Laman

Kamis, 31 Januari 2013

Regina Pacis Magetan : KOKI Edisi 192

Amsal 9:1-6;Mzm 34;Yoh 6:51-58
            Yesus menyatakan diriNya sebagai Roti hidup. Apa maksudnya bagi hidup kita orang Katolik? 
            Pertama,  kita sadar bahwa kita butuh Yesus, Roti hidup yang  sanggup memuaskan “kelaparan” hati kita. Justru lewat  Roti hidup, hidup kita diubah  dari mementing diri sendiri menjadi pribadi yang peka dan peduli pada sesama. Melalui Roti hidup, kita dikenyangkan dan dipuaskan sehingga kita dapat bersyukur, menerima diri apa adanya.
            Kedua, Kita memerlukan roti hidup agar hidup kita dalam kelimpahan, sebab Yesus itu sumber pertumbuhan kita. Jika kita makan roti hidup, pandangan hidup kita diubah dari duniawi menjadi ilahi. Kita benar-benar dipuaskan oleh roti hidup sehingga jiwa kita sehat, makin sabar menghadapi persoalan hidup, dan penuh kasih pada sesama, 
            Ketiga, “Barang siapa makan dagingku dan darahku, Allah tinggal di dalam dalam kita dan kita di dalam Allah.” Penyertaan Allah ini membuat hidup kita sehati sejiwa denganNya. MisiNya adalah misi kita. Kita diutus untuk berbagi kasih, bahkan sanggup berjuang untuk mewujudkan rancangan Allah secara nyata dalam hidup sehari-hari. Sudahkah kita menjadi roti hidup bagi orang lain?


Senin, Yeh 24: 15-24, Mat 19:16-22
Salah satu syarat kesempurnaan yakni mengandalkan Allah dan bukan yang lain di luar Allah.
Selasa, Yeh 28:1-10, Mat 19:23-30
Kalau kita memiliki iman akan Allah, kita akan membawanya hingga kekal
Rabu, Yeh 34:1-11, Mat 20:1-16a
Tuhan tahu apa yang paling kita butuhkan dalam kehidupan kita.
Kamis, Yeh 36:23-28. Mat 22:1-14
Kita diminta untuk mempersiapkan diri sehingga layak dan pantas masuk ke dalam perjamuan bersama Dia.
Jumat, Why 21:9b-14, Yoh 1:45-51
Tuhan sungguh mengenal hati kita yang paling dalam. Kita datang padaNya dan menyerahkan diri apa adanya.
Sabtu, Yeh 43:1-7a, Mat 23:1-12
Kita harus meninggalkan kemunafikan kita. Hiduplah dengan penuh integritas apa yang kita katakan dengan apa yang kita lakukan.
Minggu, Yos 24:1-2a,15-17,18b;
ef 5:21-32; Yoh 6:60-69
Apa arti Mengikuti Yesus bagi orang katolik? Pertama, kita mesti punya komitmen diri untuk berserah total pada Allah. Kedua, kita mesti setia hanya pada Allah apa pun resikonya. Ketiga, setia pada Allah harus menjamin mutu hidup kita setia dengan tangungjawab sehari hari sekalipun ada tantangan.

Hindangan tetap: Tanggungjawab bersama segenap umat Paroki

            Tugas Gereja untuk melaksanakan perutusan Kristus adalah tugas perutusan seluruh umat Allah yang di dalam Gereja Partikular terdiri dari paroki-paroki. Konsili Vatikan II secara eksplisit menyatakan bahwa paroki adalah perwujudkan nyata dari Gereja. Sacrosantum Concillium, 42,1 dan Lumen Gentium 26,1;28,2 dengan sangat jelas menyatakan bahwa paroki merupakan “representasi” Gereja yang kelihatan di dunia. Kata “representasi” berarti tanda kehadiran, tanda adanya suatu realitas konkret dari Gereja Universal di dunia. Paroki adalah tanda kehadiran nyata Gereja di dunia.
            Berparoki berarti bersama menggereja. Paroki adalah urusan bersama. Tentu saja pelaksanaan konkretnya membutuhkan pembagian tugas yang jelas dan organisasi yang mantap, mentalitas yang memadai, kepemimpinan yang partisipatif, cara kerja yang konseptual-sistematis, tetapi itu semua adalah sarana dan ungkapan untuk mengembangkan gagasan teologis yang lebih mendalam dan mendasar: berparoki berarti bersama-sama menggereja.

(diambil dari pendahuluan, Pedoman Dasar DPP dan BGKP)

Sajian ringan: 6 Keunikan Mazmur 118

            Bagi yang sering membaca dan membuka Alkitab pasti tahu kalau kita Mazmur berada di tengah-tengah Alkitab. Tapi banyak diantara kita yang mungkin belum tahu kalau Mazmur pasal 118 adalah pasal yang terletak ditengah-tengah Alkitab dan uniknya, ada 6 keunikan Mazmur pasal 118 tersebut yakni:
1. Tahukah Anda bahwa sebelum Mazmur 118, Mazmur 117 adalah pasal terpendek dari Alkitab?
2. Tahukah Anda bahwa setelah Mazmur 118, Mazmur 119 adalah pasal terpanjang dari Alkitab?
3. Tahukah Anda bahwa sebelum Mazmur 118 ada 594 pasal?
4. Tahukah Anda bahwa sesudah Mazmur 118 ada 594 pasal?
5. Tahukah Anda bahwa kalau seluruh pasal di jumlahkan, di luar Mazmur 118 (594+594), Semuanya berjumlah 1188 pasal?
6. Tahukah Anda bahwa angka 1188  atau Mazmur 118:8 juga meruapakan ayat yang terletak ditengah-tengah kitab? Ayat yang terletak di tengah-tengah atau ayat sentral itu memiliki arti yang dalam dan jelas sekali.
Kalau Tuhan sudah meletakkan ayat tersebut ditengah-tengah seperti itu pasti itu ayat sangat penting bukan?
Mazmur 118:8 itu berbunyi: “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.” Bagaimana menurut Anda?  (anonim)

Hindangan utama:Mempersiapkan Perkawinan Katolik

Apa dasar Perkawinan itu?
“Dengan perjanjian perkawinan pria dan wanita membentuk antara mereka kebersamaan seluruh hidup; dari sifat kodratinya perjanjian itu terarah pada kesejahteraan suami-isteri serta kelahiran dan pendidikan anak; oleh Kristus Tuhan perjanjian perkawinan antara orang-orang yang dibaptis diangkat ke martabat Sakramen.” (Kan. 1055 $ 1)
Ada 6 perkara penting yang mesti dipahami:
1. Perjanjian Perkawinan
Perkawinan itu dari kodratnya adalah suatu perjanjian (covenant, foedus). Dalam tradisi Yahudi, perjanjian berarti suatu “agreement” (persetujuan) yang membentuk (menciptakan) suatu hubungan sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan mengikat sama seperti hubungan antara orang-orang yang mempunyai hubungan darah. Konsekwensinya, hubungan itu tidak berhenti atau berakhir, sekalipun kesepakatan terhadap perjanjian itu ditarik kembali. Berdasarkan pilihan bebas dari suami-istri, suatu perjanjian sesungguhnya akan meliputi relasi antar pribadi seutuhnya yang terdiri dari hubungan spiritual, emosional dan fisik.

2. Kebersamaan Seluruh Hidup
Dari kodratnya perkawinan adalah suatu kebersamaan seluruh hidup (consortium totius vitae. “Consortium”, con = bersama, sors = nasib, jadi kebersamaan senasib. Totius vitae = seumur hidup, hidup seutuhnya). Ini terjadi oleh perjanjian perkawinan. Suami istri berjanji untuk menyatukan hidup mereka secara utuh hingga akhir hayat (bdk. janji Perkawinan).

3. Antara Pria dan Wanita
Pria dan wanita diciptakan menurut gambaran Allah dan diperuntukkan satu sama lain, saling membutuhkan, saling melengkapi, saling memperkaya. Menjadi “satu daging” (Kej 2:24).

4. Sifat Kodrati Keterarahan kepada Kesejahteraan Suami-Istri (Bonum Coniugum)
Selain tiga “bona” (bonum = kebaikan) perkawinan yang diajarkan St. Agustinus, yakni  (a) bonum prolis: kebaikan anak, bahwa perkawinan ditujukan kepada kelahiran dan pendidikan anak, (b) bonum fidei: kebaikan kesetiaan, menunjuk kepada sifat kesetiaan dalam perkawinan, dan (c) bonum sacramenti: kebaikan sakramen, menunjuk pada sifat permanensi perkawinan; Gaudium et Spes no. 48 menambah lagi satu “bonum” yang lain, yakni bonum coniugum (kebaikan, kesejahteraan suami-istri).
5. Sifat Kodrati Keterarahan kepada Anak
Perkawinan terbuka terhadap kelahiran anak dan pendidikannya. KHK 1983 tidak lagi mengedepankan prokreasi sebagai tujuan pertama perkawinan yang mencerminkan tradisi berabad-abad sejak Agustinus, melainkan tanpa hirarki tujuan-tujuan menghargai aspek personal perkawinan dan menyebut lebih dahulu kesejahteraan suami-istri (bonum coniugum)

6. Perkawinan sebagai Sakramen
Perkawinan Kristiani bersifat sakramental. Bagi pasangan yang telah dibabtis, ketika mereka saling memberikan konsensus dalam perjanjian, maka perkawinan mereka menjadi sah sekaligus sakramen.

(sumber: artikel Rm A.Dwi Joko, Pr)

Menu katekese : Doa permohonan

            Doa permohonan dalam Doa syukur ini jelas berbeda dengan doa permohonan pada doa umat. Doa permohonan dalam DSA terutama dimaksudkan untuk mendoakan kepentingan seluruh Gereja yang kudus, baik pada pemimpin Gereja dan umat yang berkumpul, maupun seluruh anggota Gereja di mana pun juga entah yang masih hidup atau pun yang sudah meninggal. Jadi, doa permohonan dalam DSA dipusatkan pada doa untuk kesejahteraan seluruh Gereja sendiri.
            Makna doa permohonan dalam DSA ini tampak sekali apa yang dinyatakan dalam PMUR: “dalam permohonan-permohonan ini, tampak nyata bahwa Ekaristi dirayakan dalam persekutuan dengan seluruh Gereja, baik yagn ada di surge maupun yang ada di bumi; dan juga jelas bahwa kurban Ekaristi diadakan bagi kesejahteraan seluruh Gereja dan semua anggotanya, baik yang hidup maupun yang telah mati, karena semuanya dipanggil untuk mengenyam hasil penebusan dan keselamatan yang diperoleh lewat Tubuh dan Darah Kristus.” (PUMR 79g).
            Doa permohonan dalam DSA, pertama-tama berdoa untuk Sri Paus sebagai pimpinan Gereja diseluruh dunia dan wakil Kristus di dunia, yang menyatakan kesatuan kita dengan seluruh Gereja di dunia. Kemudia nama Uskup setempat, yang mengungkapkan kesatuan seluruh umat beriman di Gereja setempat yang dipimpin oleh Uskup. Para imam dan diakon sebagai orang-orang yang ditahbiskan untuk membantu pelayanan Uskup bagi umat beriman. Dan siapapun dalam Gereja yang ambil bagian dalam pelayanan umat beriman dan tentu saja seluruh umat beriman sendiri.
            Pada doa permohonan dikenakan pula para kudus di surga, selain untuk mengungkapkan kesatuan seluruh Gereja yang kudus, yang terdiri dari mereka yang masih hidup dan yang telah meninggal; juga mau mengungkapkan dimensi eskatologis dari hidup Gereja yang sedang berziarah sehingga kita boleh berharap pada bantuan doa mereka bagi kita yang masih hidup di dunia ini menuju tujuan akhir, yakni bersama dengan Allah di surga.


Menu tambahan: Mengenal St. Bartolomeus, Rasul

            Bartolomeus adalah salah satu dari kedua belas Rasul dan biasanya dikenal Natanael (Yoh 1:45-51). Lewat Evangelisasi pribadi, Filipus membawanya kepada Yesus dan kemudian menjadi RasulNya. Ia juga dikenal dengan sebutan Natanael dari Kana yang di Galilea (Yoh 20:2).
            Penginjil Yohanes menggambarkan Natanael, si anak Tolmai (petani) ini sebagai seorang yang jujur dan tulus. Begitulah semestinya seorang rasul atau murid Yesus. Bahkan Yesus sendiri menyebut Natanael sebagai seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya (yoh 1:47).Ia meninggal pada abad pertama dan pestanya dirayakan setaip 24 agustus untuk Gereja katolik Roma dan pada 11 juni untuk Gereja Timur.

2 komentar: