Minggu, Kis 7:55-60;Mzm 97;Why 22:12-14,16-17,20; Yoh 17:20-26
Salah satu
tiang dari hidup menggereja adalah Koinonia (kesatuan). Gereja adalah
persekutuan. Pesekutuan diperoleh berkat pembaptisan. Dengan baptis kita
menjadi saudara bagi yang lain. Persekutuan makin erat bila kita sanggup
mengkomunikasikan diri dengan baik dalam karya, pelayanan dan doa.
Untuk menjadi satu atau kesatuan (koinonia) maka perlu
diperhatikan hal penting ini:
Pertama,
Prinsip kesatuan bukan keseragaman. Maksudnya umat harus menghargai perbedaan
orang lain, kita harus menerima perbedaan orang lain. Prinsip kesatuan adalah
saling menerima, saling menghargai, saling menghormati, saling mendukung. Dalam
kesatuan ada kreatifitas bukan kebosanan. Kita bisa membayangkan kalau semua
tubuh seragam, kaki semua, atau hidung semua, pasti jelek dan tak bagus.
Kesatuan bukanlah keseragaman.
Kedua, Tujuan
kesatuan itu adalah agar dunia percaya. Kita boleh berbicara tentang Tuhan tapi
kalau kita saling menyerang, saling menjatuhkan dan menjelekkan satu dengan
yang lainnya dunia akan menertawakan kita. Belajarlah dewasa menerima orang
lain, jangan egois dan merasa diri paling benar. Kita menyadari bahwa musuh
kita bukan teman, atau orang yang berbeda dengan kita, melainkan iblis-setan.
Ketiga, Kita
harus makin mengenal hati dan dan rencana Allah. Ketika kita tak memahami hati
dan pikiran Allah maka muncul hambatan. Orang yang suka ribut, marah-marah
berarti tak mengenal isi hati dan rencana Allah. Sebab hati Allah adalah hati
yang mengerti perbedaan, penuh syukur karena menjadikan perbedaan itu sebagai bagian
dari kreatifitas yang indah dari dunia ini.
Senin, Kis 19:1-8; Mzm 68; Yoh
16:29-33
Bukan kegagahan
tubuh atau kebijakasaan sabdaNya yang menyebabkan para murid tertarik kepada
Yesus dan percaya kepadaNya, melainkan iman bahwa Dia berasal dari Bapa di
sorga.
Selasa, Kis 1:15-17,20-26; Mzm 113;
Yoh 15:9-17
Yesus mengundang
para muridNya untuk hidup dalam cinta kasih. Cinta Yesus sendirilah yang
menjadi modelnya. Yesus juga menegaskan bahwa murid harus pergi dan
menghasilkan buah yakni cinta kasih.
Rabu, Kis 20:28-38;Mzm 68; Yoh
17:11b-19
Yesus mendoakan
para murid di hadapan BapaNya, agar tetap rukun bersatu, saling menaruh cinta
kasih, gembira dan percaya. Dia berdoa agar muridnya juga terluput dari segala
yang jahat dan hidup benar.
Kamis, Kis 22:30;23:6-11;Mzm 16; Yoh
17:20-26
Menjadi satu
itulah doa Yesus. Prinsip kesatuan bukanlah keseragaman, tujuan kesatuan adalah
dunia percaya, perbedaan adalah
kreatifitas Allah.
Jumat, Kis 25:13-21;Mzm 103; Yoh
21:20-25
Syarat untuk
menjadi pemimpin atau gembala bukan ijazah, keahlian, ketrampilan, kepintaran
melainkan karena mengasihi Yesus. kita dipercaya untuk mencintai dan menjadi
cinta bagi sesama yang lainnya.
Sabtu, Kis 28:16-20,30-31;Mzm 11; Yoh
21:20-25
Yohanes berbicara
tentang dirinya sebagai murid yagn dikasihi Yesus dan sebagai saksi dari
peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus. Dan kesaksian itu benar. Siapa pun tak
akan rugi bila mengimani Yesus.
Minggu, Kis 2:1-11;Mzm 104; rm 8:8-17;
Yoh 14:15-16,23b-26
Apa peran Roh
Kudus dalam kehidupan orang percaya? Roh kudus berperang penting sebagai
penolong hidup kita, Dia berperan sebagai roh kebenaran. Dan Roh kudus berperan
sebagai Roh yang menyertai kita sampai kesudahan zaman. Bersyukurlah bahwa Roh
kudus setia menyertai hidup kita sampai akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar