Neh 8:3-5a,6-7,9-11; Mzm
19; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21
Allah mencurahkan RohNya dalam hati kita untuk membentuk
diri kita menjadi pelaksana-pelaksana sabda yang menggembirakan. Kita adalah
pewarta kabar gembira Allah. Injil hari ini memperlihatkan visi-misi Yesus,
tujuan hidupNya yang bisa memandu kita untuk dijadikan komitmen dan setia kita.
Pertama, dikatakan “Sesudah dicobai iblis di padang gurun”.
Itu berarti hidup Yesus pun tak lepas dari ujian, masalah, cobaan, aneka
tantangan. Namun Yesus penuh Roh Kudus mewartakan kabar gembira. Biarpun godaan
makin hebat dalam hidup sehari-hari, sabda Allah dan kabar gembiraNya tak boleh
gugur atau mati., melainkan hidup dalam batin kita.
Kedua, difirmankan bahwa Roh Tuhan ada pada Yesus. Ini menandakan
bahwa karya bukanlah karya untuk membangun kerajaan pribadi melainkan kerajaan
Allah : kasih, damai, sukacita, kebaikan dan kebenaran. Karya Yesus berasal
dari Roh Kudus, sering perpecahan terjadi di tubuh gereja atau paroki karena
yang diwartakan bukan semangat dan karisma Allah, melainkan cita-cita pribadi
dengan aneka pamrih. Semoga pewartaan Yesus hari ini membuat kita mengecek dan
merefleksikan kembali karya-karya Yesus dalam pelayanan kita di gereja.
Ketiga, warta gembira macam apa yang disampaikan Yesus : Yesus mengajar,
membaca firman, berkeliling berbuat baik, menyembuhkan orang sakit, membebaskan
dari dosa, peka terhadap masalah disekitarnya, membimbing orang untuk menerima
Injil, perhatian dan cinta kepada orang menderita. Bagaimana dengan kita?
Bersediakah seperti Yesus, membuat semuanya menjadi baik dan penuh sukacita?
Senin, Ibr
9:15;24-28, Mzm 98, Mrk 3:22-30
[Pw S. Tomas Aquino, ImPujG (P)]
Kekuatan
Yesus terletak pada taat setiaNya kepada Roh yang tinggal dalam diriNya.
Demikian juga kita muridNya mesti taat setia pada Roh Kudus. Dosa berat kita
berkhianat terhadap Roh Kudus.
Selasa, Ibr
10:1-10; Mzm 40, Mrk 3:31-35
Aku datang
untuk melakukan kehendak Bapa. Keprihatinan itulah yang menandai kehidupan
Yesus. Bahkan bila menuntut pengorbanan hidup, taat setia. Apakah kita setia
dan taat mencari kehendak Allah?
Rabu, Ibr
10:11-18, Mzm 110, Mrk 4:1-20
Hanya dengan
hari terbuka benih akan tumbuh dengan suburnya. Segala yang merintangi sabda
mesti kita singkirkan. Jadikan hati, tempat sabda Allah dan Roh.
Kamis, Ibr
10:19-25; Mzm 24; Mrk 4:21-25
[Pw S. Yohanes Bosko, Im (P)]
Pengikut
Yesus harus menyinarkan terang dan tidak menyembunyikannya. Kita singkirkan
“gantang” yang menutupi kasih, kebaikan Allah, agar cahayaNya menyinari hidup
siapa pun yang membutuhkan.
Jumat, Ibr
10:32-39; Mzm 37; Mrk 4:26-34
Kerajaan
Allah berkembang atas dayanya sendiri. Kita hanya alat Allah agar
menumbuhkembangkannya. Buatlah kebaikan dan kasih Allah itu bertumbuh.
Sabtu, Mal
3:1-4; Mzm 24; Luk 2:22-40
(Pesta
Yesus Dipersembahkan di Kanisah)
Sekarang
Tuhan, biarkanlah hambamu berpulang. Inilah kalimat yang mengagumkan, kematian
bukanlah malapetaka atau bencana melainkan saat Allah menjumpai kita, menemukan
rahmat dan berkatNya. Hidup yang sebenarnya adalah berpulang padaNya dalam
kerajaanNya yang abadi.
Minggu,
Yer 1:4-5,17-19; Mzm 71; 1Kor 12:31-13:13; Luk 4:21-30
Sabda Tuhan
perlu ditanggapi dengan iman, bukan kekaguman. Dengan iman, kita mengubah hidup
yang sesuai dengan firman Allah. Sehingga sehari-hari dengan penuh kasih kita
memancarkan kesabaran, sukacita dan kerendahan hati.
Belajar dari Tokoh Kitab
Suci: LAMEKH
Sebab
jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali
lipat. (Kejadian 4:24)
Lamekh hanya mendapat beberapa bagian ayat
singkat di dalam Alkitab, tetapi ayat-ayat itu mengatakan banyak hal tentang
perkembangan luar biasa dari dosa di zaman Adam dan Hawa. Sebagai keturunan
dari Kain, Lamekh adalah bapa musisi pertama dan tukang logam pertama. Tetapi
kontribusi Lamekh bagi kondisi kerohanian manusia adalah suatu kisah yang
menyedihkan.
Pertama, kita mencatat Lamekh adalah seorang
poligamis yang pertama, mengambil dua isteri, Ada dan Zila. Perbuatan untuk
“mengembangkan” desain Allah bagi pernikahan ini akan membawa dukacita dan
frustasi bagi banyak orang yang mengikuti langkah-langkahnya :Yakub, Daud, dan
Salomo merupakan contoh-contoh nyata.
Kedua, Lamekh adalah seorang sombong yang tidak
memperdulikan akan nilai hidup manusia. Ia mengatakan kepada isterinya bahwa ia
telah membunuh seorang muda (sebenarnya, “anak” di dalam bahasa Ibrani) karena
telah menyakiti dirinya. Tanpa mempertunjukkan
penyesalah, ia malah membanggakan perbuatannya dan melontarkan suatu tantangan
: Jika seseorang berani menuntut balas dari pembunuhan ini, Lamekh akan
menerima pembalasan tujuh puluh tujuh kali lipat! Tidak seperti Kain, yang
membutuhkan perlindungan Allah dengan senang hati, Lamekh seolah-olah
menertawakan kebutuhan akan setiap disiplin atau perlindungan ilahi.
Dosa
adalah seperti suatu lalang. Dosa itu dapat bertumbuh dengan cepat, bahkan di
dalam kondisi-kondisi yang kurang baik. Apakah Anda sedang mengabaikan tanaman
yang sedang bertunas dalam hidup Anda? Mintalah kepada Allah untu menolong Anda
mencabut lalang keegoisan dan pemberontakan sebelum masalah itu tidak dapat
dikendalikan.
(Life Lessons from The Bible)
Katekese
Liturgi : Spiritualitas Ekaristi
Panggilan untuk Tinggal Dalam
Kristus
Seorang
anak merasa aman ketika berada dekat dan dalam pelukan orang tuanya tanpa
khawatir. Mereka bertah berlama-lama dalam pangkuannya dan tidak mau berpisah
dari orang tuanya karena percaya bahwa mereka sangat dikasihi sehingga mereka
merasa aman dan nyaman tinggal dalam kasihnya.
Demikian
pulalah hendaknya antara kita dengan Bapa. “Seperti
Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah
di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di
dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam
kasihNya. Semuanya itu Kukatakann kepadamu, supaya cita-citaKu ada di dalam
kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh 15:9-11). Inilah panggilan untuk
tinggal dalam kasihNya.
Yesus
memberitahu, cara tinggal di dalam kasihNya adalah dengan menuruti perintahnya.
“Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan
tinggal dalam kasihKu. Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15;10a.12).
Jadi, untuk saling mengasihi, kita harus
merasa dikasihi Tuhan dan selalu menimba energi kasihNya melalui Ekaristi.
Sebab, Ekaristi adalah Sakramen Cinta Kasih, “karunia pemberian diri Yesus
Kristus, yang mengungkapkan kepada kita kasih Allah yang tak terbatas kepada
setiap orang, laki-laki dan perermpuan” (Lih. Paus Benediktus XVI, Sacramentum
Caritaris, 1). Oleh karena itu, panggilan tinggal dalam kasih Kristus, berarti
panggilan untuk semakin mencintai Ekaristi dan bertekun merayakannya supaya
kita mendapatkan daya dan kekuatan untuk mengasihi satu sama lain.
(Katekese
Liturgi Pra-Misa Hari Minggu 2013)
MENGENAL
KITAB AYUB
PENULIS
: Tidak diketahui siapa penulis kitab ini.
Dalam buku itu sendiri tidak ada keterangan apa pun mengenai penulisnya.
Meskipun begitu, buku itu mengisahkan peristiwa yang bersejarah dan kita boleh
merasa yakin bahwa itu juga firman Allah.
JUDUL
: Nama “Ayub” berarti “orang yang dianiaya” dalam bahasa Ibrani. Dalam
bahasa Arab nama itu berarti “menyesal”. Judul buku ini diambil dari nama tokoh
utamanya --Ayub
TEMPAT:
Ayub adalah kitab pertama dari lima kitab Puisi, dan kitab ke-18 dari
Perjanjian Lama.
TOKOH-TOKOH UTAMA : Ayub, keluarganya,
para sahabatnya (Elifas, Bildad, Zofar, Elihu)
GARIS
BESAR :
-
Musibah
yang dialami Ayub (Ay. 1, 2)
-
Para
sahabat Ayub (Ay. 3-37)
-
Percakapan
Ayub dengan Allah (Ay. 38-42)
-
Ayub
diselamatkan (Ay. 42)
BERITA PASTORAL
1. Bagi calon Babtis |
Karekumen Dewasa agar mendaftarkan diri ke Sekretariat Paroki; sebab pelajaran
baru dimulai
2. Bagi calon penerima
Komuni I diharap mendaftarkan diri kepada Pembina BIAK. Usia 10 tahun atau
kelas IV SD
3. Babtisan Bayi diadakan
setiap hari minggu ke-3 dalam bulan. Bila ada :
A. Orang tuanya supaya
melapor ke Pastor terlebih dahulu jauh sebelumnya, karena orangtuanya perlu
pelajaran pembelakan terlebih dahulu
B. Mengisi Formulir Babrisan
yang diketahui Ketua Lingkungan.
4. Kolekte tanggal 20
Januari 2013 :
Kolekte I : Rp 1.279.000,00
Kolekte II : Rp
535.500,00
5. Jadwal Misa Stasi :
-
Selasa
II : Stasi Plaosan
Pukul : 16.00
-
Selasa
III : Stasi Goranggareng
Pukul : 16.00
Tuhkan, renungannya top banget deh gan !!
BalasHapusSelalu update koki terus nih, salut deh..
hehe, terima kasih.
HapusPuji Tuhan selalu lancar dalam pembuatannya..
Lumayan buat referensi anggota yang nonis nih :D
BalasHapuswah iya, dimanfaatkan secara maksimal ya gan..!
Hapus