Perlu kita
ketahui bahwa salib punya 2 dimensi yakni vertikal dan horizontal. Itu artinya kekatolikan kita memiliki
hubungan erat dengan sorga dan dunia. Maka tak bisa kita mengabaikan dunia, dan
hanya fokus pada sorga. Begitu juga sebaliknya, kita tak bisa hanya tolong,
layani orang miskin saja lalu tak pernah ke gereja. Kita memang bukan dari
dunia ini tetapi dipilih dari dunia ini oleh Allah, untuk membawa dunia kita
jadi tempat kudus dan berkenan di hati Allah. Kesadaran apa yang perlu kita
bangun?
Pertama,
Dunia akan membenci kita. Salib, menderita, ditolak atau mendapat pertentangan
janganlah menggelisahkan kita, firman Allah mengatakan: barang siapa mengikut Aku ia harus menyangkal diri dan
memikul salib. Kita harus siap ditolak dunia. Dan Yesus pun mengalami dibenci
dan ditolak oleh dunia.
Kedua, Kita
harus selalu mengingat apa yang Yesus Katakan. Ketika kita ingat apa yang Yesus
katakan, sebesar apa pun penolakan bahkan salib yang kita terima, tak akan
membuat kita takut dan gentar hati kita, justru kedamaian dan sukacita akan
berada di pihak kita. Sebaliknya kalau kita dengarkan apa yang bukan berasal
dari Yesus, justru kehancuran dan kegelisahan akan menindas kita. Jadi ingatlah
perkataan Yesus setiap saat.
Ketiga, Kita
harus bersaksi kepada dunia. Pesan Yesus harus kita amalkan dalam perbuatan,
kita diminta untuk memberi kesaksian, pergi wartakan kabar baik. Seperti Bapa
telah mengutus Aku demikian juga aku mengutus kamu untuk memberi kesaksian
tentang Yesus, entah itu baik atau tidak keadaannya. Kita harus bersaksi kepada
semua orang dan jika kita setia mewartakan Injil, maka mahkota kemuliaan diberikan pada kita.
Senin, Kis 16:11-15; Mzm 149; Yoh 15:26-16:4a
Murid Yesus harus memberi kesaksian. Apa saja tak boleh
mengendorkan semangatnya. Yesus sendiri
membuktikan bahwa kesaksian itu tak mudah. Tapi Roh Kudus akan sertai
hidup kita dan beri kekuatan.
Selasa, Kis 16:22-34; Mzm 138; Yoh 16:5-11
Kristus tak pernah meninggalkan muridNya. Paulus pun mengalami
dibebaskan secara ajaib saat dipenjara. Roh Kudus akan datang, menghibur dan
menginsyafkan manusia akan dosa dan kebenaran.
Rabu, Kis 17:15-22-18:1;Mzm 148; Yoh 16:12-15
Orang selalu mencari kebenaran. Dan Roh Kuduslah yang selalu
membantu, kita tak sendiri. Roh Kudus itu berkarya dalam diri kita. Terbukalah
bagi Karya Roh.
Kamis,Kis 1:1-11;Mzm 47; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53
Kenaikan Yesus ke sorga adalah bukti kepastian bagi kita yang
percaya akan diikutsertakan dalam kemuliaan sorga. Namun itu sampai ke sorga
kita mesti bersekutu dan berdoa sampai kita diperlengkapi Allah.
Jumat, Kis 18:9-18;Mzm 47; Yoh 16:20-23a
Kedatangan Kerajaan Allah dilukiskan seperti kelahiran anak. Dalam
prosesnya hal itu meminta banyak waktu dan kesabaran. Tapi pada akhirnya
buahnya adalah sukacita dan damai yang tak pernah hilang.
Sabtu, Kis 18:23-28;Mzm 47; Yoh 16:23b-28
Barang siapa hidup dan berdoa bersama Yesus, hidup pula bersama
Bapa di sorga yang mengabulkan doa. Berdoa itu terus menerus berhubungan dengan
Allah sampai ia mengerjakan yang terbaik buat doa kita.
Minggu, Kis 7:55-60;Mzm 97;Why 22:12-14,16-17,20; Yoh 17:20-26
Salah satu tiang dari hidup menggereja adalah Koinonia (kesatuan).
Gereja adalah persekutuan. Pesekutuan diperoleh berkat pembaptisan. Dengan
baptis kita menjadi saudara bagi yang lain. Persekutuan makin erat bila kita
sanggup mengkomunikasikan diri dengan baik dalam karya, pelayanan dan doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar