Siapa makan tubuhKu dan minum DarahKu,
tinggal dalam dalam Aku dan Aku dalam Dia. Dengan rajin menerima Tubuh dan
Darah Kristus setiap hari maka membuat
Allah bekerja banyak dalam diri kita. Kita menjadi pembawa Kristus dalam hidup
sehari-hari. Apa buah-buah komuni bagi hidup kita?
Pertama, Buah komuni adalah persatuan erat
kita dengan Yesus Kristus. Sebuah kerinduan dan tindakan menyenangkan Allah
yakni Allah tinggal dalam hati kita. Maka persatuan kita dengan Allah membuat
kita menjadi saluran berkat dan alat yang hidup bagi kemuliaan dan kebaikan
Allah.
Kedua,
persatuan dengan Kristus dalam komuni kudus juga memajukan kita untuk mengasihi
dan menjaga iman sesama sebagai Gereja. Maka penerimaan komuni bukanlah
bersifat individualistis melainkan menyangkut tubuh/anggota yang lain. Ketika
kita menerima komuni suci, kita berperan aktif serperti Kristus berkorban,
menderita demi kasih pada sesama yang membutuhkan. Seperti Kristus memberikan
dirinya untuk GerejaNya demikian pula kita dengan menerima Kristus dalam
Sakramen itu, kita menjadi tanda kebaikan, kasih dan pengampunan untuk sesama.
Ketiga,
Dengan menerima komuni suci itu, berarti tubuh, hati, pikiran dan roh kita
dalam keadaan ber-rahmat, suci, tak bernona. Maka komuni suci juga menjadi daya
juang kita untuk sembuh dari penyakit dosa dan bertambah kemampuan kita untuk
mentaati perintah Allah sehingga kehidupan kita menyenangkan bagi Tuhan. Denga
menyambut komuni suci, ditambah penyesalan yang dalam, memampukan kita menerima
daya penebusan dan keselamtan dari Allah. Komuni suci berakibat kita maju kasih
dan persahabatan dengan Allah dan sesama, plus jauh dari dosa dan memperoleh
pengampunan dan keselamatan hidup kita.
Senin, Tb 1:3;2:1-8;Mzm 112; Mrk 12:1-12
Cinta
menuntut pengorbanan. Orang yang penuh cinta percaya bahwa Allah bekerja dalam
dirinya. Dengan percaya pada Penyelenggaraan Ilahi, kita dimampukan untuk
berani melakukan apa pun meski harus mempertaruhkan nyawa kita.
Selasa,
Tb 2:9-14;Mzm 112; Mrk 12:13-17
Ujian
kesetiaan justru pada saat timbul kemalangan dan derita. Dengan tetap takut
pada Tuhan dan taat pada perintahNya, kita siap menghadapi banyak risiko
Rabu,
Tb 3:1-11a,16-17a;Mzm 25; Mrk 12:18-27
Waktu
sakit, biasanya kita tak mudah untuk berdoa. Di sinilah iman yang setia perlu
kita miliki. Kita tak terpengaruh cuaca enak atau tidak, sakit atau sehat,
untung atau malang. Kita setia berdoa saat lemah.
Kamis,Tb
6:10-11;7:1,9-17;8:4-9a;Mzm 128;Mrk 12:28-34
Cinta
kasih adalah perintah Utama. Maka tak mungkin mencintai Allah, tanpa menaruh
cinta pada sesama. Kedua cintu itu utuh, satu paket untuk mengabdi.
Jumat
Yeh 34:11-16;Mzm 23; Rm 5:5-11;
Luk
15:3-7
Kurang
cinta membuat kita merana, kesepian, tak ada tanggungjawab. Untuk itu setiap
hari kita mesti mengisi hati, pikiran dengan cinta dari Allah. Punyailah hati
seperti hatiNya: bekerja dengan cinta.
Sabtu
Tb 12:1,5-15,20 Mzm Tb 13; Mrk 12:38-44
Pelayanan
yang ikhlas mengajak kita untuk
berkorban. Berikanlah semampu kita dengan cinta dan kerelaan. Bila ada doa,
doakanlah, bila ada rejeki, manfaat untuk berbagi, bila ada kekuatan bantu yang
lemah. Bila ada hati yang baik, buat semuanya jadi baik
Minggu 1 Raj 17:17-24;Mzm 30; Gal 1:11-19; Luk
7:11-17 Yesus berbelaskasih dan menghibur jangan menangis. Itulah yang mestinya
harus kita lakukan sebagai murid Kristus. Setelah menyantap komuni suci, hati
digerakkan oleh belaskasih seperti Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar