Laman

Rabu, 20 Juni 2012

Culture Camp, "Start to be BETTER !!"

Hai teman, masih bersama Stanley Wijaya dalam blog kesayangannya yaitu www.faktakita.com yang akan selalu menemani kalian semua di waktu dan kesempatan yang ada. Bagaimana harimu setelah UAS? Punya planning ngga nih? Nah, dalam postingan kali ini saya akan share tentang weekend di Pacet, Mojokerto. Mau tau ceritanya? Check this out yaa..

                Pagi itu tepatnya tanggal 15 Juni 2012, saya mempunyai acara bersama teman-teman saya untuk mengikuti camp di Pacet, Mojokerto. Oh ya, teman-temanku ini bernama Argata Kharisma Hapsari, Shaestu Abida, dan Melinda Priwardani. Kami adalah alumni dari Perth Immersion yang mengujungi Perth, Western Australia untuk mengenyam pendidikan. Sebenarnya sih banyak yang mengikuti program immersion itu, tapi karena sesuatu hal yang mendaftar camp ini hanya 4 orang. Culture Camp adalah tema dari kegiatan ini dan harus menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari immersion program yang sudah dilakukan PIRAX di Australia dan Singapore beberapa waktu yang lalu.

                Langkah awal kami mulai dari rumah Argata. Pukul 07.00 WIB kami segera merapat dan segera berangkat menuju Pacet. Kami naik mobilnya Argata loo, wah baik banget ya ibunya Argata ini dan pastinya Argata juga. Terima kasih yaaa. (hehe). Di perjalanan kami berbincang-bincang dengan ibunya Argata dan pastinya dengan teman-teman. Setelah beberapa jam, berhentilah kami di Rumah Makan Pojok II. Di sana kami memesan makanan, seperti : soto, nasi campur, dan ayam penyet. Dengan lahapnya kami menikmati makanan tersebut, “Nyamm..nyam..nyam”

                Setelah menikmati makanan tersebut, kami segera masuk mobil untuk melanjutkan perjalanan. Kami sempat mengira kalau Mojokerto dengan Pacet itu dekat, wah ternyata lumayan jauh loo. Dari Mojokerto, kami menuju Pacet dengan rasa deg-degan karena belum tahu acara camp ini seperti apa. Naik, naik, naik jalanpun semakin naik yang berarti lokasi sudah semakin dekat. Kami segera pasang mata lihat kiri dan kanan untuk melihat dimana Hotel Sativa yang menjadi lokasi camp ini.

                Dan pada akhirnya kami menemukan tempat Hotel Sativa berada. Mobil segera masuk ke Hotel Sativa yang berada di kiri jalan. Setelah masuk dan bertanya tentang info camp ini ternyata kami salah tempat. Seharusnya kami masuk ke Hotel Sativa yang berada di kanan jalan. Dan akhirnya kami segera masuk ke Hotel yang berada di kanan jalan dan bertemu dengan security hotel tersebut. Security itu memberikan nomor masuk kepada kami dan mempersilakan kamu untuk masuk.

                Hotel Sativa ini sangat alami dan asri loo teman-teman, buktinya banyak sekali tanaman yang sudah jarang ditemukan di tempat-tempat lain. Oh ya, jika kalian berpikir Hotel Sativa itu seperti hotel-hotel yang lain, sepertinya kalian harus mengubah pandangan kalian deh. Hotel Sativa ini mempunyai bentuk bangunan pendopo sebagai aulanya dan limasan sebagai tempat tidurnya. Limasan ini mempunyai bentuk seperti rumah joglo tapi dengan banyak tiang penyangganya. Nah, setelah kami memasuki wilayah hotel itu kami segera menuju ke pendopo dan bertemu dengan panitia camp tersebut.




                Hal yang pertama kali kami lakukan yaitu berjabat tangan dengan panitia dan pastinya setelah itu checklist atau registrasi kedatangan kami. Setelah registrasi, kami diantar menuju ke limasan sebagai tempat tidur kami nanti. Oh ya, perlu diketahui kami datang pertama kali loo teman-teman. Jadi kami mempunyai banyak waktu luang untuk menimati pemandangan yang ada. Di perjalanan saat kami diantar ke limasan, dijelaskan oleh panitia tentang buah Mojo yang ada di hotel itu. Ia berkata rasanya sedikit aneh. So, jangan coba-coba loo teman-teman kalo ngga ingin perutnya bermasalah (Hehe)

                Setelah diantar ke limasan, saya dengan Shaestu Abida serta para peserta laki-laki mendapat tempat tidur di limasan 3 dan para peserta perempuan termasuk Argata dan Melinda di limasan 4. Sedangkan limasan 1 dan 2 hanya dipakai oleh para guru pendamping dan native speaker yang sebagian besar akan datang pada esok hari.

                Setelah memilih tempat tidur di limasan, kami segera menuju pendopo serta membawa kertas buffalo, gunting, pita, lem, dan sebagainya untuk keperluan membuat name tag. Karena kami datang pertama, jadi kami mempunyai banyak waktu untuk membuat name tag ini.


                Kira-kira 2 jam berlalu, kami menyelesaikan proyek ini. Mobil-mobil peserta lain pun juga berdatangan dan juga melakukan registrasi. Dan peserta lain melakukan hal yang sama yaitu membuat name-tag. Kami sempat kaget, karena kebanyakan peserta dari kelangan SMP sederajat. Sedangkan kami berempat dari SMA.

                Acara pembukaan pun dimulai oleh Bu Irawati Sandjaja selaku pimpinan PIRAX. Kemudian diikuti oleh kepala sekolah dari SMPN 1 Mojokerto dan SMPN 3 Tuban. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan oleh presentasi profil sekolah. Setiap sekolah mempresentasikan mulai dari ekstrakurikuler yang ada sampai proses belajar mengajar yang ada di sekolah. Kurang lebih ada 4 sekolah yang mempresentasikan sekolahnya.

                Satu jam pun telah berlalu, presentasi sekolah pun sudah selesai. Para peserta diberikan waktu untuk berkenalan satu sama lain dan kemudian dilanjutkan dengan personal time, jadi mereka bisa menggunakan waktu ini untuk mandi, istirahat, berdoa, dan lain sebagainya.

                Setelah para peserta istirahat, tim dari USA dan Singapore mempresentasikan tentang International Education System dati negaranya masing-masing. Untuk tim dari USA mempunyai native speaker yang bernama Erin Desmond, sedangkan native speaker dari Singapore bernama Natalia Sanusi. Para peserta sangat antusias dengan sesi ini dan dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang timbul tentang program tersebut karena banyak peserta yang ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri.

                Waktu telah bergulir dan pastinya menuju ke sesi selanjutnya. Sesi yang satu ini menuntut keaktifan peserta untuk share bersama. Para peserta sebelumnya dibagi menjadi 7 kelompok dan kemudian diberikan topik tentang pendidikan dan tes di Indonesia. Topiknya antara lain adalah Bagaimana permasalahan pembelajaran di Indonesia & solusinya, kemudian bagaimana persiapan belajar, bagaimana mental saat menghadapi ulangan di Indonesia, dan sebagainya. Setelah diskusi kelompok, hasilnya di presentasikan kepada kelompok lain. Salah satu peserta yang mau berbagi tentang hasil diskusi itu berasal dari SMA Negeri 1 Magetan.

                Setelah diskusi usai, para ketua dari 7 kelompok pun dipanggil. Ternyata ada beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan oleh seluruh anggota, antara lain : membuat nama kelompok, harus mengenal satu sama lain, dan mempersiapkan untuk performance esok hari. Ketua kelompok pun segera kembali ke kelompoknya masing-masing dan segera melakukan diskusi. Asyiknya diskusi membuat lupa akan waktu. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB, maka semua kelompok memutuskan untuk menyelesaikan diskusinya dan segera istirahat supaya dapat mengembalikan tenaga yang sudah dipakai hari ini. Setelah para peserta meninggalkan pendopo dan kembali ke limasan, para peserta sudah menempati posisi tidurnya masing-masing dan akhirnya, “Shushhhhhhh”.

                “Kukuruyukkkk”, suara apa hayoo? Suara ayam asli? Bukan kok, ini adalah suara alarm yang dipasang oleh peserta laki-laki di limasan 3 jika sudah menujukkan pukul 4 pagi. Wah, walaupun sudah ada alarm tapi belum ada yang mau meninggalkan tempat tidurnya loo, jadi saya segera bangkit dari tempat tidur dan mengambil peralatan mandi supaya tidak perlu mengantri untuk mandi ketika sesi personal time.


                Menurut jadwal, kami harus menuju ke lapangan untuk melakukan morning exercise. Ya, seperti biasa kami olahraga pagi untuk meregangkan otot. Setelah itu, para peserta dipersilakan untuk mandi. Untungnya saya sudah mandi, jadinya tidak usah ikut-ikutan mengantri deh (haha)

                Setelah personal time, para peserta menuju pendopo untuk makan pagi. Makanannya pun enak loo teman-teman dan para peserta pun lahap makannya, “Nyamm, nyamm, nyamm”. Untuk membuka sesi pada hari ini, dilakukanlah beberapa permainan kelompok untuk mengasah kekompakan selain itu ketua kelompok juga dipanggil untuk konfirmasi tentang pekerjaan yang diberikan tadi malam. Ternyata nama kelompoknya sangat kreatif loo teman-teman, antara lain :

-          The Lion
-          Bat Man (Better Human)
-          TaTuKer Cable (Magetan, Tuban,Mojokerto & Camp, Better, Learn)
-          The Rainbow
-          The Heroes
-          And etc (Maaf, saya lupa. Hehe)

Di saat yang sama, para peserta lain yang berasal dari USA juga datang. Kurang lebih ada 14 orang yang mengikuti camp ini. Di sini mereka akan mempelajari permasalahan belajar yang dialami murid-murid di Indonesia. Sesudah melihat-lihat para peserta dari luar negeri, dilanjutkan dengan pembelajaran. Untuk tiap kelas, dibedakan mata pelajarannya. Banyak pelajaran yang diberikan, seperti bahasa Inggris, Sains, dan Matematika. Kurang lebih 1,5 jam, akhirnya dilanjutkan dengan coffee break supaya para peserta bisa istirahat beberapa menit dan dilanjutkan kelas kembali. Kelas? Kalian berpikir kalau peserta dimasukkan dalam suatu ruangan tertutup dan harus duduk terpaku? SALAH besar!! PIRAX Group membuat pelajaran terasa menyenangkan dengan cara membuat kelas di lapangan terbuka dan beralaskan tikar. Jadi peserta bisa belajar sekaligus menikmati keindahan alam sekitar. Gurunya pun dari team USA dan Singapore loo teman-teman, jadi dapat saling berbagi ilmu dan share bersama.

Oh ya, beberapa sekolah terlihat mendominasi pada saat kelas berlangsung. Salah satunya juga SMA Negeri 1 Magetan yang berhasil mendominasi di tingkat SMA sederajat, tepatnya di pelajaran Matematika dan Kimia.

Nah, setelah menjalani 2 kelas para kru dari UK Petra mengadakan sebuah games kekompakan kelompok. Mulai dari games matematika, bahkan sampai melepaskan diri dari tali tanpa melepas ikatannya. Dan pastinya SMA Negeri 1 Magetan kembali menjadi yang tercepat karena pernah mematahkan rekor di Australia dalam permainan yang sama. Perlu diketahui, rekor sebelumnya di Australia adalah 10 menit, tapi dengan mudahnya kami pecahkan hanya 5 menit. Di permainan kali ini, kami juga belajar dari pengalaman jadi dapat memecahkan rekor kami juga dalam waktu 5 DETIK !!! Wah, hebatkan?? Haha..

Setelah permainan itu, para peserta mendapat personal time untuk dimanfaatkan sebagai waktu mandi, gosok gigi, makan camilan, berdoa, dan sebagainya. Dan setelah itu kembali ke pendopo untuk mendapat makanan dan minuman kecil supaya peserta tetap semangat. Saya masih ingat camilan saat itu, yaitu pisang goreng dan segelas teh hangat. Para peserta dari USA pun juga ikut bergabung di grup kami, pada saat itu saya sedang duduk bersama teman-teman saya yang berasal dari Perth Immersion Program. Oh ya, yang bergabung bersama kami bernama Eshiea, dia sangat ramah dan mudah berteman. Dia senang pisang goreng di Indonesia. Sebelumnya saya juga sempat berbincang-bincang dengan Joe, dia bertanya tentang keagamaan di Indonesia dan perbedaannya dan dia juga suka pisang goreng ini. Wah, kayanya harus segera di tetapkan sebagai makanan asli Indonesia nih, biar ngga di klaim negara tetangga itu tuh !!

Setelah menikmati makanan yang ada, waktunya pelatihan leadership. Jadi dalam sesi ini tiap kelompok diberikan waktu latihan performance untuk nanti malam. Ketua kelompok pun segera memimpin anggota yang lain. Sebelumnya, peserta dari USA juga ikut bergabung. Jadi dalam latihan kali ini, peserta dari USA juga ikut melihatnya. Saya mengira bahwa peserta USA juga ikut dalam performance, jadi saya sebagai leader dari kelompok 3 (TaTuKer Cable) mengikut sertakan mereka sebagai tritagonis.

Setelah kurang lebih 15 menit, kami mendapat personal time untuk membersihkan diri jika perlu, ataupun istirahat, bahkan berdoa dan setelah  itu kembali ke pendopo untuk makan malam. Nah, setelah makan malam dilanjutkan oleh performance dari beberapa sekolah. Ada yang menampilkan tarian dengan lagu lir-ilir, tarian jaranan, dan dari SMA Negeri 1 Magetan sendiri menampilkan “Magic Perform” yang cukup mendapat banyak applause dari peserta. Untuk tarian jaranan, peserta dari USA memanfaatkan hal itu dengan mengabadikan sesi dan pastinya dengan sesi foto.

Performance dengan bernyanyi dan menari 


Para penonton dari team USA dan Singapore


Performance Tari "Jaranan"


Performance dari Team USA


Nah, setelah 3 performance dari sekolah-sekolah yang hadir dilanjutkan dengan acara api unggun. Setelah api unggun dinyalakan, tiap kelompok pun segera menampilkan performancenya. Kebanyakan dari mereka menampilkan lagu tradisional atau nasional dalam bahasa Inggris dan ada pula yang menampilkan drama. Nah, berbeda dengan kelompok 3 karena kelompok ini menampilkan lagu tradisional yang dipadukan dengan drama sehingga menyerupai drama musikal. Nah, sambil melihat performance, para peserta juga bisa menikmatinya sambil memakan jagung dan lemper yang sudah disediakan. 






Ketika performance sudah usai dan api mulai mengecil, team USA pun memberikan marshmallow sekaligus dengan cara memakannya. Jadi cara mengolahnya adalah dengan menusukkan marsmallow tersebut ke sebatang ranting, kamudian membakarnya dengan waktu yang singkat diatas api. Setelah itu dijepit dengan crackers dan melapisinya dengan coklat cair. Dan akhirnya “Kriukk..nyamm,nyamm”. Cracker yang gurih, marsmallow yang lengket, dan ditambah dengan coklat cair menambah indahnya malam itu. 







Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB,
 para peserta pun segera ke limasan untuk istirahat.

“Kukuruyukk”, suara alarm pun berbunyi. Seperti biasa belum ada yang bangun walaupun berulangkali alarm berbunyi, saya pun juga segera menuju ke kamar mandi supaya nanti tidak usah ikut mengantri untuk mandi. Pukul 06.00 pagi kami melakukan morning exercise, seperti olahraga pagi dan untuk hari ini ada permainan kelompok di lapangan ini juga. Ada 2 permainan, yang pertama adalah permainan melakukan intruksi kebalikannya. Seperti, bila saya mengucapkan kanan maka kita harus ke kiri, dan sebagainya. Kalau hari sebelumnya saya mendominasi kelompok saya sehingga menjadi yang terbaik, dalam permainan ini malah saya jadi troublemakernya. Wah, maaf yaa teman-teman. Hehe :D

Permainan kedua adalah permainan memecahkan balon. Jadi tiap kelompok membentuk barisan dan saling memegang bahu temannya. Ada yang menjadi kepala dan ada yang manjadi ekor. Tugas yang menjadi kepala adalah memecahkan balon lawan dan tugas yang menjadi ekor adalah menjaga balon yang diikatkan ke punggungnya agar lawan tidak memecahkannya. Permainan ini terlihat lebih asik dan sangat seru. Dapat dibuktikan dengan pemenang permainan ini adalah 2 kelompok. Sangat seru deh pokoknya :D

Setelah melakukan olahraga pagi yang asyik ini, seperti biasa peserta membersihkan dirinya dan segera ke pendopo untuk makan pagi. Nah, setelah makan pagi para peserta harus menjalani tes evaluasi untuk tolak ukur karena telah mendapat pelajaran dari team USA dan Singapore. Nah, kurang lebih 1,5 jam akhirnya tes selesai. Setelah tes, para peserta mendapatkan coffee break. Saya juga masih ingat coffe break saat itu adalah srabi dan segelas air putih. Enak banget loo :D

Setelah menikmati makanan ringan, acara dilanjutkan dengan workshop dari USA Team II yang juga memerlukan diskusi dari tiap kelompok. Peserta dari USA pun juga ikut bergabung dan share topik yang ada. Untuk kali ini mengambil topik, “Belajar yang sukses, Bagaimana supaya mengerjakan ulangan dengan mudah, dan dapatkah kita menyontek?” Dari diskusi ini dapat disimpulkan bahwa mencontek itu adalah hal yang terlarang yang dapat merusak masa depan. Kita juga harus rutin belajar agar mudah dalam mengerjakan ulangan.

Nah, tak terasa ternyata hampir seluruh rangkaian acara sudah kami lakukan. Ibu Irawati pun menutup acara ini. Para peserta pun memberikan applause yang meriah. Ibu Irawati juga memberikan kenang-kenangan pada peserta USA dan Team USA & Singapore. Setelah itu dilanjutkan dengan makan siang, makan siang saat itu adalah ayam goreng, jamur, dan sup sosis. Wah, enak banget deh pokoknya! Setelah selesai makan, hampir semua peserta kembali ke kamar dan merapikan barang bawaannya karena acara sudah hampir selesai. Tapi kami peserta dari SMA Negeri 1 Magetan masih menikmati pemandangan dan lingkungan sekitar sebelum kami meninggalkan tempat ini. Jadi kami merapikan barang kami di akhir acara saja.


Kira-kira pukul 14.30 WIB, waktunya awarding session dan sekaligus foto kenang-kenangan. Para peserta diberikan sertifikat sebagai tanda mengikuti kegiatan ini dan di foto berdasarkan sekolahnya masing-masing.




Tak terasa kegiatan ini telah usai, kami pun segera menuju ke limasan dan merapikan barang kami. Setelah selesai merapikan barang, kami segera memasukkannya ke dalam mobil dan mengawali perjalanan pulang kami. Kurang lebih 3 jam, kami berhenti di Nganjuk untuk makan dan kemudian melanjutkan perjalanan kami sampai ke Magetan. Akhirnya, kami pulang dengan rasa senang, bangga, dan selamat.

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan keselamatan, kepada Ibunya Argata dan Keluarganya yang berbaik hati mengantar dan membelikan kami konsumsi selama perjalanan (Maaf ya, kalau kami merepotkan. Hehe), kepada seluruh kru PIRAX dan native speaker, kepada seluruh teman-teman dan anggota kelompok yang lain, sekali lagi saya ucapkan Terima Kasih.

Demikian postingan kali ini, bila ada kata yang kurang sopan saya minta maaf.
Bila ada lebihnya itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa.
Terima Kasih.

6 komentar: