Yes
6:1-21.3-8; Mzm 138; 1 Kor 15:1-11; Luk 5:1-11
Tuhan ingin muridnya menjadi orang percaya yang
kuat. Maka Dia mengubah hidup Simon dan murid-murid dari penjala ikan menjadi
penjala manusia. Tujuannya agar mereka dimampukan membawa manusia kepada
kehidupan kekal dan berani memandang masalah, sebagai sarana yang dipakai Allah
untuk membentuk dan memurnikan iman. Bagaimana menjadi orang percaya yang kuat?
Pertama,
Tuhan tahu Simon gagal menangkap ikan, padahal ia sudah bekerja keras, banyak
pengalaman dan di didik dalam keluarga nelayan. Justru di situlah Yesus
menyuruh untuk menebarkan jala, mencoba lagi dan bekerja dengan kacamata Tuhan.
Yesus ingin melihat seberapa jauh Simon melihat kegagalan itu. Orang yang kuat
bukan mendasarkan diri pada pengalaman, ketrampilan, kehebatan melainkan yang
menyandarkan seluruh hidupnya pada Tuhan.
Kedua,
Yesus mengubah cara pandang Simon yang biasa menjala di tempat yang dangkal,
dialihkan ke tempat yang dalam. Bukan cari aman, tak ada soal, melainkan berani
melihat ketidaknyamanan, kegagalan sebagai sarana yang dipakai Allah untuk
membentuk dan memurnikan iman. Kekuatan bukanlah mujizat melainkan latihan,
artinya setiap kita yang rela dilatih Tuhan, melalui aneka tantangan hidup,
pasti semakin lama kita semakin kuat.
Ketiga,
melihat hasil tangkapan ikan yang diperoleh Simon langsung tersungkur dan
merasa berdosa, hatinya hancur. Orang yang kuat adalah orang yang menyadari
bahwa dirinya hancur untuk hal-hal rohani. Ingat Tuhan dekat pada orang yang
hancur dan remuk jiwanya. Biasanya kita hancur dan remuk jiwa kita bukan karena
iman, kasih atau hal rohani tetapi karena dendam, iri, kemarahan dan benci.
Senin,
Kej 1:1-19; Mzm 104; Mrk 6:53-56
Penyakit
adalah sebuah bentuk kekacauan yang mengganggu hidup manusia. Penyembuhan yang
dilakukan Yesus agar manusia makin dibangkitkan imannya dan lebih mencintai
Tuhan.
Selasa,
Kej 1:20-2:4a; Mzm 8; Mrk 7:1-13
Kemunafikan
dicela oleh Yesus karena hanya mementingkan segi lahiriah, luar, kelihatannya
saja, sehingga segi yang dalam, isi diabaikan. Kulitnya bagis tapi dalamnya
penuh dengan kejahatan dan rampasan.
Rabu,
Yoel 2:12-18; Mzm 51; Mat 6:1-6.16-18
Abu
ditandakan pada dahi menandakan diri kita rapuh, lemah, tak berdaya. Masa puasa
dan pantang adalah masa penuh rahmat Allah agar kita lebih setia dalam doa,
sedekah dan bertobat.
Kamis,
Ul 30:15-20; Mzm 1; Luk 9:22-25
Artinya
menjadi murid Yesus yaitu menghidupi dan mempraktekkan apa yang dicintai dan
dikerjakan oleh Yesus. Hidup Yesus adalah hidup kita.
Jumat,
Yes 58:1-9a; Mzm 51; Mat 9:14-15
Puasa,
doa, amal, tobat bukanlah ajang untuk pamer kesalehan melainkan tanda kerapuhan
kita sekaligus kerinduan jiwa untuk memperoleh kerahiman Allah. Kita berpuasa
karena tanpa Allah, kita bukan apa-apa.
Sabtu, Yes 58:9b-14; Mzm 86; Luk 5:27-32
Sabtu, Yes 58:9b-14; Mzm 86; Luk 5:27-32
Yesus
memanggil Matius pemungut cukai. Orang berdosa tentu dengan rencana dan maksud.
Keselamatan dan hidup kekal bukan sekedar untuk orang yang baik melainkan untuk
semua orang khususnya yang berdosa, miskin, tersingkirkan dan menderita.
Minggu, Ul 26:4-10; Mzm 91; Rm 10:8-13; Luk 4:1-13
Menghadapi
godaan iblis, Yesus memberi nasihat praktis demikian : Tegas, tidak boleh tawar
menawar atau ragu-ragu. Godaan adalah sarana untuk mempererat hubungan dengan
Allah, lebih setia dan rajin berdialog dengan Allah, Godaan adalah jalan untuk
memilih apa yang dikehendaki Allah bukan setan.
Belajar dari Tokoh Kitab
Suci: ABRAHAM
“Janganlah
takut, Abram. Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” (Kejadian 15 : 1)
Kegiatan-kegiatan perjalanan pada zaman ini
selalu disertai dengan polis-polis asuransi. Segala sesuatu yang berharga mempunyai
surat-surat berkekuatan hukum untuk memastikan kepemilikannya. Kita telah
menyusun keamanan berlapis pada setiap langkah penting yang kita perbuat.
Pada masa lampau, Abraham melangkah oleh
kecerdasan, kekuatan dan—yang tidak biasa bagi orang-orang pada zaman itu—iman
yang radikal di dalam Allah Yang Esa.
Iman memberikan keamanan kepada Abraham. Allah
menjadi pelindung Abraham; Allah membuat hidupnya berhasil; Allah mengambil
ketakutan dari hati Abraham dan memberinya keberanian. Allah, yang mengutus
Abraham ke dalam wilayah asing, menunjukkan kepadanya kebenaran yang tidak
seorang pun telah menyingkapkannya. Semuanya ini untuk Abraham, dan semuanya
oleh karena iman.
Abraham
bisa saja berkata, “Tidak!” Tidak ada kepastian; terlalu banyak resiko. Namun,
Abraham mendengarkan Tuhan berbicara secara jelas di dalam penglihatan secara
pribadi dan ia percaya.
Kehidupan
hari ini semakin berharga dan berarti pada saat kita berjalan bersama Allah di
dalam iman, sumber-sumber tak terbatas, usaha yang tak kenal lelah, untuk
mengejar janji-janji yang dengan murah hati diberikan kepada kita melalui kisah
Alkitab yang menakjubkan. Kita perlu mengalami kebebasan Abraham, yaitu
kemerdekaan dan sukacita untuk percaya di dalam perisai dan upah kita. Kita
perlu mempercayai Allah.
Sumber
:
Life Lessons from The Bible
Katekese Liturgi : Spiritualitas Ekaristi
Tinggal Dalam Kristus secara
Komunal
Merayakan Ekaristi adalah perayaan
tinggal dalam Kristus bersama seluruh umat beriman lainnya. Ekaristi itu
perayaan seluruh Tubuh Mistik Kristus, yaitu Kristus Sang Kepala dan para
anggotanya yaitu Gereja. Dan siapa Gereja itu? Tentu Gereja adalah seluruh umat
beriman di dunia dalam kepemimpinan Bapa Suci, di keuskupan dalam kepemimpinan
Bapa Uskup, dan di paroki dalam pimpinan Pastor Paroki. Akan tetapi umat
beriman bagi kita masing-masing akhirnya ialah saudara-saudari se-paroki,
se-wilayah dan lingkungan. Itulah sebabnya, sangat
perlu kita usahakan untuk dapat
menghadiri Misa di paroki sendiri. Merayakan bersama mereka yang kita kenal
dan yang setiap harinya menjadi tetangga kita sangatlah perlu dan penting.
Begitulah Ekaristi bukanlah sekedar urusan pribadiku dan Tuhan, tetapi juga
kebersamaan dengan umat beriman lainnya.
Untuk
menangkap kedalaman makna persatuan dan kebersamaan ini, kita perlu merenungkan
kedekatan kita dengan orang-orang yang kita kasihi di dunia ini; mungkin saat
sebagai orang tua, kita mendekap anak kita, atau kebersamaan antara suami dan
istri, atau kedekatan dengan seorang sahabat. Ekaristi adalah persatuan yang
melampaui semuanya ini, sebab Ekaristi adalah persatuan dengan Kristus dan
melalui Kristus, kita disatukan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Persatuan kita
dengan Kristus inilah yang disebut sebagai “Komuni
Kudus” , yang menjadikan kita mengambil bagian di dalam Tubuh dan DarahNya
[lih. KGK 1331] dab dengan demikian, juga mengambil bagian di dalam hidup
ilahu-Nya. Maka, persatuan kita dengan Kristus, sepantasnya juga membawa
persatuan kita dengan semua orang yang percaya kepadaNya, sebab hal ini
merupakan kehendak Kristus sendiri.
Sumber
:
Katekese
Liturgi
Pra-Misa
Hari Minggu 2013
MENGENAL
KITAB AMSAL
PENULIS
: Kitab I Raja-raja 4:32 mengatakan bahwa
Salomo mengarang 3.000 amsal dan 1.005 nyanyian. Salomolah yang telah menulis
atau menghimpun sebagian besar dari amsal dalam kitab ini. Ia termasyhur
sebagai orang yang sangat arif.
JUDUL
: Kitab Amsal dapat disebut
juga Kitab Hikmat. Sebuah amsal ialah pepatah penuh hikmat yang dapat membantu
kita memutuskan tindakan paling baik yang harus kita lakukan.
TEMPAT:
Amsal adalah kitab
ke-3 dari lima Kitab Puisi dan kitab
ke-20 dari Perjanjian Lama.
GARIS
BESAR :
Pepatah penuh hikmat yang harus dipatuhi
(1-31)
Kitab Amsal berisi pepatah penuh
hikmat yang berguna untuk dibaca dan diikuti oleh siapa saja. Pepatah itu
menyangkut banyak masalah dan situasi yang saling berbeda. Kebanyakan dari
pepatah itu pendek sekali dan mudah diingat. Pepatah itu tidak disusun secara
pokok demi pokok yang semacam. Tetapi hampir setiap ayat membicarakan gagasan
penting yang baru.
BERITA PASTORAL
1. Bagi calon Babtis | Katekumen
Dewasa agar mendaftarkan diri ke Sekretariat Paroki; sebab pelajaran baru
dimulai
2. Bagi calon penerima
Komuni I diharap mendaftarkan diri kepada Pembina BIAK. Usia 10 tahun atau
kelas IV SD
3. Babtisan Bayi diadakan
setiap hari minggu ke-3 dalam bulan. Bila ada :
A. Orang tuanya supaya
melapor ke Pastor terlebih dahulu jauh sebelumnya, karena orangtuanya perlu
pelajaran pembelakan terlebih dahulu
B. Mengisi Formulir Babrisan
yang diketahui Ketua Lingkungan.
4. Kolekte tanggal 3
Februari 2013 :
Kolekte I : Rp 1.365.500,00
Kolekte II : Rp 1.095.000,00
5. Jadwal Misa Rabu Abu :
-
Stasi
Karangrejo - Stasi Maospati
Pukul : 16.00 Pukul : 18.00
-
Stasi
Parang - Stasi
Magetan
Pukul : 16.00 Pukul : 18.00
6. Petugas Liturgi Hari Rabu
Abu (13 Februari 2013) dari
Lingkungan Regina
Martyrum
Wah, lumayan nih buat anggota kami yang non-islam :D Thanks ya gan.. sangat membantu sekali
BalasHapushehe, sama-sama gan. Indahnya saling berbagi :D
HapusRenungannya selalu bagus nih, sesuai dengan apa yang ak alami selama ini, wah. SEMANGAT yaa !!!
BalasHapusHehhee. Puji Tuhan. Terima kasih yaa motivasinya :D
HapusLumayan nih buat referensi gan, selalu up to date nih blog yaa. Kasih tips buat blogku dong ^^
BalasHapusKomen back dong ya kak..
Iya iya, semua blog bagus kok. Yang penting selalu up to date yaa :D
HapusKAtekese liturginya selalu ada nih, bimbingan rohani lewat blog ini kayanya asik juga deh. Hehee ...
BalasHapusIya dong, monggo ayo sama-sama dicoba yukk :D
HapusWah, top markotop deh majalah kokinya (y)
BalasHapushehe, dek hilmy bisa aja. Ayo dek semangat ngeblognya !!!
Hapus