Laman

Jumat, 13 Oktober 2017

Hermawan Kartajaya Bekali Konsep Diri Mahasiswa Baru ITS

Surabaya, 15 Agustus 2017 - Sebanyak 5.109 mahasiswa baru (maba) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya secara resmi diterima dalam upacara Pengukuhan Mahasiswa Baru, Selasa (15/8), di Grha Sepuluh Nopember ITS. Untuk lebih memotivasi diri para maba ITS ini, dihadirkan pakar marketing Dr (HC) Hermawan Kartajaya yang memberikan kuliah umum bertema Pentingnya Konsep Diri dalam Membangun Karir di Masa Depan.


Pria yang mengaku sempat menempuh kuliah di Teknik Elektro ITS namun tidak sampai selesai ini, membawakan materi tentang konsep pengembangan diri. Positioning, Differentiating, dan Branding (PDB) adalah hal penting bagi setiap orang untuk ditanamkan dalam konsep pengembangan demi karir masa depan nanti. Bagaimana kita memposisikan diri, bagaimana orang menilai kita bisa berbeda, dan bagaimana kita menjual diri adalah konsep yang harus dipertimbangkan,” terangnya.
Untuk memiliki PDB diri, lanjut pria berkacamata ini, ada empat moral yang harus dibangun. Moral yang pertama yaitu profesionalisme. “Sebagai perguruan tinggi, ITS tentu menyediakan wadah pengembangan seperti organisasi. Dengan aktif berorganisasi, moral profesional terbangun dengan sendirinya,” ujarnya mengingatkan.

Moral selanjutnya adalah produktif. Hermawan mengatakan, aktif berbeda dengan produktif. Melihat dari pengalamannya, mahasiswa yang aktif berorganisasi cenderung tidak produktif. Produktif adalah menghasilkan. Produk adalah tentang seorang mahasiswa yang mampu berkarya, berprestasi, dan bermanfaat.


“Setiap orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam, tetapi  mengapa ada mahasiswa yang memiliki prestasi berbeda? Itu karena mereka lebih produktif. Berkacalah!” tegasnya dengan nada sedikit menyindir.

Sedang moral ketiga adalah kreatif, dan moral terakhir adalah mental pengusaha. Kedua moral ini, menurut Hermawan, adalah moral yang paling jelas untuk memberi label pada diri sendiri. “Moral ini adalah moral pembeda dari setiap orang,” pungkasnya.

Di antara maba yang dikukuhkan, 58 orang merupakan mahasiswa asing. Bila dirincikan, sebanyak 3.460 mahasiswa yang dikukuhkan tersebut untuk program pendidikan sarjana (S1), 815 mahasiswa program Diploma, 632 mahasiswa program Magister dan 65 mahasiswa program Doktoral.  Adapula 22 mahasiswa lainnya merupakan mahasiswa Program Profesi Arsitek.

Dalam sambutan pengukuhannya, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, mengatakan bahwa tujuan utama menjadi seorang mahasiswa adalah menuntut ilmu. Tidak hanya untuk dunia, tetapi juga untuk di akhirat nanti.

Pria yang murah senyum ini menyampaikan pesan dalam bentuk candaan menarik. “Terlalu sempit, jika saudara belajar di sini hanya untuk mencari gaji besar, atau mencari istri yang cantik, ataupun suami yang ganteng. Orientasi menuntut ilmu itu harus langsung kepada Tuhan,” tuturnya sambil tertawa yang membuat suasana menjadi lebih lumer


Pesan ini sengaja ia sampaikan di awal karena ia berharap, mahasiswa ITS dapat memandang penting sebuah kejujuran. “Dengan terus mengingat Tuhan, mahasiswa akan takut berbuat kecurangan seperti mencontek, bolos, dan kejahatan kecil lain,” ujar guru besar Teknik Lingkungan ini.

Dalam acara pengukuhan ini, ITS juga mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang persaingan global ke depan yang disampaikan oleh Direktur Hubungan Internasional ITS, Dr Maria Anityasari. Tampil pula untuk memberi motivasi, M Syaifuddin Zuhri, mahasiswa ITS yang berhasil terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Terbaik tingkat Nasional program Diploma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar