"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa untuk memenuhi fungsinya, terang harus berada di tempat yang tepat, yaitu di tempat yang bisa dilihat orang. Bukankah "dilihat orang" itu terkesan sombong? Dalam konteks ini tidak, karena tujuannya adalah agar orang dibawa memuji Tuhan, bukan kebaikan manusia.
Berada di tempat yang tepat dimaksudkan agar fungsi terang itu maksimal. Di manakah terang paling berfungsi jika bukan di tempat yang gelap? Kapan orang membutuhkan cahaya untuk melihat kota di atas gunung atau beraktivitas di dalam rumah? Bukankah pada saat gelap meliputi?
Kerap kali pelita orang kristiani "tersembunyi" selama hari kerja, karena yang dianggap pelayanan hanyalah aktivitas hari Minggu di gereja. Padahal, dunia yang butuh diterangi itu mencakup semua bidang kehidupan -hukum dan pemerintahan, bisnis dan ekonomi, kesehatan dan pendidikan, media, bahkan seni, dan hiburan.
Ketika menjumpai "kegelapan" di negeri ini, biarlah kita tidak putus harapan, tetapi justru bersemangat, karena di sanalah kesempatan yang sesungguhnya menjadi terang dunia.
DI MANAKAH ANDA DAN SAYA SEHARUSNYA BERADA
AGAR BANYAK ORANG MELIHAT KEBENARAN DAN MEMULIAKAN TUHAN?
Salam Kasih..
Tuhan memberkati..
Sumber : Piter Victor Wijaya Oei
aku warai ngeblog brooo
BalasHapusIya gan, monggo.
HapusSaya yaa belajar kok ^^