Laman

Kamis, 07 Februari 2013

KOKI (Komunikasi Umat Paroki Regina Pacis) Edisi 217

Renungan Untuk Tanggal 10-17 Februari 2013
Yes 6:1-21.3-8; Mzm 138; 1 Kor 15:1-11; Luk 5:1-11

            Tuhan ingin muridnya menjadi orang percaya yang kuat. Maka Dia mengubah hidup Simon dan murid-murid dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Tujuannya agar mereka dimampukan membawa manusia kepada kehidupan kekal dan berani memandang masalah, sebagai sarana yang dipakai Allah untuk membentuk dan memurnikan iman. Bagaimana menjadi orang percaya yang kuat?
            Pertama, Tuhan tahu Simon gagal menangkap ikan, padahal ia sudah bekerja keras, banyak pengalaman dan di didik dalam keluarga nelayan. Justru di situlah Yesus menyuruh untuk menebarkan jala, mencoba lagi dan bekerja dengan kacamata Tuhan. Yesus ingin melihat seberapa jauh Simon melihat kegagalan itu. Orang yang kuat bukan mendasarkan diri pada pengalaman, ketrampilan, kehebatan melainkan yang menyandarkan seluruh hidupnya pada Tuhan.

            Kedua, Yesus mengubah cara pandang Simon yang biasa menjala di tempat yang dangkal, dialihkan ke tempat yang dalam. Bukan cari aman, tak ada soal, melainkan berani melihat ketidaknyamanan, kegagalan sebagai sarana yang dipakai Allah untuk membentuk dan memurnikan iman. Kekuatan bukanlah mujizat melainkan latihan, artinya setiap kita yang rela dilatih Tuhan, melalui aneka tantangan hidup, pasti semakin lama kita semakin kuat.
            Ketiga, melihat hasil tangkapan ikan yang diperoleh Simon langsung tersungkur dan merasa berdosa, hatinya hancur. Orang yang kuat adalah orang yang menyadari bahwa dirinya hancur untuk hal-hal rohani. Ingat Tuhan dekat pada orang yang hancur dan remuk jiwanya. Biasanya kita hancur dan remuk jiwa kita bukan karena iman, kasih atau hal rohani tetapi karena dendam, iri, kemarahan dan benci.

­­­Senin, Kej 1:1-19; Mzm 104; Mrk 6:53-56
Penyakit adalah sebuah bentuk kekacauan yang mengganggu hidup manusia. Penyembuhan yang dilakukan Yesus agar manusia makin dibangkitkan imannya dan lebih mencintai Tuhan.
Selasa, Kej 1:20-2:4a; Mzm 8; Mrk 7:1-13
Kemunafikan dicela oleh Yesus karena hanya mementingkan segi lahiriah, luar, kelihatannya saja, sehingga segi yang dalam, isi diabaikan. Kulitnya bagis tapi dalamnya penuh dengan kejahatan dan rampasan.
Rabu, Yoel 2:12-18; Mzm 51; Mat 6:1-6.16-18
Abu ditandakan pada dahi menandakan diri kita rapuh, lemah, tak berdaya. Masa puasa dan pantang adalah masa penuh rahmat Allah agar kita lebih setia dalam doa, sedekah dan bertobat.
Kamis, Ul 30:15-20; Mzm 1; Luk 9:22-25
Artinya menjadi murid Yesus yaitu menghidupi dan mempraktekkan apa yang dicintai dan dikerjakan oleh Yesus. Hidup Yesus adalah hidup kita.
Jumat, Yes 58:1-9a; Mzm 51; Mat 9:14-15
Puasa, doa, amal, tobat bukanlah ajang untuk pamer kesalehan melainkan tanda kerapuhan kita sekaligus kerinduan jiwa untuk memperoleh kerahiman Allah. Kita berpuasa karena tanpa Allah, kita bukan apa-apa.
Sabtu, Yes 58:9b-14; Mzm 86; Luk 5:27-32
Yesus memanggil Matius pemungut cukai. Orang berdosa tentu dengan rencana dan maksud. Keselamatan dan hidup kekal bukan sekedar untuk orang yang baik melainkan untuk semua orang khususnya yang berdosa, miskin, tersingkirkan dan menderita.
Minggu, Ul 26:4-10; Mzm 91; Rm 10:8-13; Luk 4:1-13
Menghadapi godaan iblis, Yesus memberi nasihat praktis demikian : Tegas, tidak boleh tawar menawar atau ragu-ragu. Godaan adalah sarana untuk mempererat hubungan dengan Allah, lebih setia dan rajin berdialog dengan Allah, Godaan adalah jalan untuk memilih apa yang dikehendaki Allah bukan setan.

Belajar dari Tokoh Kitab Suci:  ABRAHAM
“Janganlah takut, Abram. Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” (Kejadian 15 : 1)
Kegiatan-kegiatan perjalanan pada zaman ini selalu disertai dengan polis-polis asuransi. Segala sesuatu yang berharga mempunyai surat-surat berkekuatan hukum untuk memastikan kepemilikannya. Kita telah menyusun keamanan berlapis pada setiap langkah penting yang kita perbuat.
Pada masa lampau, Abraham melangkah oleh kecerdasan, kekuatan dan—yang tidak biasa bagi orang-orang pada zaman itu—iman yang radikal di dalam Allah Yang Esa.
Iman memberikan keamanan kepada Abraham. Allah menjadi pelindung Abraham; Allah membuat hidupnya berhasil; Allah mengambil ketakutan dari hati Abraham dan memberinya keberanian. Allah, yang mengutus Abraham ke dalam wilayah asing, menunjukkan kepadanya kebenaran yang tidak seorang pun telah menyingkapkannya. Semuanya ini untuk Abraham, dan semuanya oleh karena iman.
            Abraham bisa saja berkata, “Tidak!” Tidak ada kepastian; terlalu banyak resiko. Namun, Abraham mendengarkan Tuhan berbicara secara jelas di dalam penglihatan secara pribadi dan ia percaya.
            Kehidupan hari ini semakin berharga dan berarti pada saat kita berjalan bersama Allah di dalam iman, sumber-sumber tak terbatas, usaha yang tak kenal lelah, untuk mengejar janji-janji yang dengan murah hati diberikan kepada kita melalui kisah Alkitab yang menakjubkan. Kita perlu mengalami kebebasan Abraham, yaitu kemerdekaan dan sukacita untuk percaya di dalam perisai dan upah kita. Kita perlu mempercayai Allah.

Sumber :
Life Lessons from The Bible

Katekese Liturgi : Spiritualitas Ekaristi
Tinggal Dalam Kristus secara Komunal

            Merayakan Ekaristi adalah perayaan tinggal dalam Kristus bersama seluruh umat beriman lainnya. Ekaristi itu perayaan seluruh Tubuh Mistik Kristus, yaitu Kristus Sang Kepala dan para anggotanya yaitu Gereja. Dan siapa Gereja itu? Tentu Gereja adalah seluruh umat beriman di dunia dalam kepemimpinan Bapa Suci, di keuskupan dalam kepemimpinan Bapa Uskup, dan di paroki dalam pimpinan Pastor Paroki. Akan tetapi umat beriman bagi kita masing-masing akhirnya ialah saudara-saudari se-paroki, se-wilayah dan lingkungan. Itulah sebabnya, sangat perlu kita usahakan  untuk dapat menghadiri Misa di paroki sendiri. Merayakan bersama mereka yang kita kenal dan yang setiap harinya menjadi tetangga kita sangatlah perlu dan penting. Begitulah Ekaristi bukanlah sekedar urusan pribadiku dan Tuhan, tetapi juga kebersamaan dengan umat beriman lainnya.
            Untuk menangkap kedalaman makna persatuan dan kebersamaan ini, kita perlu merenungkan kedekatan kita dengan orang-orang yang kita kasihi di dunia ini; mungkin saat sebagai orang tua, kita mendekap anak kita, atau kebersamaan antara suami dan istri, atau kedekatan dengan seorang sahabat. Ekaristi adalah persatuan yang melampaui semuanya ini, sebab Ekaristi adalah persatuan dengan Kristus dan melalui Kristus, kita disatukan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Persatuan kita dengan Kristus inilah yang disebut sebagai “Komuni Kudus” , yang menjadikan kita mengambil bagian di dalam Tubuh dan DarahNya [lih. KGK 1331] dab dengan demikian, juga mengambil bagian di dalam hidup ilahu-Nya. Maka, persatuan kita dengan Kristus, sepantasnya juga membawa persatuan kita dengan semua orang yang percaya kepadaNya, sebab hal ini merupakan kehendak Kristus sendiri.

Sumber :
Katekese Liturgi
Pra-Misa Hari Minggu 2013
MENGENAL KITAB  AMSAL
                        PENULIS : Kitab I Raja-raja 4:32 mengatakan bahwa Salomo mengarang 3.000 amsal dan 1.005 nyanyian. Salomolah yang telah menulis atau menghimpun sebagian besar dari amsal dalam kitab ini. Ia termasyhur sebagai orang yang sangat arif.
            JUDUL : Kitab Amsal dapat disebut juga Kitab Hikmat. Sebuah amsal ialah pepatah penuh hikmat yang dapat membantu kita memutuskan tindakan paling baik yang harus kita lakukan.
TEMPAT: Amsal adalah kitab
ke-3 dari lima Kitab Puisi dan kitab
ke-20 dari Perjanjian Lama.
GARIS BESAR : Pepatah penuh hikmat yang harus dipatuhi (1-31)
            Kitab Amsal berisi pepatah penuh hikmat yang berguna untuk dibaca dan diikuti oleh siapa saja. Pepatah itu menyangkut banyak masalah dan situasi yang saling berbeda. Kebanyakan dari pepatah itu pendek sekali dan mudah diingat. Pepatah itu tidak disusun secara pokok demi pokok yang semacam. Tetapi hampir setiap ayat membicarakan gagasan penting yang baru.

   BERITA PASTORAL
1.      Bagi calon Babtis | Katekumen Dewasa agar mendaftarkan diri ke Sekretariat Paroki; sebab pelajaran baru dimulai
2.      Bagi calon penerima Komuni I diharap mendaftarkan diri kepada Pembina BIAK. Usia 10 tahun atau kelas IV SD
3.      Babtisan Bayi diadakan setiap hari minggu ke-3 dalam bulan. Bila ada :
A.      Orang tuanya supaya melapor ke Pastor terlebih dahulu jauh sebelumnya, karena orangtuanya perlu pelajaran pembelakan terlebih dahulu
B.     Mengisi Formulir Babrisan yang diketahui Ketua Lingkungan.
4.      Kolekte tanggal 3 Februari 2013 :
Kolekte I  : Rp 1.365.500,00
Kolekte II : Rp 1.095.000,00
5.      Jadwal Misa Rabu Abu :
-          Stasi Karangrejo                - Stasi Maospati
      Pukul : 16.00                     Pukul : 18.00
-          Stasi Parang                       - Stasi Magetan
Pukul : 16.00                     Pukul : 18.00
6.      Petugas Liturgi Hari Rabu Abu (13 Februari 2013) dari
Lingkungan Regina Martyrum

10 komentar:

  1. Wah, lumayan nih buat anggota kami yang non-islam :D Thanks ya gan.. sangat membantu sekali

    BalasHapus
  2. Renungannya selalu bagus nih, sesuai dengan apa yang ak alami selama ini, wah. SEMANGAT yaa !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehhee. Puji Tuhan. Terima kasih yaa motivasinya :D

      Hapus
  3. Lumayan nih buat referensi gan, selalu up to date nih blog yaa. Kasih tips buat blogku dong ^^
    Komen back dong ya kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya iya, semua blog bagus kok. Yang penting selalu up to date yaa :D

      Hapus
  4. KAtekese liturginya selalu ada nih, bimbingan rohani lewat blog ini kayanya asik juga deh. Hehee ...

    BalasHapus
  5. Wah, top markotop deh majalah kokinya (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, dek hilmy bisa aja. Ayo dek semangat ngeblognya !!!

      Hapus