KEBANGKITAN YESUS MENEGUHKAN IMAN KITA
(Yoh 20:1-18)
Yes 65:17-25; Mzm 118:1-2, 14-24; 1Kor 15:19-26
Minggu ini kita memperingati dengan sukacita
kebangkitan Tuhan Yesus. Kisah penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sebagai
manusia yang tidak berdosa namun harus menerima disalibkan, membuat sekilas
hati kita sedih tetapi sekaligus bangga dan bersyukur akan keputusan-Nya untuk
bersedia mati dalam usia-Nya yang muda. Maria datang ke kubur Yesus di hari
pertama setelah sabat dan disitulah Maria melihat dan menyadari tubuh Yesus
telah tiada. Ia lantas panik dan rangkaian kisah inilah bacaan kita mingggu ini
yang memberi kita beberapa hikmat dalam mengikuti Dia.
Pertama, Hati yang Terus Mengasihi Yesus. Maria Magdalena datang pagi-pagi sekali
dalam kesunyian kubur untuk meminyaki Yesus. Maria memperlihatkan kasih kepada
Yesus karena ia telah menerima kebaikan dari Yesus. Roh jahat telah diusir dari
dirinya dan dosanya yang besar itu telah diampuni Yesus dan Yesus menerimanya
dengan penuh kasih.
Kedua,
Kuasa Kebangkitan.
Maria menemui makam Yesus yang kosong. Maria dalam konteks ini tidak bisa
mengenali karena matanya penuh air mata, dan kedua arah pandangannya masih ke
makam. Ini memberi kita pelajaran penting bahwa air mata dapat menutupi cara
kita melihat dan menutupi sukacita kita. Ketika kita fokus pada diri kita akan
kesedihan, permasalahan, penderitaan, dan airmata, maka kita akan kehilangan
kesempatan melihat hadirnya Yesus dalam hidup kita
Ketiga, Tugas untuk Memberitakan . Inilah tanggungjawab pengutusan kepada
kita. Sebagaimana Maria akhirnya bersukacita dan meneriakkan “aku telah melihat
Tuhan”, maka kita pun dipanggil untuk melakukan hal yang sama dengan Maria
dalam kehidupan kita. Kita melihat Tuhan berarti mengakui perbuatan-Nya berupa
penebusan kepada kita dan pemberian-Nya berupa penyertaan setiap saat dan hidup
kekal selamanya.
Senin, Kis 2:14,22-32; Mzm 16; Mat 28:8-15
Kebangkitan Yesus
menandakan bahwa Ia benar-benar anak Allah yang diutus ke dunia untuk menebus
dosa manusia. Kita harus mewartakan kabar tersebut ke dunia sekitar kita agar
Kerajaan Allah semakin terpancarkan.
Selasa, Kis 2:36-41; Mzm 33; Yoh 20:11-18
Yesus menegaskan
kepada Maria bahwa kebangkitanNya merupakan awal dari era baru, dimana umat
percaya akan dipenuhi oleh kehadiranNya dan karunia pembaharuan yang
menyeluruh.
Rabu, Kis 3:1-10; Mzm 105; Luk 24:13-35
Ketidaksadaran murid
Yesus akan kehadiranNya mengingatkan kita bahwa kita harus membuka hati kita
lebih dalam padaNya dan mengabarkan kabar itu kepada orang disekitar kita.
Kamis, Kis 3:11-26; Mzm 8; Luk 24:35-48
Yesus bangkit, hidup
berpijak pada kenyataan yang ada, yakni murid-muridNya, jerih payah mereka,
suka duka, dan kesederhanaan mereka. Itulah hal
yang harus kita sadari.
Jumat, Kis 4:1-12; Mzm 118; Yoh 21:1-14
Yesus tetap sama,
baik sebelum kematianNya, demikian juga setelah kebangkitanNya, bahkan hingga
saat ini. Dia menolong dan menjawab pergumulan hidup manusia.
Sabtu, Kis 4:13-21; Mzm 118; Mrk 16:9-15
Injil adalah kabar
baik, maka memberitakan Injil berarti
memberitakan atau menyebarluaskan apa-apa yang baik,menyelamatkan dan
membahagiakan diri kita sendiri maupun orang lain.
Minggu Paskah II, Kis 5:12-16; Mzm 118;
Yoh 20:19-31
Tuhan menggunakan
watak dan pribadi Thomas yang ada untuk lebih percaya. Tuhan menyapa Thomas
melalui situasi pribadi dan wataknya yang kgas, yang kadang dianggap oleh orang
kurang baik. Kita juga memiliki kekhasan yang berbeda dengan lainnya, tetapi
Tuhan tetap mencintai, menyapa dan mau menggunakan kita masing-masing dengan
kekhasan kita dalam kasyaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar