Teh , mungkin kalian sudah tak asing dengan minuman yang satu ini dan pastinya minuman ini cocok diminum di keadaan apapun. Selain itu, kemasannya dan penyajiannya yang praktis pun membuat ketertarikan untuk membeli minuman yang satu ini. Tapi apakah kalian tahu tentang misteri di balik pengemasan teh tersebut?
Kemasan Teh yang praktis itulah misterinya. Penggunaan plastik di bidang industri dan konsumsi sudah tak bisa dipungkiri lagi. Ketika kita membeli minuman tersebut, disajikan teh beserta kemasan plastiknya. Setelah kita nikmati dan minuman tersebut habis maka akan kita buang kemasan tersebut.
Permasalahan pokok ada di poin tersebut. Dimana pedagang yang tak bertanggungjawab bekerja sama dengan pemulung yang memanfaatkan hal tersebut memakai kemasan yang sudah dipakai. Para pedagang membeli kemasan bekas perkilo atau juga perbiji tergantung stok dan keadaan.
Di kota saya sendiri, tepatnya di kota Magetan sudah marak hal tersebut. Beberapa waktu yang lalu, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang peka terhadap kenakalan para pedagang, akhirnya menutup keras cabang-cabang teh yang terletak di pusat keramaian dan sekarang hanya ada kurang lebih 2 pusat saja yang melayani pembelian minuman tersebut.
Bayangkan saja, di pusat tersebut yang melayani adalah pemilik dari usaha tersebut. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada lagi reaksi dari para pegawai yang "nakal". So, bagi kalian semua dimanapun kalian berada boleh-boleh saja kok minum teh hanya saja harus selektif memilih tempat yang nyaman, bersih, dan pastinya higienis yaa. Jangan malah seharusnya segar meminum Teh kemasan plastik malah sakit perut gara-gara kemasan bekas yang banyak kumannya. Hehe :D
Demikian postingan kali ini semoga bermanfaat bagi kalian semua ya.
Jika ada kata yang kurang sopan saya minta maaf.
Bila ada lebihnya itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa.
Terima Kasih.
yaaaaaaaaaaa
BalasHapusklo beli bwa bungkus sendiri to..hehe :D
Hahha, yaa gak gitu.
HapusKalo yakin aman, ya ga masalah kok :D
enak gawe teh dewe neng omah tooooo coyyy yo pora
BalasHapusiyaa, terjamin kesehatannya :D wwkwk
HapusWaduh kasihannya pengusahanya, di larang jualan.
BalasHapusSebenarnya boleh, asal dengan usaha yang bersih pula..
Hapuswaduuh, jangan nyalahin produknya donk...teh poci kan franchise, jadi si pembeli franchisenya yang nakal...selain itu perlu pengawasan dari pihak teh Poci, agar pembeli franchise yang nakal di cabut dari keanggotaannya...salah kalo kita menyebut produk...kalopun terbukti, lebih bijak gunakan bahasa " salah satu prduk teh yang di franchise kan "
BalasHapusiya gan, ,maaf yaa. bener kata-kata dari agan.
Hapussekali lagi maaf ya gan.
betul tuh, ga boleh sembarangan sebut merk... coz sy jg punya usaha. inikan kenakalan mitra yg mau untung sendiri tanpa berpikir akibat negatif yg disebabkan, kalo bisa jika saudara memang tahu orang yg bersangkutan aj yg di publis. biar kapok, produk kebanggaan Indonesia dirusak warga sendiri... edan.
Hapus