Yes 62:1-5; Mzm 96; 1Kor 12:4-11; Yoh
2:1-11
Kehabisan anggur adalah isyarat atau petunjuk dari segala krisis
hidup ini. Sebab tanpa anggur berarti kehabisan gairah hidup, sukacita dan
kegembiraan hidup. Hidup tanpa sukacita sama saja dengan mati enggan, hidup tak
mau. Maria menjadi figur gereja masa kini untuk diteladani. Maria menghapus
rasa malu keluarga muda di Kana itu. Kehadirannya mendatangkan damai sejahtera
bagi sesamanya. Lalu apa pesan injil hari ini untuk hidup kita?
Pertama,
Maria menjadi tanda kehadiran gereja, yang peduli, peka, tanggap terhadap
krisis atau persoalan lingkungan sekitarnya. Gereja tak boleh diam ketika
melihat “kondisi kurang” justru gereja adalah jawaban atas tantangan dan
persoalan jamannya. Maka semakin kita beriman kepada Allah semakin kita
berbelarasa terhadap sesama yang kekurangan,. Terlantar dan menderita. Kita
adalah menjadi wujud nyata Allah dalam hidup.
Kedua, lewat
iman Bunda Maria, gereja tak boleh hanya berhenti pada kata-kata hampa, tapi
hendaknya melahirkan tindakan kasih yang menyentuh kehidupan umat. Sehingga
orang yang berdosa memperoleh pengampunan, yang kurang setia pada Allah
mendapat perhatian serius untuk didampingi.
Ketiga,
melalui Bunda Maria, Gereja memberi tahu bagaimana cara menghadapi krisis.
Ditengah krisis itu, Bunda Maria begitu tenang batinnya dan mengerjakan sesuatu
dengan pasti. Ia datang pada Yesus, meminta solusi terbaik. Maria ingin saat
menghadapi krisis kita datang pada Yesus, jawaban masalah kita. Bukan
kebingungan, putus asa, menyerah dengan keadaan, tapi saat krisis ia
mengajarkan agar kita menjadi tanggap dan peka terhadap sesama. Ia berbuat baik
meski tahu krisis itu ada di depan mata. Ia yakin Yesus sanggup atasi perkara
itu.
Renungan Harian
Katolik Untuk tanggal 20-27 Januari 2013
Senin, Ibr
5:1-10; Mzm 110; Mrk 2:18-22
[Pw S.Agnes, PrwMrt (M)]
Kehadiran Yesus
membawa sukacita baru bagi umat. Maka baju lama, dosa perlu ditanggalkan untuk
mengenakan baju baru yakni Roh Yesus yang penuh cinta kasih. Tuntutan Kristus total,
RohNya harus tampak dalam hidup kita.
Selasa, Ibr
6:1-10; Mzm 111; Mrk 2:23-28
Hari sabat untuk
manusia, itulah yang diperjuangkan Yesus. Manusia menjadi sasaran misi. Yesus
memilih belas kasih, orang sakit disembuhkan, pada murid dibela, hukum dibuat
untuk menyelamatkan manusia.
Rabu, Ibr
7:1-3, 15-17; Mzm 110; Mrk 3:1-6
Perhatian Yesus
adalah memperjuangkan jiwa batin hidup manusia. Bagi Yesus, manusia jauh
berharga daripada formalisme hukum yang kerap mematikan. Uluran tangan membantu
sesama adalah utama.
Kamis, Ibr
7:25-8:6; Mzm 40; Mrk 3:7-12
[Pw S. Fransiskus dr Sales, UskPujG
(P)]
Banyak orang
masih tertarik pada Yesus karena mukjizatNya. Iman yang dangkal masih mencari
berkat. Sebaliknya iman yang dalam adalah bukan mencintai berkat dan pemberianNya
melainkan makin kenal dan mengasihi pemberiNya, mengimani Yesus sebagai juru
selamat.
Jumat, Kis
22:3-16; Mzm 117; Mrk 16:15-18
(Pesta
Bertobatnya S. Paulus)
Titik perubahan
manusia adalah bertobat. Begitulah yang dialami Paulus, ia melupakan semua masa
lalu, dan mengarahkan pada Tuhan. Mewartakan Injil kepada semua orang adalah
bentuk pertobatan.
Sabtu, 2 Tim
1:1-8; Mzm 96; Luk 10:1-9
[Pw S. Timotius dan Titus, Usk (P)]
Rahasia Yesus
adalah taat, pasrah dan setia pada Allah. Itulah yang menjadi daya dorong untuk
diutus dalam pelayanan. Biarkan Tuhan membentuk hati kita seperti Yesus.
Minggu, Neh
8:3-5a,6-7,9-11; Mzm 19; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21
Allah mencurahkan
RohNya dalam hati kita untuk membentuk diri kita menjadi pelaksana-pelaksana sabda
yang menggembirakan. Kita adalah pewarta kabar gembira Allah.
Belajar dari Tokoh Kitab
Suci: HABEL
Habel
juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya,
yakni lemak-lemaknya; TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu.
(Kejadian 4:4)
Setiap anak kecil yang sudah mengenal Alkitab
dan setiap orang dewasa yang sering mengikuti kebaktian di gereja mengetahui
nama dari putera Adam yang kedua ini. Ia adalah orang yang tidak bersalah
pertama yang menderita, pemuda yang dalam hidupnya dihabisi oleh pukulan
kecemburuan dari saudara kandungnya sendiri.
Alasan tepat mengapa Allah mengindahkan
persembahan Habel tidak kita ketahui, hanya diketahui oleh mereka dan Allah.
Dunia masih murni itu tidak dikacaukan oleh kegaduhan dan gangguan. Kehendak
Allah pasti sangatlah jelas.
Kehendak Allah bagi kita hari ini juga cukup
jelas. Kita mengetahui bahwa pelayanan yang penuh kasih adalah inti dasarnya,
ketamakan dan kesombongan adalah perusaknya. Kita mengetahui
bahwa “cara kita” menyakitkan hati Allah. Kita
mengetahui bahwa Allah menginginkan pengabdian kita, tidak peduli berapapun
harga yang harus dibayar.
Hari
ini berikanlah yang terbaik bagi Allah: percayakan hati Anda di dalam
perlindungan Allah, biarkan pikiran Anda mengenal Allah lebih dalam, biarlah
keinginan Anda bergelora untuk menyenangkan Sang Pencipta Yang Mahakuasa.
” Kecemburuan merusak suatu hubungan yang Allah ingin kembangkan.”(Life Lessons from The Bible)
Katekese Liturgi : Spiritualitas Ekaristi
Kerinduan untuk Tinggal Bersama Kristus
Setiap
orang memiliki kerinduan akan kepenuhan hidup. Bentuk-bentuk kerinduan itu
dapat bermacam-macam, misalnya : kerinduan akan kesempurnaan, kebahagiaan,
kebebasan, kedamaian, ketenangan. Namun semua bentuk kerinduan akan kepenuhan
hidup itu akar akhirnya adalah keterbukaan batin kita pada pengalaman akan
Allah sendiri. Selama hati atau hidup kita belum berjumpa dengan Allah,
kerinduan tersebut tidak akan pernah terobati.
Dalam
dirinya sendiri, manusia tidak akan pernah dapat menjumpai Allah. Sebab Allah
memang di luar dan di atas segala kemampuan diri kita. Tetapi karena Allah
menurut hakekatnya adalah kasih, maka Allah lebih dahulu menyapa, berbicara dan
memperkenalkan diriNya bahkan mengundang kita untuk tinggal di dalam kasihNya
berarti tinggal di dalam Dia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16)
Sebagai jawaban atas kasih Allah yang telah
mengaruniakan PuteraNya, Yesus Kristus, kita pun mengalami kerinduan untuk
membalas kasihNya dan tinggal di dalam kasihNya. Dengan demikian, kita akan
mengalami kepenuhan hidup. Kenyataan ini kita alami saat mengikuti perayaan
Ekaristi.
Dengan merayakan Ekaristi, kita
menantikan dengan rindu kedatangan Penyelamat kita Yesus Kristus, untuk mengambil
bagian di dalam kemuliaanNya [KGK 1040]. “Setiap kali misteri ini dirayakan,
terlaksanalah karya penebusan kita (LG 3) dan kita memecahkan “satu roti yang
merupakan obat kebakaan, penangkal kematian, dan santapan yang membuat hidup
kita hidup selama-lamanya dalam Yesus Kristus” [KGK 1405]
(Katekese
Liturgi Pra-Misa Hari Minggu 2013)
BERITA
PASTORAL
1. Akan saling menerimakan
Sakramen Pernikahan, antara :
AGATA LINA DWIJAYANTI
(Jl. A.Yani 113 Magetan,
Puteri Bp. Indra Kurniawan Husada) dengan
JEFRI JACKY ANGGRIAWAN
(Jl. Trikora 1 Kaimana, Putera Bp. Marthin Ang)
Barangsiapa mengetahui
halangannya, diharap melapor ke Pastor Paroki.
2. Petugas Liturgi hari
Minggu yang akan datang (27 Januari 2013) dari Lingkungan Ratu Rosari Suci
3. Kolekte tanggal 13
Januari 2013 :
Kolekte I : Rp 1.355.00,00
Kolekte II : Rp
778.000,00
4. Jadwal Misa Stasi :
-
Selasa
II : Stasi Plaosan
Pukul : 16.00
-
Selasa
III : Stasi Goranggareng
Pukul : 16.00
wah, lengkap banget KOKInya.
BalasHapussalut deh !!!
heehe, terima kasih ^^ ^^
HapusSelalu up to date nih renungannya.
BalasHapusbagus deh, Tuhan memberkati yaa.
Hehe, terima kasih.
HapusTuhan memberkati :D
KOKI nya lengkap ya, kalau di tmoat sya namanx 'Gema Paroki'. hehehe 100x
BalasHapuso iyaya, memang di setiap paroki itu namanya berbeda kok :D
Hapus