Setelah tujuh tahun sukses terus menorehkan prestasi
baik di kancah nasional dan internasional, kali ini tim Spektronics ITS bersiap
unjuk gigi ke benua Amerika. Target kali ini adalah ajang American Institute of
Chemical Engineers (AIChE) Chem-E Car Competition 2017 di Minneapolis, Amerika
Serikat, 27 – 30 Oktober 2017.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mendapatkan penjelasan tentang sistem kerja mobil prototipe Spektronics AS yang akan berlaga |
Hebatnya, Tim Spektronics ITS ini merupakan
satu-satunya wakil dari negara di kawasan ASEAN dan juga yang pertama dari
Indonesia di ajang tersebut. Menjelang keberangkatannya pada 23 Oktober
mendatang, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD pun secara resmi melepas
tim Spektronics generasi ke-13, Spektronics Aero Superior, di Ruang Sidang
Rektorat ITS, Rabu (18/10).
Pelepasan sekaligus launching tim ini juga dihadiri
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng,
pembimbing Tim Spektronics ITS Hamzah Fansuri SSi MSi PhD beserta jajaran
pimpinan lain di tingkat fakultas dan departemen.
Empat mahasiswa dalam tim yang akan diberangkatkan di
ajang yang diselenggarakan oleh organisasi keprofesian internasional untuk
disiplin ilmu Teknik Kimia tersebut adalah Rifky Putra Herminanto (leader, angkatan 2014), M Irfan Nurul Fajar (2015), Miftahul Hadi (2015) dan
Timotius Giovandi (2015). Keempat mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS
tersebut merupakan perwakilan dari tim Spektronics yang beranggotakan 13 orang.
Tak hanya dari Departemen Teknik Kimia, keseluruhan anggota tim juga berasal dari
Departemen Teknik Elektro dan Departemen Kimia.
Putu Adhi Rama Wijaya, selaku ketua Tim Specktronics
ITS mengatakan bahwa mobil Spektronics Aero Superior atau Spektronics AS yang
akan diperlombakan adalah jenis mobil yang menggunakan reaksi Hidrogen
Peroksida (H2O2) untuk menempuh jarak dengan Ferum (III) klorida (FeCl3)
sebagai katalis. “Gas buangan dari bahan bakar mobil prototype ini berupa gas
oksigen (O2) bertekanan dan juga air (H20), sehingga sangat ramah lingkungan,”
jelas pria yang akrab disapa Rama ini.
Sementara itu, Timotius Giovandi, salah satu anggota
tim menjelaskan, mobil berukuran panjang 36,8 cm, lebar 25,0 cm, dan tinggi 29,0
cm dan massa 7.500 gram tersebut menggunakan sistem pneumatik untuk
menggerakkan mesin mobil. “Gas bertekanan akan menggerakkan dan memberhentikan
mobil secara langsung melalui hasil reaksi dekomposisi. Sehingga tidak perlu stopping mechanism untuk memberhentikan
mobil,” tutur mahasiswa yang biasa disapa Timo tersebut.
Keunggulan mobil ini dibanding mobil sebelumnya,
lanjut Timo, ialah terletak pada inovasi mekaniknya. “Mobil yang akan
ditandingkan saat ini memiliki efisiensi lebih baik. Jika dulu butuh reaktan
sebesar 30 persen ,sekarang dengan reaktan 15 persen saja mobil sudah bisa
menempuh jarak yang sama jauhnya dengan mobil yang dulunya menggunakan reaktan
30 persen ,” papar pria berkaca mata tersebut.
Untuk perlombaan ke Amerika Serikat ini, Timo mengungkapkan
bahwa timnya harus terlebih dahulu mendapatkan sertifikasi terhadap keamanan
komponen mobil yang akan dilombakan. Hal ini dikarenakan standard Amerika Serikat
untuk perlombaan ini sangat tinggi. Mereka hanya menerima peserta yang mobilnya
sudah tersertifikasi. “Untungnya dengan kerja keras tim, kami bisa mendapatkan
sertifikasi komponen dari PT Fluida Sistem Energi Indonesia,” jelasnya.
Untuk lomba mendatang, mobil yang memiliki error jarak yang paling kecil yang akan
menjadi pemenangnya. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Timo dan tim untuk
dapat mengkalkulasikan dengan akurat seberapa besar reaktan yang diperlukan
untuk jarak dan beban yang ditentukan.
Sejauh ini, tim spektronics sudah mampu mencoba untuk membuat komposisi
reaktan yang bisa menempuh jarak sejauh 15-30 meter dengan beban kurang lebih
0-500 ml air.
Dalam perlombaan kali ini, Tim Spektronics ITS akan
bersanding dengan 44 tim lainnya dari berbagai negara belahan dunia lainnya. Antara
lain dari Amerika Serikat, China, Hong Kong, Taiwan, Yunani, Arab Saudi dan beberapa
negara lainnya. Tim Spektronics ITS merupakan satu-satunya tim yang mewakili
Indonesia bahkan Asia Tenggara (ASEAN) di AIChE kali ini.
Sebelum laga utama nanti, pada tanggal 27-28 Oktober tim akan melakukan inspeksi safety
dan poster presentation, yakni menjelaskan bagaimana proses mobil bisa berjalan
dan aspek keamanan dari mobil. Setelah itu pada hari selanjutnya akan diadakan
race dengan kompetisi berupa ketepatan mobil berjalan pada
jarak dan beban tertentu, jarak dan beban akan diundi satu jam sebelum
perlombaan dimulai. Jarak untuk perlombaan ini adalah 15-30 meter dan 0-500 ml
air untuk bebannya.
Tim harus mampu beradaptasi dan menganalisa
kondisi suhu, friksi dan kelembaban
di Amerika Serikat yang jauh berbeda dengan Indonesia. Dalam
kompetisi ini Tim
Spektronics ITS harus bertarung memperebutkan beberapa award yang
ada. Antara lain 1st - 5th place
adalah untuk tim yang mendapat error
paling kecil dalam menempuh jarak dan beban yang telah ditentukan, penghargaan untuk penggunaan reaksi biological
terbaik, SAChE Safety Award untuk pengaplikasian prinsip dari
proses kimia dan safety terbaik, Most Consistent Performance untuk mobil
yang konsisten mendapat hasil rata-rata error
terbaik, Spirit of the Competition untuk yang paling antusias dan semangat dalam
perlombaan yang
bisa berupa yel-yel maupun jargon, Most Creative Drive System untuk design penggerak mobil yang paling kreatif,
Golden Tire Award untuk design mobil yang paling kreatif, Best Video untuk video terbaik dan
terkreatif yang akan di-vote oleh
peserta saat hari-H lomba, Chem-E-Car
Poster Award untuk
1st - 5th place poster
terbaik, dan Outstanding Sportsmanship
Award untuk tim yang paling sportif dan kooperatif
dengan panitia dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar