Pernyataan
ini penting: “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat
menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya. Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul pikiran jahat.”
Bagaimana Sabda Tuhan ini dimaknai dalam hidup?
Pertama,
Saringlah atau pilihlah yang dari luar sebelum kita masukkan dalam hati dan
pikiran kita agar kita mendapat “vitamin” kehidupan sehari-hari. Stress, beban
pikiran berat karena ketidakmampuan kita menyaring dan memilah apa yang baik
dan benar dalam hati-pikiran kita. Kita harus memilih untuk bahagia.
Kedua,
Yang ada di dalam, yakni hati dan pikiran kita adalah yang paling penting dan
utama untuk diper-hati-kan. Jangan sampai hati dan pikiran kita dikotori dan
ternoda oleh hal yang menajiskan. Maka isilah dengan perkara yang baik dan
benar.
Ketiga,
Kualitas orang katolik ditentukan oleh apa yang kita keluarkan dari hati dan
pikiran kita. Maka jalan evaluasi hati dan pikiran, refleksi diri dan
pembenahan diri terus menerus adalah jalan untuk pemurnian diri. Jangan sampai
kita menyembah Allah hanya dengan bibir tetapi hati kita jauh dari Allah.
Waspadailah apa yang keluar dari hati dan pikiran, apakah semua yang benar,
mulia, adil, suci, manis, yang sedap didengar, patut dipuji yang kita
renungkan?
Senin, 1Kor 2:1-5; Luk 4:16-30
Misi Yesus adalah mewartakan kabar baik
kepada orang miskin dan tertindas. Sebagai murid Yesus kita pun ambil bagian
dalam misi dan karyaNya.
Selasa, 1Kor 2:10b-16; Luk 4:31-37
Jangan berhenti pada rasa kagum atas Yesus
yang penuh kuasa dan wibawa. Kita diundang untuk semakin mengimani dan mengabdi
pada Allah. Kehadiranku adalah kehadiranMu yang kudus.
Rabu, 1Kor 3:1-9; Luk 4:38-44
Orang hanya ingin mencari mukjizat,
penyembuhan, tetapi tak menumbuhkan iman pada Allah. Yang utama bukanlah
sensasi mukjizat melainkan pewartaan Injil
dan keselamatan jiwa di mana pun kita berada.
Kamis, 1 Kor 3:18-23;Luk 5:1-11
Mengandalkan kemampuan sendiri, kita tak
berhasil; sebaliknya ketika kita menyadari kerapuhan kita, kuasa dan rahmatNya
bekerja dalam hidup.
Jumat,1Kor 4:1-5, Luk 5:33-39
Berpuasa dan praktek keagamaan kita adalah
sarana untuk bertemu dan bersatu dengan Yesus. Puasa adalah jalan pemurnian,
pencerahan dan persatuan dengan Yesus.
Sabtu, Mikha 5:2-5a; Mat 1:1-16,18-23
Melalui bunda Maria, kita mengenal Juru
selamat yakni Yesus. demikian juga lewat diri kita, banyak orang mengenal dan
mencintai Yesus.
Minggu, Yes 35:4-7a, Yak 2:1-5,Mrk 7:31-37
Yang tuli mendengar, yang buta melihat,
yang bisu mendengar, yang lumpuh berjalan. Demikianlah hidup kita sama seperti
Yesus, menjadikan segalanya baik. Effata, bukalah hati, telinga agar kita pun
peka untuk mewartakan kabar gembira di tengah keluarga dan masyarakat.
Menu Katekese Liturgi : Doa Bapa Kami
Doa Bapa kami ini
diucapkan atau dinyanyikan oleh seluruh umat beriman setelah ajakan berdoa dari
imam. PUMR 81 menyatakan,”Dalam doa Tuhan, Bapa kami, umat beriman mohon rezeki
sehari-hari. Bagi Umat Kristen Rezeki sehari-hari itu terutama adlah roti
Ekaristi. Umat juga memohon pengampunan dosa supaya anugerah kudus itu
diberikan kepada umat yang kudus. Imam mengajak jemaat untuk berdoa, dan
seluruh umat beriman membawakan Bapa kami bersama-sama dengan imam.”
Rumusan
ajakan imam untuk berdoa Bapa kami menunjuk pada pengakuan bahwa kita hanya
mampu berdoa dan menyapa Allah sebagai Bapa karena rahmat ilahi saja. Pertama,
itu karena perintah Tuhan Yesus Kristus
sendiri. Dan kedua, rahmat ilahi itu ialah Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita.
Doa
Bapa kami masuk ke ritus komuni dari Liturgi Ekaristi, karena isinya sesuai
dengan ritus komuni yaitu permohonan rezeki hari ini. Bagi umat beriman rezeki itu terutama adalah roti Ekaristis. Permohonan pengampunan dan damai,
sebagaimana diungkapkan dalam doa Bapa Kami, juga merupakan persiapan yang tepat untuk menyambut Kristus
dalam komuni.
Para
Bapa Gereja melihat kaitan doa Bapa Kami dan Komuni bukan hanya berkaitan
dengan isi doa Bapa Kami yang memohon rezeki saja tetapi juga dalam kaitannya
dengan doa permohonan atas pengampunan punan ini hidup persaudaraan dan
persekutuan tidaklah mungkin. Permohonan
ini menggarisbawahi rekonsiliasi,
kerukunan, kesatuan dan damai.
Barang siapa mau menyambut Tubuh Kristus, harus mempunyai kemampuan untuk
berdamai, untuk hidup rukun dan untuk mengampuni.
(Diambil dari kateke liturgy dari keuskupan)
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2012
Tema
Bulan Kitab Suci Nasional 2012 adalah Murid-murid Yesus Menyaksikan
MukjizatNya. Dalam bahasa latin: miraculum, yang menunjuk karya
kuasa yang dikerjakan Yesus Pribadi dan Kerajaan Allah yang Ia wartakan. Ada 4
jenis mukjizat: Penyembuhan (Mrk 2:1-12), Pengusiran setan (Mat 19:28),
Menghidupkan orang mati (Mrk 5:21-43), Mukjizat alam, dibagi menjadi Mukjizat
pemberian (Yoh 2:1-11), Mukjizat penampakan Tuhan (Mrk 6:42-52), Mukjizat
Penyelamatan (Mrk 4:35-41) dan Mukjizat kutukan (Mrk 11:12-14,20-21).
Pertanyaannya
sekarang, apakah mukjizat itu mungkin? Apakah mukjizat itu memang terjadi?
Dikisahkan, menurut diagnose dokter, hidupnya tinggal seminggu lagi. Vonis
dokter ini tak membuatnya lelah dan patah semangat berdoa dan berbuat baik.
Hingga akhirnya ketika dokter yang memeriksanya: heran, ternyata penyakit tumor
ganasnya hilang. Tak ada lagi. Ia sembuh total dan bisa bekerja, dan membantu
banyak orang karena mukjizat penyembuhan itu. Ternyata mukjizat Allah masih
terjadi di masa sekarang ini asalkan kita sungguh-sungguh percaya dan melihat
kuasaNya bekerja dalam diri kita.
Yang
terpenting dari Mukjizat Yesus itu adalah Yesus mau menunjukkan bahwa Dia punya
kepeduliaan dan belaskasih. Bukan pamer kuasa dan kesombongan, sebaliknya kuasa
dan kekuatan Allah itu nyata atas diriNya, karena Yesus adalah Anak Allah yang
menjelma menjadi manusia. Lewat mukjizat itu, Kemuliaan Allah dan kerajaan
kasihNya semakin diwartakan. Ingat mukjizat terjadi karena iman dan pertobatan
seseorang.
Tuhan selalu memberi tanda
Seorang
lelaki yang sangat takut mati pada suatu malam bermimpi bertemu dengan Malaikat
Maut. Walaupun pada awalnya ia sangat ketakutan dan berusaha menghindar, ia pun
menjadi tenang kembali begitu tahu bahwa si malaikat belum akan mencabut
nyawanya pada saat itu. Seketika sebuah gagasan cemerlang muncul di kepalanya.
Selama ini ia menyaksikan banyak teman-temannya yang tidak siap ketika Malaikat
Maut datang. Bahkan beberapa di antara
mereka dicabut nyawanya ketika sedang melakukan pekerjaan yang buruk. Oleh
karena itu, ia minta kepada si Malaikat agar memberi tahu terlebih dulu sebelum
ia datang. Ini penting agar si lelaki bisa betul-betul siap dan berada dalam
kondisi yang terbaik di akhir hidupnya. Permintaannya dikabulkan.
Tahun
demi tahun berlalu. Kehidupan pun berjalan terus. Suatu hari si lelaki kaget
bukan kepalang begitu melihat Malaikat Maut berada persis di hadapannya.
“Mengapa Engkau datang tanpa memberitahu? Mengapa Engkau datang menyalahi
perjanjian yang telah kita sepakati? Lelaki itu memberondong si malikat dengan
sejumlah pertanyaan, wajahnya tampak tegang dan pucat.
Namun si malaikat menjawab dengan penuh
ketenangan, Aku tidak pernah menyalahi janji yagn telah kita buat bersama,
Tuturnya lembut. Ada banyak tanda yang telah kuberikan kepadamu jika kamu
benar-benar memperhatikannya. Tambahnya lagi: bukankah rambutmu sekarang sudah
memutih, gigimu sudah mulai tanggal, kekuatan fisikmu sudah berkurang? Bukankah
anak-anakmu sudah besar bahkan sudah memberimu cucu? Bukankah aku selalu
memberi tahu kepadamu melalui teman-temanmu yang sakit dan kemudian berpulang?
Sudahkah kita sadar dan memperhatikan
Tanda-tanda yang Tuhan berikan?
(diambil dari You are not alone)
9 tugas dan tanggungjawab Pengurus
Lingkungan
1.Melakukan pendataan warga lingkungan dengan tujuan supaya
mereka makin terlayani.
2.Mengatur penyelenggaraan ibadat bersama, pendalaman iman, dan
Ekaristi bagi warga lingkungan.
3.Mengusahakan terwujudnya semangat persaudaraan dan pelayanan antar
warga lingkungan dan dengan warga masyarakat sekitar.
4.Mendorong warga lingkungan agar berperanserta dalam
kegiatan-kegiatan RT/RW setempat.
5.Mengikutsertakan umat lingkungan dalam peristiwa-peristiwa penting
dalam keluarga warga lingkungan, seperti kelahiran, pembaptisan,
pertunanan, perkawinan, sakit dan kematian.
6.Mewujudkan solidaritas kepada warga lingkungan yang menderita
dan berkekurangan, yang sakit dan yang lanjut usia.
7.Memperhatikan anak-anak supaya mereka mendapatkan pendidikan
Katolik sejak dini dan memperhatikan kaum muda agar mereka didampingi dalam
pembentukan nilai-nilai Kristiani.
8,Bekerjasama dengan seluruh warga lingkungan untuk menemukan
ungkapan-ungkapan kreatif yang melibatkan semakin banyak warga.
9.Mengusahakan agar warga lingkungan yang belum bisa aktif tetap
disapa dan dijadikan bagian dari persaudaraan lingkungan. (Diambil dari
Pedoman Dasar DPP dan BGKP)
Hidangan utama:
Sifat tak terpustakan ikatan Perkawinan
(berdasarkan kanon 1056)
A. Arti
Ikatan perkawinan berlaku seumur hidup
karena perkawinan berarti penyerahan diri secara total tanpa syarat, juga tanpa
pembatasan waktu di dunia fana ini.
B. Implikasi
Memang kesesatan saja tentang sifat-sifat
hakiki perkawinan tidak otomatis membuat perkawinan menjadi tidak sah, tetapi
sifat-sifat hakiki ini juga menjadi obyek konsensus perkawinan (Kan. 1099).
Barangsiapa menjanjikan kesetiaan
tetapi tidak menghendaki perkawinan seumur hidup melakukan simulasi
parsial yang membuat perkawinan itu menjadi tidak sah.
Barangsiapa bercerai, tidak memenuhi
janjinya untuk menikah seumur hidup, dan bila ia menikah lagi, maka perkawinan
itu tidak sah, karena masih terikat pada perkawinan sebelumnya.
Itulah salah satu kesulitan umat Katolik di Indonesia, di mana 60 %
perkawinan setiap tahun diceraikan.
C.Dasar
Dalam Kitab Suci : misalnya Mrk 10:2-12; Mat 5: 31-32; 19:2-12; Luk
16:18.
Ajaran Gereja : Konsili Trente (DS 1807);
Konsili Vatikan II (GS 48), Familiaris Consortio 20; Katekismus Gereja Katolik
1644-1645.
Penalaran akal sehat memang dapat
mengajukan aneka argumen untuk mendukung sifat tak terputusnya perkawinan,
misalnya martabat pribadi manusia yang patut dicintai tanpa reserve,
kesejahteraan suami istri, terutama istri dan anak-anak, terutama yang masih
kecil. Tetapi argumen-argumen ini tak dapat membuktikan secara mutlak, artinya
tanpa kekecualian.
D. Tingkat kekukuhan
Perkawinan Katolik bersifat permanen dan
tak terceraikan, baik secara intrinsik (oleh suami istri sendiri) maupun
ekstrinsik (oleh pihak luar). Dalam hal perkawinan antara orang-orang yang
telah dibaptis, perkawinan itu memperoleh kekukuhan atas dasar sakramen. Meski
demikian, hukum masih mengakui adanya tingkat-tingkat kekukuhan dalam
perkawinan sesuai macam perkawinan itu sendiri.
(1) Perkawinan putativum (putatif):
perkawinan tak sah yang diteguhkan dengan itikad baik sekurang-kurangnya oleh
satu pihak (Kan 1061, $ 1). Secara hukum perkawinan ini tidak mempunyai sifat
kekukuhan dan ketakterceraian sama sekali.
(2) Perkawinan legitimum antara dua orang
non-baptis. Perkawinan ini sah, tapi tak sakramental, yang sekaligus mempunyai Ul 4:1-2.6-8;Yak1:17-18.21-27;Mrk7:1-23
Pernyataan
ini penting: “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat
menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya. Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul pikiran jahat.”
Bagaimana Sabda Tuhan ini dimaknai dalam hidup?
Pertama,
Saringlah atau pilihlah yang dari luar sebelum kita masukkan dalam hati dan
pikiran kita agar kita mendapat “vitamin” kehidupan sehari-hari. Stress, beban
pikiran berat karena ketidakmampuan kita menyaring dan memilah apa yang baik
dan benar dalam hati-pikiran kita. Kita harus memilih untuk bahagia.
Kedua,
Yang ada di dalam, yakni hati dan pikiran kita adalah yang paling penting dan
utama untuk diper-hati-kan. Jangan sampai hati dan pikiran kita dikotori dan
ternoda oleh hal yang menajiskan. Maka isilah dengan perkara yang baik dan
benar.
Ketiga,
Kualitas orang katolik ditentukan oleh apa yang kita keluarkan dari hati dan
pikiran kita. Maka jalan evaluasi hati dan pikiran, refleksi diri dan
pembenahan diri terus menerus adalah jalan untuk pemurnian diri. Jangan sampai
kita menyembah Allah hanya dengan bibir tetapi hati kita jauh dari Allah.
Waspadailah apa yang keluar dari hati dan pikiran, apakah semua yang benar,
mulia, adil, suci, manis, yang sedap didengar, patut dipuji yang kita
renungkan?
Senin, 1Kor 2:1-5; Luk 4:16-30
Misi Yesus adalah mewartakan kabar baik
kepada orang miskin dan tertindas. Sebagai murid Yesus kita pun ambil bagian
dalam misi dan karyaNya.
Selasa, 1Kor 2:10b-16; Luk 4:31-37
Jangan berhenti pada rasa kagum atas Yesus
yang penuh kuasa dan wibawa. Kita diundang untuk semakin mengimani dan mengabdi
pada Allah. Kehadiranku adalah kehadiranMu yang kudus.
Rabu, 1Kor 3:1-9; Luk 4:38-44
Orang hanya ingin mencari mukjizat,
penyembuhan, tetapi tak menumbuhkan iman pada Allah. Yang utama bukanlah
sensasi mukjizat melainkan pewartaan Injil
dan keselamatan jiwa di mana pun kita berada.
Kamis, 1 Kor 3:18-23;Luk 5:1-11
Mengandalkan kemampuan sendiri, kita tak
berhasil; sebaliknya ketika kita menyadari kerapuhan kita, kuasa dan rahmatNya
bekerja dalam hidup.
Jumat,1Kor 4:1-5, Luk 5:33-39
Berpuasa dan praktek keagamaan kita adalah
sarana untuk bertemu dan bersatu dengan Yesus. Puasa adalah jalan pemurnian,
pencerahan dan persatuan dengan Yesus.
Sabtu, Mikha 5:2-5a; Mat 1:1-16,18-23
Melalui bunda Maria, kita mengenal Juru
selamat yakni Yesus. demikian juga lewat diri kita, banyak orang mengenal dan
mencintai Yesus.
Minggu, Yes 35:4-7a, Yak 2:1-5,Mrk 7:31-37
Yang tuli mendengar, yang buta melihat,
yang bisu mendengar, yang lumpuh berjalan. Demikianlah hidup kita sama seperti
Yesus, menjadikan segalanya baik. Effata, bukalah hati, telinga agar kita pun
peka untuk mewartakan kabar gembira di tengah keluarga dan masyarakat.
Menu Katekese Liturgi : Doa Bapa Kami
Doa Bapa kami ini
diucapkan atau dinyanyikan oleh seluruh umat beriman setelah ajakan berdoa dari
imam. PUMR 81 menyatakan,”Dalam doa Tuhan, Bapa kami, umat beriman mohon rezeki
sehari-hari. Bagi Umat Kristen Rezeki sehari-hari itu terutama adlah roti
Ekaristi. Umat juga memohon pengampunan dosa supaya anugerah kudus itu
diberikan kepada umat yang kudus. Imam mengajak jemaat untuk berdoa, dan
seluruh umat beriman membawakan Bapa kami bersama-sama dengan imam.”
Rumusan
ajakan imam untuk berdoa Bapa kami menunjuk pada pengakuan bahwa kita hanya
mampu berdoa dan menyapa Allah sebagai Bapa karena rahmat ilahi saja. Pertama,
itu karena perintah Tuhan Yesus Kristus
sendiri. Dan kedua, rahmat ilahi itu ialah Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita.
Doa
Bapa kami masuk ke ritus komuni dari Liturgi Ekaristi, karena isinya sesuai
dengan ritus komuni yaitu permohonan rezeki hari ini. Bagi umat beriman rezeki itu terutama adalah roti Ekaristis. Permohonan pengampunan dan damai,
sebagaimana diungkapkan dalam doa Bapa Kami, juga merupakan persiapan yang tepat untuk menyambut Kristus
dalam komuni.
Para
Bapa Gereja melihat kaitan doa Bapa Kami dan Komuni bukan hanya berkaitan
dengan isi doa Bapa Kami yang memohon rezeki saja tetapi juga dalam kaitannya
dengan doa permohonan atas pengampunan punan ini hidup persaudaraan dan
persekutuan tidaklah mungkin. Permohonan
ini menggarisbawahi rekonsiliasi,
kerukunan, kesatuan dan damai.
Barang siapa mau menyambut Tubuh Kristus, harus mempunyai kemampuan untuk
berdamai, untuk hidup rukun dan untuk mengampuni.
(Diambil dari kateke liturgy dari keuskupan)
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2012
Tema
Bulan Kitab Suci Nasional 2012 adalah Murid-murid Yesus Menyaksikan
MukjizatNya. Dalam bahasa latin: miraculum, yang menunjuk karya
kuasa yang dikerjakan Yesus Pribadi dan Kerajaan Allah yang Ia wartakan. Ada 4
jenis mukjizat: Penyembuhan (Mrk 2:1-12), Pengusiran setan (Mat 19:28),
Menghidupkan orang mati (Mrk 5:21-43), Mukjizat alam, dibagi menjadi Mukjizat
pemberian (Yoh 2:1-11), Mukjizat penampakan Tuhan (Mrk 6:42-52), Mukjizat
Penyelamatan (Mrk 4:35-41) dan Mukjizat kutukan (Mrk 11:12-14,20-21).
Pertanyaannya
sekarang, apakah mukjizat itu mungkin? Apakah mukjizat itu memang terjadi?
Dikisahkan, menurut diagnose dokter, hidupnya tinggal seminggu lagi. Vonis
dokter ini tak membuatnya lelah dan patah semangat berdoa dan berbuat baik.
Hingga akhirnya ketika dokter yang memeriksanya: heran, ternyata penyakit tumor
ganasnya hilang. Tak ada lagi. Ia sembuh total dan bisa bekerja, dan membantu
banyak orang karena mukjizat penyembuhan itu. Ternyata mukjizat Allah masih
terjadi di masa sekarang ini asalkan kita sungguh-sungguh percaya dan melihat
kuasaNya bekerja dalam diri kita.
Yang
terpenting dari Mukjizat Yesus itu adalah Yesus mau menunjukkan bahwa Dia punya
kepeduliaan dan belaskasih. Bukan pamer kuasa dan kesombongan, sebaliknya kuasa
dan kekuatan Allah itu nyata atas diriNya, karena Yesus adalah Anak Allah yang
menjelma menjadi manusia. Lewat mukjizat itu, Kemuliaan Allah dan kerajaan
kasihNya semakin diwartakan. Ingat mukjizat terjadi karena iman dan pertobatan
seseorang.
Tuhan selalu memberi tanda
Seorang
lelaki yang sangat takut mati pada suatu malam bermimpi bertemu dengan Malaikat
Maut. Walaupun pada awalnya ia sangat ketakutan dan berusaha menghindar, ia pun
menjadi tenang kembali begitu tahu bahwa si malaikat belum akan mencabut
nyawanya pada saat itu. Seketika sebuah gagasan cemerlang muncul di kepalanya.
Selama ini ia menyaksikan banyak teman-temannya yang tidak siap ketika Malaikat
Maut datang. Bahkan beberapa di antara
mereka dicabut nyawanya ketika sedang melakukan pekerjaan yang buruk. Oleh
karena itu, ia minta kepada si Malaikat agar memberi tahu terlebih dulu sebelum
ia datang. Ini penting agar si lelaki bisa betul-betul siap dan berada dalam
kondisi yang terbaik di akhir hidupnya. Permintaannya dikabulkan.
Tahun
demi tahun berlalu. Kehidupan pun berjalan terus. Suatu hari si lelaki kaget
bukan kepalang begitu melihat Malaikat Maut berada persis di hadapannya.
“Mengapa Engkau datang tanpa memberitahu? Mengapa Engkau datang menyalahi
perjanjian yang telah kita sepakati? Lelaki itu memberondong si malikat dengan
sejumlah pertanyaan, wajahnya tampak tegang dan pucat.
Namun si malaikat menjawab dengan penuh
ketenangan, Aku tidak pernah menyalahi janji yagn telah kita buat bersama,
Tuturnya lembut. Ada banyak tanda yang telah kuberikan kepadamu jika kamu
benar-benar memperhatikannya. Tambahnya lagi: bukankah rambutmu sekarang sudah
memutih, gigimu sudah mulai tanggal, kekuatan fisikmu sudah berkurang? Bukankah
anak-anakmu sudah besar bahkan sudah memberimu cucu? Bukankah aku selalu
memberi tahu kepadamu melalui teman-temanmu yang sakit dan kemudian berpulang?
Sudahkah kita sadar dan memperhatikan
Tanda-tanda yang Tuhan berikan?
(diambil dari You are not alone)
9 tugas dan tanggungjawab Pengurus
Lingkungan
1.Melakukan pendataan warga lingkungan dengan tujuan supaya
mereka makin terlayani.
2.Mengatur penyelenggaraan ibadat bersama, pendalaman iman, dan
Ekaristi bagi warga lingkungan.
3.Mengusahakan terwujudnya semangat persaudaraan dan pelayanan antar
warga lingkungan dan dengan warga masyarakat sekitar.
4.Mendorong warga lingkungan agar berperanserta dalam
kegiatan-kegiatan RT/RW setempat.
5.Mengikutsertakan umat lingkungan dalam peristiwa-peristiwa penting
dalam keluarga warga lingkungan, seperti kelahiran, pembaptisan,
pertunanan, perkawinan, sakit dan kematian.
6.Mewujudkan solidaritas kepada warga lingkungan yang menderita
dan berkekurangan, yang sakit dan yang lanjut usia.
7.Memperhatikan anak-anak supaya mereka mendapatkan pendidikan
Katolik sejak dini dan memperhatikan kaum muda agar mereka didampingi dalam
pembentukan nilai-nilai Kristiani.
8,Bekerjasama dengan seluruh warga lingkungan untuk menemukan
ungkapan-ungkapan kreatif yang melibatkan semakin banyak warga.
9.Mengusahakan agar warga lingkungan yang belum bisa aktif tetap
disapa dan dijadikan bagian dari persaudaraan lingkungan. (Diambil dari
Pedoman Dasar DPP dan BGKP)
Hidangan utama:
Sifat tak terpustakan ikatan Perkawinan
(berdasarkan kanon 1056)
A. Arti
Ikatan perkawinan berlaku seumur hidup
karena perkawinan berarti penyerahan diri secara total tanpa syarat, juga tanpa
pembatasan waktu di dunia fana ini.
B. Implikasi
Memang kesesatan saja tentang sifat-sifat
hakiki perkawinan tidak otomatis membuat perkawinan menjadi tidak sah, tetapi
sifat-sifat hakiki ini juga menjadi obyek konsensus perkawinan (Kan. 1099).
Barangsiapa menjanjikan kesetiaan
tetapi tidak menghendaki perkawinan seumur hidup melakukan simulasi
parsial yang membuat perkawinan itu menjadi tidak sah.
Barangsiapa bercerai, tidak memenuhi
janjinya untuk menikah seumur hidup, dan bila ia menikah lagi, maka perkawinan
itu tidak sah, karena masih terikat pada perkawinan sebelumnya.
Itulah salah satu kesulitan umat Katolik di Indonesia, di mana 60 %
perkawinan setiap tahun diceraikan.
C.Dasar
Dalam Kitab Suci : misalnya Mrk 10:2-12; Mat 5: 31-32; 19:2-12; Luk
16:18.
Ajaran Gereja : Konsili Trente (DS 1807);
Konsili Vatikan II (GS 48), Familiaris Consortio 20; Katekismus Gereja Katolik
1644-1645.
Penalaran akal sehat memang dapat
mengajukan aneka argumen untuk mendukung sifat tak terputusnya perkawinan,
misalnya martabat pribadi manusia yang patut dicintai tanpa reserve,
kesejahteraan suami istri, terutama istri dan anak-anak, terutama yang masih
kecil. Tetapi argumen-argumen ini tak dapat membuktikan secara mutlak, artinya
tanpa kekecualian.
D. Tingkat kekukuhan
Perkawinan Katolik bersifat permanen dan
tak terceraikan, baik secara intrinsik (oleh suami istri sendiri) maupun
ekstrinsik (oleh pihak luar). Dalam hal perkawinan antara orang-orang yang
telah dibaptis, perkawinan itu memperoleh kekukuhan atas dasar sakramen. Meski
demikian, hukum masih mengakui adanya tingkat-tingkat kekukuhan dalam
perkawinan sesuai macam perkawinan itu sendiri.
(1) Perkawinan putativum (putatif):
perkawinan tak sah yang diteguhkan dengan itikad baik sekurang-kurangnya oleh
satu pihak (Kan 1061, $ 1). Secara hukum perkawinan ini tidak mempunyai sifat
kekukuhan dan ketakterceraian sama sekali.
(2) Perkawinan legitimum antara dua orang
non-baptis. Perkawinan ini sah, tapi tak sakramental, yang sekaligus mempunyai
sifat kekukuhan, namun bisa diceraikan dengan Previlegium Paulinum *karena
suatu alasan yang berat.
(3) Perkawinan legitimum antar seorang
baptis dan seorang non-baptis. Perkawinan ini pun sah, tapi tak sakramental
karena salah satu pasangan belum atau tidak dibaptis. Perkawinan inipun dapat
dibubarkan karena suatu alasan yang berat dengan Previlegium Petrinum
(Previlegi Iman)**, walaupun telah memperoleh ciri kekukuhan dalam dirinya.
(4) Perkawinan ratum (et non consumatum):
perkawinan sah dan sakramental, tapi belum disempurnakan dengan persetubuhan
(Kan 1061, $1). Tingkat kekukuhan perkawinan ini sudah masuk kategori khusus
atas dasar sakramen, namun karena suatu alasan yang sangat berat, masih dapat
diputus oleh Paus.
(5) Perkawinan ratum et consumatum: perkawinan sah, sakramental, dan
telah disempurnakan dengan persetubuhan. Perkawinan ini pun mempunyai kekukuhan
khusus atas dasar sakramen, tapi lebih dari itu bersifat sama sekali tak
terceraikan, krn sudah disempurnakan dengan persetubuhan.
(Sumber:
artikel Rm A Dwi Joko, Pr)
sifat kekukuhan, namun bisa diceraikan dengan Previlegium Paulinum *karena
suatu alasan yang berat.
(3) Perkawinan legitimum antar seorang
baptis dan seorang non-baptis. Perkawinan ini pun sah, tapi tak sakramental
karena salah satu pasangan belum atau tidak dibaptis. Perkawinan inipun dapat
dibubarkan karena suatu alasan yang berat dengan Previlegium Petrinum
(Previlegi Iman)**, walaupun telah memperoleh ciri kekukuhan dalam dirinya.
(4) Perkawinan ratum (et non consumatum):
perkawinan sah dan sakramental, tapi belum disempurnakan dengan persetubuhan
(Kan 1061, $1). Tingkat kekukuhan perkawinan ini sudah masuk kategori khusus
atas dasar sakramen, namun karena suatu alasan yang sangat berat, masih dapat
diputus oleh Paus.
(5) Perkawinan ratum et consumatum: perkawinan sah, sakramental, dan
telah disempurnakan dengan persetubuhan. Perkawinan ini pun mempunyai kekukuhan
khusus atas dasar sakramen, tapi lebih dari itu bersifat sama sekali tak
terceraikan, krn sudah disempurnakan dengan persetubuhan.
(Sumber:
artikel Rm A Dwi Joko, Pr)
Lumayan buat referensi rohani nih. Makasih ya gan..
BalasHapusIya gan. sama-sama :D Semangat yaa. berkah dalem ..
HapusSemangat yaa, kami bangga punya jurnalis kaya kamu ten !! :D
BalasHapusHehe, iya. Terima kasih :D Senang bisa bekerja sama..
HapusMas stanley vissit back ;) unyu-cyber.blogspot.com thanks :)
BalasHapusiya adek, terima kasih kunjungannya :D
Hapus