Yes 50:4-7;
Mzm 22; Flp 2:6-11; Luk 22:14-23:56
Minggu Palma sering disebut juga
mengenang sengsara Tuhan. Di saat akhir hidup Yesus terlihat Dia begitu tenang
dan siap menghadapi maut yang tak terelakkan. Di sinilah kita diajar untuk jadi
orang besar sebab diberi semangat hidup saat mengalami derita, masalah dan
kesulitan hidup. Anugerah apa yang Yesus wariskan untuk kita?
Anugerah pertama, bagaikan cawan dan
roti yang siap dipecah dan dibagi-bagikan. Kehidupan diraih dengan keberanian
kita untuk dipecah dan dibagikan bagi sesama. Kita diminta untuk berbuat dan
mengenangnya. Beranikah berkat dan rahmat yang kita terima dari Allah
dipecah-pecah dan dibagi-bagikan untuk sesama kita agar mereka beroleh hidup?
Anugerah kedua, Yesus diberi kuasa
bukan untuk kekerasan, mencari jabatan, gila hormat dan memerintah dengan
tangan besi melainkan untuk melayani dan mengasihi. Yesus memberi contoh
sebagai pemimpin yang melayani. Kita harus berada di tengan sebagai pelayan
bagi sesama. Inilah panggilan dan perutusan hidup kita: hamba yang melayani.
Anugerah ketiga, Berdoalah jangan
sampai kita jatuh dalam pencobaan. Inilah anugerah penting bahwa hidup kita
banyak cobaan, maka jangan sampai kita tidur alias tak menghasilkan apa-apa.
Doa yang sunngguh-sungguh membuat kita kuat menghadapi godaan dan cobaan apa
pun.
Anugerah keempat, meski Dia mau
mati, ada derita Yesus justru masih memberi berkat puteri Yerusalem dan
mengampuni mereka. Saat kita menderita sikap, perbuatan dan tutur kata apa yang
bisa kita sumbangkan untuk menuliaan Allah dan kebaikan sesama? Hebat sekali
seorang kepala pasukan bersaksi: sungguh orang ini adalah orang besar.
Senin, Yes 42:1-7; Mzm 27; Yoh 12:1-11
2 sikap menjelang
sengsara Yesus: ketidaktulusan Yudas Iskariot dalam memperhatikan orang miskin,
kedok untuk obsesi harta kekayaan sebaliknya Maria menunjuk perbuatan tulus dan
Tuhan suka.
Selasa, Yes 49:1-6; Mzm 71; Yoh 13:21-33.36-38
Yudas berkhianat tapi
Petrus menyangkal, kalau Yudas Iskariot tak bertobat, Petrus menyesal dan
bertobat. Yudas mati gantung diri, Petrus sebagai pemimpin.
Rabu, Yes 50:4-9a; Mzm 69; Mat 26:14-25
Yudas berkhianat
memakai kedok dengan cara mencium, bukan aku Tuhan? Kejahatan dinbungkus dengan
sikap suci, saleh, alasan keagamaan. Waspadai sikap memakai kedok atau topeng
tapi hatinya jahat.
Kamis Putih, Kel 12:1-8,11-14; Mzm 116;
1Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15
Hidup itu melayani
begitulah yang dihayati Yesus dalam pembasuhan kaki. Melayani membutuhkan
kerendahan hati, ketulusan dalam bekerja, dalam pelayanan ada penebusan dan
tindak penyelamatan jiwa.
Jumat Agung, Yes 52:13-53:12; Mzm 31;
Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1-19:42
Jumat agung, Dimana
letak keagungannya? Keagungannya terletak bahwa Yesus mengalahkan kejahatan
dengan kebaikan. Yesus disalib karena kita berdosa. Dia tidak melawan dengan
kekerasan melainkan kelembutan dan kasih serta pengampunan.
Sabtu Suci, Kej 1:1-2:2; Mzm 104; Luk 24:1-12
Yesus bangkit dari
kubur, Dia mengalahkan kematian. Ia membawa perubahan dan memberi hidup baru
dan hati batu agar kita bangkit dari kegagalan dan maju dalam kasih.
Minggu Paskah, Kis 10:34.37-43; Mzm 118; Kol 3:1-4;
Yoh 20:1-9
Kebangkitan Yesus
menuntun kita untuk hidup bersama Tuhan dan makin hidup dalam kegembiraan dan
harapan bagi dunia sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar