Hai
teman-teman, masih bersama Stanley Wijaya dalam kesempatan kali ini yang akan
selalu menemani kalian di waktu dan kesempatan yang ada. Halo? Bagaimana
kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Nah, dalam kesempatan kali ini saya akan
membahas tentang kegiatan hari ini bersama Bapak Khrisna Pabichara. Hari
ini merupakan hari kedua bootcamp Duta Insan 2013. Kak
Khrisna memberikan materi yang sangat menarik yaitu “Menulis Asik”.
Menurut saya, berdasarkan koreksi yang dilakukan Kak Khrisna pada koreksi teman-teman yang lain, tulisan saya cenderung seperti orator atau kata-kata pejabat. Mungkin terlalu kaku maupun kurang komunikatif.
Stanley : Tancapkan Internet Sehat dan Aman, Indonesiaku Maju
Sumber : @fajareridianto
Menulis
dapat kita terapkan pada kehidupan sehari-hari. Apapun profesi kita, apabila
kita menulis. Menulis merupakan ciri khas tiap orang. Bila kita mengutip data
orang lain tanpa menyertakan sumber, maka kita adalah pencuri paling kejam di
dunia. Internet sehat tidak hanya terkait dengan membuka situs porno,
tetapi juga menghargai kekayaan intelektual orang lain. Artikel adalah suatu
pandangan orang terhadap permasalahan yang dibahas.
Dalam sesi ini, Bapak Khrisna juga memaparkan beberapa kekurangan dari artikel
yang telah dikumpulkan finalis Duta Insan 2013. Jadi, banyak masukan yang
beliau berikan untuk memacu dan memotivasi finalis ini. Bagi bapak Khrisna,
persoalan pertama yang dihadapi penulis adalah "ide". Bapak
Khrisna ini sudah berpengalaman dalam pembuatan novel "sepatu dahlan"
dan 17 buku yang sudah beliau terbitkan.
Ide bukan merupakan hujan yang jatuh dari langit. Ide tidak bisa datang begitu
saja, ia harus ditangkap, ia harus dicari. Bapak Khrisna dalam menulis novel
sepatu dahlan, beliau menulis novel tersebut dalam 8 hari. Perasaan itu adalah
permainan hati kita. Bila kita menguasai hati kita, kita dapat menguasai dunia.
Kita sendiri yang mendatangkan mood. Mengobrol dengan teman,
bertemu dengan orang lain. Itu akan mendapatkan sebuah ide.
Selanjutnya, kurang tekun merupakan persoalan yang sering
dihadapi penulis. Adanya sekat dalam menulis, membuat tulisan semakin singkat.
Sekat tersebut biasanya berbentuk seperti angka-angka atau poin tetapi kurang
dikembangkan dalam bentuk kata-kata. Kata sambung yang sering dipakai untuk memperpanjang
kata, biasanya : "...dengan demikian" ataupun "..meskipun
demikian".
Salah satu finalis, Haryono, memberikan pertanyaan kepada
Bapak Khrisna. "Bagaimana kita bisa memilih kata-kata kalau tiap tahunnya
berubah?"
Bapak Khrisna pun memberikan tanggapan bahwa bukan katanya yang berubah, tetapi
bertambah. Seperti contoh, di Kerinci dalam satu daerah mempunyai banyak sekali
bahasa daerah. Seunik-uniknya bahasa daerah, untuk bilangan "5",
semuanya sama.
Dalam menambah kosa kata, kita harus "Rakus Baca". "Hanya satu
jawaban untuk menambah perbendaharaan suku kata, RAKUS BACA!!" (Khrisna
Pabichara).'
Selain itu, dalam pencarian judul terdapat dua macam tipe menulis, yaitu
: membuat tulisan dulu setelah itu mencari judul, dan membuat
judul terlebih dahulu lalu membuat tulisan.
Judul pada artikel wajib yang saya sertakan
adalah:
Menurut saya, berdasarkan koreksi yang dilakukan Kak Khrisna pada koreksi teman-teman yang lain, tulisan saya cenderung seperti orator atau kata-kata pejabat. Mungkin terlalu kaku maupun kurang komunikatif.
Judul merupakan daya tarik dari artikel.
Apabila judul saya kurang menarik maka pembaca juga tak akan tertarik untuk
membacanya.
Nah, menurut saya bila diberi kesempatan
untuk membenahi tulisan saya yaitu “Hantam yang Negatif, dengan
Internet Sehat dan Aman”. Judul tersebut mungkin dapat menarik
minat para pembaca untuk semakin ingin mengetahui isi dari artikel saya yang
telah saya buat.
Pastinya dengan koreksi atas judul yang telah
saya buat, menjadikan saya sadar akan pentingnya memilih judul yang tepat dalam
membuat artikel. Saya menyadari kesalahan dalam pemilihan judul, karena terlalu
memaksakan diri untuk berkaitan dengan artikelnya sehingga menjadikan artikel
tersebut tampak kaku dan kurang luwes. Jadi untuk kedepannya, saya akan
memberikan keluwesan pada tiap judul yang saya buat agar lebih menarik.
Dalam sesi ini juga ada tugas untuk mengubah
judul menjadi lebih menarik, judul sebelum diubah yaitu: "Ayo Ciptakan
Internet yang Sehat dan Aman Demi Tercapainya Indonesia yang Maju". Dan
ini adalah judul yang diubah oleh finalis Duta Insan 2013:
Suci
: Maju Indonesiaku Bersama Internet Sehat dan Aman
Cindy
: Implementasikan Media Internet agar Maju dan Praktis
Ben
: Internet Sehat dan Aman untuk Indonesia
Danny
: Yuk, Kita Ciptakan Internet Indonesia yang Maju
Alicia
: Semua Anak Indonesia, Duta Insan yang Memajukan Bangsa
Natasha
: Kualitas Internet Barometer Kemajuan Indonesia
Stanley : Tancapkan Internet Sehat dan Aman, Indonesiaku Maju
Nadia
: Galakkan INSAN Guna Menjadikan Masyarakat Indonesia yang Berwawasan Luas
Dayu
: INSAN Wujudkan Indonesia yang Maju
Weka
: Kontribusi INSAN dalam Kemajuan Indonesia
Alfian
: Realisasikan INSAN untuk Indonesia yang Lebih Baik
Vivi
: Mari Memajukan Ibu Pertiwi dengan INSAN
Ikhwan
: Bro, Indonesia Bisa Maju dengan INSAN
Natasha
: Budaya INSAN untuk Indonesia Maju
Maharani
: Kobarkan INSAN untuk Indonesiaku
Shabirin
: Internet Kita Memajukan Indonesia
Clarensia
: Indonesia Mau Maju? Ayo Belajar Internet Sehat!
Fahri
: Yuk, Gunakan Internet secara Sehat Demi Majunya Indonesia
Abiy
: Junjungkan INSAN untuk Nusantara...
Puji Tuhan saya mendapatkan awards "Penulis
dengan Tulisan Gaul" oleh Bapak Khrisna Pabichara
Demikian postingan saya kali ini, bila ada kata
yang kurang sopan saya minta maaf. Dan bila ada lebihnya itu merupakan anugerah
dari Yang Maha Kuasa. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar