Yer
1:4-5,17-19; Mzm 71; 1Kor 12:31-13:13; Luk 4:21-30
Hidup Yesus tidak selamanya menikmati hal-hal yang
menyenangkan. Injil minggu ini menampilkan Yesus ditolak oleh orang
sekampungNya. Mereka heran dengan kata-kata indah yang diucapkan Yesus. Lalu
mereka mengorek asal-usul Yesus dan tak percaya. Kita diingatkan bahwa hidup
kristiani tak selamanya hanya menikmati hal-hal yang menyenangkan saja, Tuhan
juga ijinkan hal-hal yang tak menyenangkan. Bagaimana kita menyikapi perkara
tak menyenangkan?
Pertama,
menghadapi hal-hal yang tak menyenangkan, Yesus mengajak kita untuk
berintropeksi diri, agar tidak panik atau gelisah melainkan menjaga hati tetap
dapat bersyukur untuk melayani di tempat lain. Meski ditolak orang
sekampungNya, Yesus bisa pergi ke daerah lain yang membutuhkan terang dan
kasihNya.
Kedua,
orang percaya cenderung peka terhadap Tuhan dikala menghadapi masalah, tapi
kadangkala kurang mengerti rencana Allah dibalik masalahnya. Maka Yesus
mengajarkan kita agar kita terus mencoba dan berupaya mengerti rencana Allah.
Masalah terjadi bisa karena Tuhan sedang melatih kita, mendewasakan kita secara
rohani.
Ketiga,
pada saat menghadapi tak menyenangkan, hal yang Yesus mau ajarkan agar selain
percaya padaNya kita perlu mengendalikan lidah kita. Ingat pada saat hal-hal
tak menyenangkan ada 2 pribadi yang datang : bisa Tuhan datang hendak
menguatkan iman kita, sehingga kita siap menghadapi masalah. Bisa juga setan
datang hendak menggoncangkan iman kita, diantaranya melalui mulit kita, ia
pakai untuk mengucapkan hal-hal yang negatif dan melemahkan iman. Maka kita
perlu berusaha memperoleh karunia iman, harapan dan kasih.
Senin,
Ibr 11:32-40; Mzm 31; Mrk 5:1-20
Hidup
dikuburan, dirantai, terbelenggu sebuah lukisan orang dalam kondisi tak
manusiawi, dikuasai kegelapan. Yesus dengan penuh kasih memulihkan dan
menyembuhkan. Kita adalah pewarta kebaikan Allah.
Selasa,
Ibr 12:1-4; Mzm 22; Mrk 5:21-43
[Pw S. Agata, PrwMrt (M)]
Iman
mengatasi segala kesulitan. Maka iman membuat yang tak mungkin menjadi mungkin.
Kesembuhan anaik Yairus dan Wanita sakit pendarahan adalah berkat iman. Apakah
kita menumbuhkan iman padaNya?
Rabu,
Ibr 12:4-7.11-15; Mzm 103; Mrk 6:1-6
[Pw S. Paulus Miki, ImdkkMrt (M)]
Mujizat
dan kemuliaan Allah tak terjadi bukan disebabkan karena tak ada materi, uang,
fasilitas, justru disebabkan karena ketidakdewasaan iman. Mulailah membuka diri
terhadap rahmat Allah itu.
Kamis,
Ibr 12:18-19.21-24; Mzm 48; Mrk 6:7-13
Perutusan
bukan soal fasilitas, tongkat, roti melainkan soal Allah yang akan kita
wartakan, bukan soal sukses tapi pertobatan, kasih dan damai sejahtera.
Jumat,
Ibr 13:1-8; Mzm 27; Mrk 6:14-29
Herodes
menyalahgunakan kekuasaan sehingga membuat keputusan salah: membunuh Yohanes
pembaptis. Labilnya emosi dan hati sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan.
Kelolalah perasaan menjadi dewasa.
Sabtu,
Ibr 13:15-17.20-21; Mzm 23; Mrk 6:30-34
Retret
berarti mengundurkan diri dari kesibukan, membiarkan Allah mengisi hidup kita
menjadi kuat, segar dan bersemangat. Dengan Retret akhirnya kita sanggup
melayani dengan penuh semangat.
Minggu, Yes 6:1-2a.3-8; Mzm 138; 1Kor 15:1-11;
Luk 5:1-11
Yesus
mengubah murid-murid dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Artinya Yesus
ingin murid-muridNya membawa manusia kepada kehidupan, menghindarkan mereka
dari maut. Kehadiran gereja, hendaknya menjadi agen perubahan bagi masyarakat
di sekitar kita secara holistik : manusiawi-ilahi.
Belajar dari Tokoh Kitab
Suci: NUH
Lalu
Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya,
demikianlah dilakukannya. (Kejadian
6:22)
Tempatkan diri Anda di dalam posisi Nuh untuk
beberapa saat. Anda sedang melihat dunia di sekitar Anda yang menjadi semakin
jahat. Kemudian Allah memberitahukan kepada Anda rencana-Nya untuk menghukum
bumi. Anda berpikir, memang sudah saatnya untuk melakukan sesuatu terhadap
semua kefasikan ini! Lalu Allah memerintahkan kepada Anda untuk mulai membuat
sebuah kapal besar yang dapat memuat seluruh keluarga Anda dan perwakilan dari
masing-masing jenis binatang di dunia ini!
Ketika Anda merenungkan perintah-perintah yang
aneh ini, Anda bergumam akan dampaknya : Sebuah kapal raksasa yang dibangun
jauh dari lokasi laut ... apa kata orang-orang di sekitar saya? Bagaimana
caranya saya menjelaskan hal ini kepada keluarga saya? Apa yang saya ketahui,
sebagai seorang yang awam ini, tentang pembuatan kapal?
Nuh segera
meresponi tanggung jawab yang baru diperolehnya itu. Kitab Kejadian berkata,
tidak sekali tetapi dua kali, bahwa Nuh melakukan segala sesuatu seperti yang
Allah perintahkan kepadanya. Tanpa merasionalisasi, tanpa mengeluh, tanpa
mencari-cari alasan. Nuh melakukan tugasnya dengan benar.
Allah
telah berjanji bahwa kita tidak akan pernah lagi perlu membangun bahtera.
Namun, Ia masih tetap meminta kita untuk melakukan hal-hal tertentu yang
membuat lingkungan kita mengolok-ngolok atau mencemooh kita. Bagaimanakah gaya
hidup Anda di hadapan tetangga-tetangga dan para sahabat non-Kristen Anda?
Apakah Anda hidup sebagai orang yang taat, seperti Nuh? Pilihlah satu bidang
dari kehidupan Anda dimana Anda telah menentang Allah, dan mulailah untuk
menaatinya sekarang. Anda pasti akan mempunyai satu suara hati yang jelas, dan
tindakan-tindakan Anda tentu akan memberikan Anda suatu kesempatan untuk
menyatakan iman Anda kepada orang lain.
(Life Lessons from The Bible)
Katekese Liturgi :
Spiritualitas Ekaristi
Tinggal Dalam Kristus secara
Personal
Tinggal dalam Kristus juga bermakna
personal. Artinya tinggalnya Tuhan Yesus di tengah kita membuat kita semakin
bersatu atau hidup dalam kesatuan dengan Kristus. Kita bisa mengagumi misteri
iman ini dalam Ekaristi. Betapa Tuhan Yesus mau menjadi makanan, yaitu Santapan
Suci Ekaristi. Tubuh-Nya kita santap dengan mulut, kita telan dan masuk ke
lambung, serta bercampur dengan apa yang kita makan dan minum. Dan akhirnya
melalui proses pencernaan, Hosti Suci atau Tubuh Kristus itu diedarkan darah
dan menyatu dengan seluruh tubuh kita. Betapa dalam makna kesatuan ini, kita
yang penuh dosa boleh menjadi “tempat tinggal” Tuhan Yesus yang teramat kudus !
“Lihatlah
misteri keselamatanmu yang ada di hadapanmu; lihatlah dirimu menjadi seperti
apa yang kalian terima”. Inilah homili Santo Agustinus mengenai misteri
Ekaristi yang kita terima.
Dengan Ekaristi,
kita menjadi seperti apa yang kita terima, yaitu apa yang kita santap! Maka
tidak ada lain selain kita bersyukur dan berdoa: “Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga kami menjadi seperti apa yang kami
terima dalam komuni suci, yaitu tubuh dan darah-Mu. Kami dapat semakin menjadi
diri-Mu, yang adalah kasih dan yang selalu taat dan pasrah kepada Bapa berkat
bimbingan Roh Kudus, dan senantiasa rela berkorban bagi keselamatan sesama.”
Bagaimana
cara sederhana dan konkret bersatu dan tinggal dalam Kristus secara personal?
Kita tidak usah berpikir muluk-muluk dan jauh-jauh. Doa dengan penuh percaya dan tulus, adalah cara yang indah. Hadir mengikuti perayaan Ekaristi
merupakan jalan yang kita imani akan mempersatukan diri kita secara personal
dengan Kristus serta tinggallah dalam dan bersama kasih-Nya.(Katekese
Liturgi Pra-Misa
Hari Minggu 2013)
MENGENAL
KITAB MAZMUR
PENULIS
: Kitab Mazmur ditulis oleh banyak orang.
Kita tidak tahu siapa penulis itu semua. Daftar pada dasar halaman ini memuat
beberapa nama tokoh yang menulis atau mengelompokkan sejumlah mazmur.
JUDUL : “Mazmur” berarti “buku pujian”.
Sebetulnya kitab itu berisi 150 nyanyian pujian kepada Allah. Kitab Mazmur
adalah kumpulan mazmur selama bertahun-tahun dihimpun untuk dipakai dalam
ibadah kepada Allah.
TEMPAT:
Mazmur adalah kitab ke-2 dari lima kitab Puisi dan kitab ke-19 dari Perjanjian
Lama.
GARIS
BESAR :
Kitab Mazmur dibagi dalam lima buku atau kumpulan mazmur.
BUKU MAZMUR PENGARANG
1 1-41 Daud
2
42-72 Daud/
Anak-anak Korah
3 73-89 Asaf
4 90-106 Tidak
dikenal
5 107-150 Daud/
Tidak
dikenal
Asaf
adalah pemimpin paduan suara Daud. Anak-anak Korah sekeluarga adalah pemain
musik resmi.
BERITA PASTORAL
1. Bagi calon Babtis | Katekumen
Dewasa agar mendaftarkan diri ke Sekretariat Paroki; sebab pelajaran baru
dimulai
2. Bagi calon penerima
Komuni I diharap mendaftarkan diri kepada Pembina BIAK. Usia 10 tahun atau
kelas IV SD
3. Babtisan Bayi diadakan
setiap hari minggu ke-3 dalam bulan. Bila ada :
A. Orang tuanya supaya
melapor ke Pastor terlebih dahulu jauh sebelumnya, karena orangtuanya perlu
pelajaran pembelakan terlebih dahulu
B. Mengisi Formulir Babrisan
yang diketahui Ketua Lingkungan.
4. Kolekte tanggal 27
Januari 2013 :
Kolekte I : Rp 1.365.500,00
Kolekte II : Rp 1.095.000,00
5. Jadwal Misa Stasi :
-
Selasa
II : Stasi Plaosan
Pukul : 16.00
-
Selasa
III : Stasi Goranggareng
Pukul : 16.00
6. Petugas Liturgi hari
Minggu yang akan datang (10 Februari 2013)
dari Lingkungan Ratu Para
Rasul
KOKInya selalu up to date ya kak, abis itu pengumumannya bener-bener real !! Salut!!
BalasHapusHehe, terima kasih. Kan berkat kerjasama dari segala pihak ^^ ^^
HapusWah, bikin seger deh renungannya O:)
BalasHapusBerkah dalem..
Hehe, terima kasih.
HapusMinggu depan dibaca renungannya lagi yaa :D
Pas baca katekese dan renungannya, rasanya adem ayem mas :)
BalasHapushehe, inggih mas.
HapusPuji Tuhan deh yaa :D
Bagus deh ten KOKInya, semakin terkenal aja ..
BalasHapushehe, terima kasih romo :)
HapusLumayan buat refleksi diri nih, makasih ya kak :D
BalasHapusSama-sama ya dek, berkah dalem :)
HapusDigunakan sebaik mungkin yaa..