Tim peneliti dari Departemen Biologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil mengolah limbah
ikan menjadi pakan ikan berprotein tinggi dan bernilai jual ekonomis.
Penelitian ini berpotensi meningkatkan produksi ternak ikan serta mengurangi
pencemaran lingkungan.
Senin, 25 Desember 2017
Minggu, 17 Desember 2017
ITS Kampanyekan Ramah Lingkungan melalui Go Green
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya melalui Unit Pengelolaan, Pengendalian, dan Pengawasan Program (UP4)
bersama Bolo Eco Campus kembali menggelar kegiatan peduli lingkungan bertajuk Go Green ITS 2017 yang merupakan salah
satu program ITS Smart Eco Campus di
Gedung Pusat Robotika ITS, Jumat (24/11).
Sabtu, 16 Desember 2017
Usung Smart Eco Campus, ITS Pertahankan Gelar Kampus Hijau
Bersaing dengan 618 perguruan tinggi
seluruh dunia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil
bercokol di peringkat 57 versi UI Green Metric World University Ranking tahun
2017. Pemeringkatan yang sudah berjalan delapan tahun ini berlandaskan tiga
filosofi E’s, yaitu kualitas lingkungan (environment),
ekonomi (economy), dan keadilan (equity).
Jumat, 15 Desember 2017
Rektor ITS Tegaskan Tak Akan Kurangi Kuota Maba
Menanggapi keinginan Asosiasi Perguruan
Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) mengenai pembatasan jumlah mahasiswa baru
Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD menegaskan bahwa ITS akan tetap
mempertahankan kuota penerimaan mahasiswa baru (maba).
Rabu, 13 Desember 2017
ACNET sebagai Langkah Indonesia Menghadapi Bonus Demografi 2045
Gelaran forum ASEAN-China Network (ACNET) 2017
yang merupakan sebuah kerjasama yang dijalin oleh perguruan tinggi China dan
negara-negara ASEAN secara resmi dibuka di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya,
Selasa (28/11). Dalam penyelenggaraan ke-3 ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang tergabung ditunjuk menjadi
tuan rumah untuk 17 peserta lain dari China dan ASEAN.
Berguru Energi Terbarukan dari Denmark lewat Kuliah Umum di ITS
Terkait isu pengembangan energi terbarukan yang
menjadi perbincangan hangat di Indonesia saat ini, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya mencoba menggali potensi yang ada melalui kuliah umum
bertajuk Peluang dan Tantangan Penerapan
Energi Terbarukan. Tak tanggung-tanggung,
kegiatan yang dihelat di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS, Senin (4/12), tersebut
menghadirkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kerajaan
Denmark, Muhammad Ibnu Said.
Selasa, 12 Desember 2017
Summarecon Siapkan Laborotarium Riset untuk ITS
Untuk lebih menunjang fasilitas pendidikannya,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jalin kerjasama dengan PT Summarecon
Agung Tbk. Jalinan kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur
Utama PT Summarecon Agung Tbk, Ir Adrianto Pitoyo Adhi dengan Wakil Rektor III
ITS Prof Ir Arif Djunaidy MSc PhD yang mewakili Rektor ITS di Ruang Rapat
Pimpinan Gedung Rektorat ITS, Rabu (6/12).
Gitar Bambu Karya ITS yang Mencirikhaskan Indonesia
Kekayaan material alam Indonesia telah menstimulasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai kampus teknologi untuk
bisa menciptakan produk yang inovatif khas Indonesia. Menanggapi tantangan
tersebut, mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS pun
terinspirasi untuk menciptakan produk alat musik gitar yang berbahan bambu dan
rotan laminasi.
Minggu, 10 Desember 2017
ITS Punya Unggulan Riset Bidang Mekatronika
Untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas penelitian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya saat
ini mengembangkan pusat riset di bidang mekatronika. Selaras dengan rencana
pembuatan ITS Science Techno Park (STP), ITS pun telah mendirikan Pusat
Unggulan Iptek – Mechathronic and
Industrial Automation (PUI – MIA).
Sabtu, 09 Desember 2017
Riset ITS Terproduktif Kelima di Indonesia
Performa Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya dalam melakukan publikasi penelitian ilmiah terus
melejit. Ini terbukti dari penilaian Scopus, salah satu situs pengindeks jurnal
terpopuler di dunia, yang mencatat ITS sebagai perguruan tinggi dengan jumlah
publikasi terbanyak kelima di Indonesia. Tak hanya itu, ITS juga menduduki
peringkat kedua nasional dalam kecepatan publikasi ilmiah.
Selasa, 05 Desember 2017
LanduseSim, Software Solutif untuk Perencanaan Kota
Perencanaan dalam menata kota merupakan
sebuah pekerjaan vital yang berdampak dalam pengembangan kota, baik secara
fisik dan nonfisik. Saat ini banyak perencanaan kota masih menggunakan cara
konvensional, yaitu dengan analisa oleh para ahli perencana lewat metode trend oriented, metode perencanaan
dengan memperhatikan masa kini serta prediksi rencana masa mendatang.
Sebagai kampus terinovatif, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah berhasil memiliki sebuah software yang mampu merencanakan kota
dengan menggunakan metode trend oriented dan
target oriented sekaligus. Software ini bernama LanduseSim.
LanduseSim adalah sebuah software besutan dosen departemen
Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS yang mampu melakukan perencanaan kota
melalui simulasi spasial. Software
ini tidak hanya mampu menampilkan visualisasi, tetapi juga menggunakan metode
ilmiah yang kuat. Karena menggunakan variable-variabel untuk perubahan lahan.
Nursakti Adhi Pratomoatmojo ST MSc,
dosen PWK yang memprakarsai adanya LanduseSim mengatakan, keunggulan dari
LanduseSim ini ialah kemampuan dalam merencanakan kota dengan menggunakan target oriented. Di mana dengan metode target oriented ini berarti perencanaan
kota bisa dilakukan dengan memperhatikan sasaran yang akan dicapai di masa
mendatang.
Software LanduseSim diperkenalkan dalam sebuah pelatihan |
“Semisal dalam merencanakan suatu
kawasan kota, lewat software ini
sudah dapat diprediksi berapa target permukiman yang akan ada di masa mendatang
dan fasilitas penunjang apa saja yang perlu disiapkan,” jelas pria yang akrab
disapa Sakti tersebut.
Keunggulan lainnya, lanjut Sakti, ialah software ini mudah digunakan, fiturnya
juga mampu memprediksi perubahan lahan yang sebelumnya masih kosong. Meskipun
begitu software ini harus
dioperasikan oleh pengguna yang paham betul mengenai komputasi dan sistem
informasi geografis. “Sejauh ini, penggunaannya banyak dimanfaatkan oleh dosen,
para mahasiswa yang sedang disertasi dan konsultan,” ujar Sakti.
Nursakti (batik biru) bersama rekan-rekannya saat menunjukkan LanduseSim |
Sakti menambahkan, software ini sudah banyak digunakan sejak pembuatannya tahun 2014
lalu. Bahkan saat ini, ada 10 negara yang sudah menggunakan LanduseSim karya
Sakti tersebut yaitu Pakistan, Jepang, Irlandia, Argentina, Jerman, Mexico,
Thailand, Mesir, Belanda, dan Indonesia sendiri.
Untuk di Indonesia, software ini sudah mulai digunakan di beberapa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“LanduseSim sudah digunakan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” jelas pria
yang juga alumnus PWK ITS tersebut.
Nursakti saat mengikuti pameran inovasi yang dihelat Kemenristekdikti |
Sebelumnya, software
ini juga telah berhasil meraih juara pertama kompetisi inovasi produk yang
dihelat oleh Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS dan mendapat
dana program Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi (CPBT) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Software ini sudah dilirik menjadi software yang bisa dikomersialkan dan
menjadi perusahaan teknologi nantinya,” ungkapnya.
Langganan:
Postingan (Atom)