limasan 1 dan 2 hanya dipakai oleh para
guru pendamping dan native speaker yang sebagian besar akan datang pada esok
hari.
Setelah
memilih tempat tidur di limasan, kami segera menuju pendopo serta membawa
kertas buffalo, gunting, pita, lem, dan sebagainya untuk keperluan membuat name
tag. Karena kami datang pertama, jadi kami mempunyai banyak waktu untuk membuat
name tag ini.
Kira-kira
2 jam berlalu, kami menyelesaikan proyek ini. Mobil-mobil peserta lain pun juga
berdatangan dan juga melakukan registrasi. Dan peserta lain melakukan hal yang
sama yaitu membuat name-tag. Kami sempat kaget, karena kebanyakan peserta dari
kelangan SMP sederajat. Sedangkan kami berempat dari SMA.
Acara
pembukaan pun dimulai oleh Bu Irawati Sandjaja selaku pimpinan PIRAX. Kemudian
diikuti oleh kepala sekolah dari SMPN 1 Mojokerto dan SMPN 3 Tuban. Setelah
acara pembukaan, dilanjutkan oleh presentasi profil sekolah. Setiap sekolah
mempresentasikan mulai dari ekstrakurikuler yang ada sampai proses belajar
mengajar yang ada di sekolah. Kurang lebih ada 4 sekolah yang mempresentasikan
sekolahnya.
Satu
jam pun telah berlalu, presentasi sekolah pun sudah selesai. Para peserta
diberikan waktu untuk berkenalan satu sama lain dan kemudian dilanjutkan dengan
personal time, jadi mereka bisa menggunakan waktu ini untuk mandi, istirahat,
berdoa, dan lain sebagainya.
Setelah
para peserta istirahat, tim dari USA dan Singapore mempresentasikan tentang
International Education System dati negaranya masing-masing. Untuk tim dari USA
mempunyai native speaker yang bernama Erin Desmond, sedangkan native speaker dari
Singapore bernama Natalia Sanusi. Para peserta sangat antusias dengan sesi ini
dan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang timbul tentang program tersebut
karena banyak peserta yang ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri.
Waktu
telah bergulir dan pastinya menuju ke sesi selanjutnya. Sesi yang satu ini
menuntut keaktifan peserta untuk share bersama. Para peserta sebelumnya dibagi
menjadi 7 kelompok dan kemudian diberikan topik tentang pendidikan dan tes di
Indonesia. Topiknya antara lain adalah Bagaimana permasalahan pembelajaran di
Indonesia & solusinya, kemudian bagaimana persiapan belajar, bagaimana
mental saat menghadapi ulangan di Indonesia, dan sebagainya. Setelah diskusi
kelompok, hasilnya di presentasikan kepada kelompok lain. Salah satu peserta
yang mau berbagi tentang hasil diskusi itu berasal dari SMA Negeri 1 Magetan.
Setelah
diskusi usai, para ketua dari 7 kelompok pun dipanggil. Ternyata ada beberapa
pekerjaan yang harus dikerjakan oleh seluruh anggota, antara lain : membuat
nama kelompok, harus mengenal satu sama lain, dan mempersiapkan untuk
performance esok hari. Ketua kelompok pun segera kembali ke kelompoknya
masing-masing dan segera melakukan diskusi. Asyiknya diskusi membuat lupa akan
waktu. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB, maka semua kelompok
memutuskan untuk menyelesaikan diskusinya dan segera istirahat supaya dapat
mengembalikan tenaga yang sudah dipakai hari ini. Setelah para peserta
meninggalkan pendopo dan kembali ke limasan, para peserta sudah menempati
posisi tidurnya masing-masing dan akhirnya, “Shushhhhhhh”.
“Kukuruyukkkk”,
suara apa hayoo? Suara ayam asli? Bukan kok, ini adalah suara alarm yang
dipasang oleh peserta laki-laki di limasan 3 jika sudah menujukkan pukul 4
pagi. Wah, walaupun sudah ada alarm tapi belum ada yang mau meninggalkan tempat
tidurnya loo, jadi saya segera bangkit dari tempat tidur dan mengambil
peralatan mandi supaya tidak perlu mengantri untuk mandi ketika sesi personal time.
Menurut
jadwal, kami harus menuju ke lapangan untuk melakukan morning exercise. Ya,
seperti biasa kami olahraga pagi untuk meregangkan otot. Setelah itu, para
peserta dipersilakan untuk mandi. Untungnya saya sudah mandi, jadinya tidak
usah ikut-ikutan mengantri deh (haha)
Setelah
personal time, para peserta menuju pendopo untuk makan pagi. Makanannya pun
enak loo teman-teman dan para peserta pun lahap makannya, “Nyamm, nyamm, nyamm”.
Untuk membuka sesi pada hari ini, dilakukanlah beberapa permainan kelompok
untuk mengasah kekompakan selain itu ketua kelompok juga dipanggil untuk konfirmasi
tentang pekerjaan yang diberikan tadi malam. Ternyata nama kelompoknya sangat
kreatif loo teman-teman, antara lain :
-
The Lion
-
Bat Man (Better Human)
-
TaTuKer Cable (Magetan, Tuban,Mojokerto &
Camp, Better, Learn)
-
The Rainbow
-
The Heroes
-
And etc (Maaf, saya lupa. Hehe)
Di saat yang
sama, para peserta lain yang berasal dari USA juga datang. Kurang lebih ada 14
orang yang mengikuti camp ini. Di sini mereka akan mempelajari permasalahan
belajar yang dialami murid-murid di Indonesia. Sesudah melihat-lihat para
peserta dari luar negeri, dilanjutkan dengan pembelajaran. Untuk tiap kelas,
dibedakan mata pelajarannya. Banyak pelajaran yang diberikan, seperti bahasa
Inggris, Sains, dan Matematika. Kurang lebih 1,5 jam, akhirnya dilanjutkan
dengan coffee break supaya para peserta bisa istirahat beberapa menit dan
dilanjutkan kelas kembali. Kelas? Kalian berpikir kalau peserta dimasukkan
dalam suatu ruangan tertutup dan harus duduk terpaku? SALAH besar!! PIRAX Group
membuat pelajaran terasa menyenangkan dengan cara membuat kelas di lapangan
terbuka dan beralaskan tikar. Jadi peserta bisa belajar sekaligus menikmati keindahan
alam sekitar. Gurunya pun dari team USA dan Singapore loo teman-teman, jadi
dapat saling berbagi ilmu dan share bersama.
Oh ya,
beberapa sekolah terlihat mendominasi pada saat kelas berlangsung. Salah
satunya juga SMA Negeri 1 Magetan yang berhasil mendominasi di tingkat SMA
sederajat, tepatnya di pelajaran Matematika dan Kimia.
Nah, setelah
menjalani 2 kelas para kru dari UK Petra mengadakan sebuah games kekompakan
kelompok. Mulai dari games matematika, bahkan sampai melepaskan diri dari tali
tanpa melepas ikatannya. Dan pastinya SMA Negeri 1 Magetan kembali menjadi yang
tercepat karena pernah mematahkan rekor di Australia dalam permainan yang sama.
Perlu diketahui, rekor sebelumnya di Australia adalah 10 menit, tapi dengan
mudahnya kami pecahkan hanya 5 menit. Di permainan kali ini, kami juga belajar
dari pengalaman jadi dapat memecahkan rekor kami juga dalam waktu 5 DETIK !!!
Wah, hebatkan?? Haha..
Setelah
permainan itu, para peserta mendapat personal time untuk dimanfaatkan sebagai
waktu mandi, gosok gigi, makan camilan, berdoa, dan sebagainya. Dan setelah itu
kembali ke pendopo untuk mendapat makanan dan minuman kecil supaya peserta
tetap semangat. Saya masih ingat camilan saat itu, yaitu pisang goreng dan
segelas teh hangat. Para peserta dari USA pun juga ikut bergabung di grup kami,
pada saat itu saya sedang duduk bersama teman-teman saya yang berasal dari
Perth Immersion Program. Oh ya, yang bergabung bersama kami bernama Eshiea, dia
sangat ramah dan mudah berteman. Dia senang pisang goreng di Indonesia.
Sebelumnya saya juga sempat berbincang-bincang dengan Joe, dia bertanya tentang
keagamaan di Indonesia dan perbedaannya dan dia juga suka pisang goreng ini.
Wah, kayanya harus segera di tetapkan sebagai makanan asli Indonesia nih, biar
ngga di klaim negara tetangga itu tuh !!
Setelah
menikmati makanan yang ada, waktunya pelatihan leadership. Jadi dalam sesi ini
tiap kelompok diberikan waktu latihan performance untuk nanti malam. Ketua kelompok
pun segera memimpin anggota yang lain. Sebelumnya, peserta dari USA juga ikut
bergabung. Jadi dalam latihan kali ini, peserta dari USA juga ikut melihatnya.
Saya mengira bahwa peserta USA juga ikut dalam performance, jadi saya sebagai
leader dari kelompok 3 (TaTuKer Cable) mengikut sertakan mereka sebagai
tritagonis.
Setelah kurang
lebih 15 menit, kami mendapat personal time untuk membersihkan diri jika perlu,
ataupun istirahat, bahkan berdoa dan setelah itu kembali ke pendopo untuk makan malam. Nah,
setelah makan malam dilanjutkan oleh performance dari beberapa sekolah. Ada
yang menampilkan tarian dengan lagu lir-ilir, tarian jaranan, dan dari SMA
Negeri 1 Magetan sendiri menampilkan “Magic Perform” yang cukup mendapat banyak
applause dari peserta. Untuk tarian jaranan, peserta dari USA memanfaatkan hal
itu dengan mengabadikan sesi dan pastinya dengan sesi foto.
Performance dengan bernyanyi dan menari
Para penonton dari team USA dan Singapore
Performance Tari "Jaranan"
Performance dari Team USA
Nah, setelah 3
performance dari sekolah-sekolah yang hadir dilanjutkan dengan acara api
unggun. Setelah api unggun dinyalakan, tiap kelompok pun segera menampilkan
performancenya. Kebanyakan dari mereka menampilkan lagu tradisional atau
nasional dalam bahasa Inggris dan ada pula yang menampilkan drama. Nah, berbeda
dengan kelompok 3 karena kelompok ini menampilkan lagu tradisional yang
dipadukan dengan drama sehingga menyerupai drama musikal. Nah, sambil melihat performance,
para peserta juga bisa menikmatinya sambil memakan jagung dan lemper yang sudah disediakan.
Ketika performance sudah usai dan api mulai mengecil, team USA pun memberikan marshmallow sekaligus dengan cara memakannya. Jadi cara mengolahnya adalah dengan menusukkan marsmallow tersebut ke sebatang ranting, kamudian membakarnya dengan waktu yang singkat diatas api. Setelah itu dijepit dengan crackers dan melapisinya dengan coklat cair. Dan akhirnya “Kriukk..nyamm,nyamm”. Cracker yang gurih, marsmallow yang lengket, dan ditambah dengan coklat cair menambah indahnya malam itu.
Ketika performance sudah usai dan api mulai mengecil, team USA pun memberikan marshmallow sekaligus dengan cara memakannya. Jadi cara mengolahnya adalah dengan menusukkan marsmallow tersebut ke sebatang ranting, kamudian membakarnya dengan waktu yang singkat diatas api. Setelah itu dijepit dengan crackers dan melapisinya dengan coklat cair. Dan akhirnya “Kriukk..nyamm,nyamm”. Cracker yang gurih, marsmallow yang lengket, dan ditambah dengan coklat cair menambah indahnya malam itu.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00
WIB,
para peserta pun segera ke limasan untuk istirahat.
“Kukuruyukk”,
suara alarm pun berbunyi. Seperti biasa belum ada yang bangun walaupun
berulangkali alarm berbunyi, saya pun juga segera menuju ke kamar mandi supaya
nanti tidak usah ikut mengantri untuk mandi. Pukul 06.00 pagi kami melakukan
morning exercise, seperti olahraga pagi dan untuk hari ini ada permainan
kelompok di lapangan ini juga. Ada 2 permainan, yang pertama adalah permainan
melakukan intruksi kebalikannya. Seperti, bila saya mengucapkan kanan maka kita
harus ke kiri, dan sebagainya. Kalau hari sebelumnya saya mendominasi kelompok
saya sehingga menjadi yang terbaik, dalam permainan ini malah saya jadi
troublemakernya. Wah, maaf yaa teman-teman. Hehe :D
Permainan
kedua adalah permainan memecahkan balon. Jadi tiap kelompok membentuk barisan
dan saling memegang bahu temannya. Ada yang menjadi kepala dan ada yang manjadi
ekor. Tugas yang menjadi kepala adalah memecahkan balon lawan dan tugas yang
menjadi ekor adalah menjaga balon yang diikatkan ke punggungnya agar lawan
tidak memecahkannya. Permainan ini terlihat lebih asik dan sangat seru. Dapat
dibuktikan dengan pemenang permainan ini adalah 2 kelompok. Sangat seru deh
pokoknya :D
Setelah
melakukan olahraga pagi yang asyik ini, seperti biasa peserta membersihkan
dirinya dan segera ke pendopo untuk makan pagi. Nah, setelah makan pagi para
peserta harus menjalani tes evaluasi untuk tolak ukur karena telah mendapat
pelajaran dari team USA dan Singapore. Nah, kurang lebih 1,5 jam akhirnya tes
selesai. Setelah tes, para peserta mendapatkan coffee break. Saya juga masih
ingat coffe break saat itu adalah srabi dan segelas air putih. Enak banget loo
:D
Setelah
menikmati makanan ringan, acara dilanjutkan dengan workshop dari USA Team II
yang juga memerlukan diskusi dari tiap kelompok. Peserta dari USA pun juga ikut
bergabung dan share topik yang ada. Untuk kali ini mengambil topik, “Belajar
yang sukses, Bagaimana supaya mengerjakan ulangan dengan mudah, dan dapatkah
kita menyontek?” Dari diskusi ini dapat disimpulkan bahwa mencontek itu adalah
hal yang terlarang yang dapat merusak masa depan. Kita juga harus rutin belajar
agar mudah dalam mengerjakan ulangan.
Nah, tak
terasa ternyata hampir seluruh rangkaian acara sudah kami lakukan. Ibu Irawati
pun menutup acara ini. Para peserta pun memberikan applause yang meriah. Ibu
Irawati juga memberikan kenang-kenangan pada peserta USA dan Team USA &
Singapore. Setelah itu dilanjutkan dengan makan siang, makan siang saat itu
adalah ayam goreng, jamur, dan sup sosis. Wah, enak banget deh pokoknya!
Setelah selesai makan, hampir semua peserta kembali ke kamar dan merapikan barang
bawaannya karena acara sudah hampir selesai. Tapi kami peserta dari SMA Negeri
1 Magetan masih menikmati pemandangan dan lingkungan sekitar sebelum kami
meninggalkan tempat ini. Jadi kami merapikan barang kami di akhir acara saja.
Kira-kira
pukul 14.30 WIB, waktunya awarding session dan sekaligus foto kenang-kenangan.
Para peserta diberikan sertifikat sebagai tanda mengikuti kegiatan ini dan di
foto berdasarkan sekolahnya masing-masing.
Tak terasa kegiatan ini telah usai, kami pun
segera menuju ke limasan dan merapikan barang kami. Setelah
selesai merapikan barang, kami segera memasukkannya ke dalam mobil dan
mengawali perjalanan pulang kami. Kurang lebih 3 jam, kami berhenti di Nganjuk
untuk makan dan kemudian melanjutkan perjalanan kami sampai ke Magetan.
Akhirnya, kami pulang dengan rasa senang, bangga, dan selamat.
Terima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan keselamatan, kepada Ibunya
Argata dan Keluarganya yang berbaik hati mengantar dan membelikan kami konsumsi
selama perjalanan (Maaf ya, kalau kami merepotkan. Hehe), kepada seluruh kru
PIRAX dan native speaker, kepada seluruh teman-teman dan anggota kelompok yang
lain, sekali lagi saya ucapkan Terima Kasih.
Demikian
postingan kali ini, bila ada kata yang
kurang sopan saya minta maaf.
Bila ada lebihnya itu merupakan anugerah dari
Yang Maha Kuasa.
Terima Kasih.
Baju merah keren ya
BalasHapusjiah, numpang eksis itu mah.
Hapuswkwkwk
Aku yang ga ada...
Hapuswkwkw, mas bida belom setor foto dek.
Hapuskamu kalo punya fotomu, kirimin ke aku aja :D
wah argata baik bangeeett
BalasHapuswidih, orangnya yang muji orangnya -.-
Hapus