Gelaran forum ASEAN-China Network (ACNET) 2017
yang merupakan sebuah kerjasama yang dijalin oleh perguruan tinggi China dan
negara-negara ASEAN secara resmi dibuka di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya,
Selasa (28/11). Dalam penyelenggaraan ke-3 ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang tergabung ditunjuk menjadi
tuan rumah untuk 17 peserta lain dari China dan ASEAN.
Kegiatan berskala internasional ini dibuka
secara resmi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Dr
Muhammad Dimyati didampingi oleh Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD.
Dijelaskan Joni, kerjasama ini dianggap
sebagai pondasi penting guna mendukung kekuatan besar yang dimiliki Indonesia
yang diuntungkan oleh bonus demografi di masa yang akan datang. Berdasarkan
pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam dekade terakhir, negara China beserta
beberapa negara ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi
baru di dunia. Khususnya Indonesia, bonus demografi membuat negeri ini
diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 pada tahun 2050 mendatang. “Didasari
potensi besar itulah ACNET didirikan,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Menurut Joni, terdapat beberapa kerjasama
yang terjalin di antara negara peseta. Kerjasama tersebut meliputi International Student Mobility, Academic-Non
Academic Staff Mobility, Joint Research-Innovation, Joint Academic Porgram,
Joint Seminars, Workshop, serta sejumlah bentuk kerjasama lainnya.
Pertemuan dua tahunan ini pun berlangsung untuk menyusun, memonitori, dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung sebelumnya.
Sementara itu, Muhammad Dimyati mengatakan
bahwa kerjasama ini berpotensi menggemparkan dunia apabila terjalin dengan
baik. Menurutnya, keunggulan jumlah populasi dan sumber daya yang dimiliki oleh
kedua kelompok negara tersebut apabila disatukan mampu menjadi poros inovasi
yang menjanjikan. “Apabila nantinya kerjasama ini bisa terjalin dengan baik,
kita bisa mengguncang dunia,” tegasnya penuh optimistis.
Rektor ITS Prof Joni Hermana (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Ristekdikti Dr M Dimyati |
Hal ini diamini oleh Joni yang mengatakan,
bonus demografi Indonesia memiliki peluang yang amat besar untuk menjadi
kekuatan ekonomi dunia. “Untuk mendukung hal itu dibutuhkan suatu kolaborasi
yang bisa membuat Indonesia dapat berkembang dengan pesat,” tuturnya
mengingatkan.
Bersamaan dengan pembukaan ACNET yang
merupakan bagian dari perhelatan ITS International Events 2017, dimulai pula
pertemuan antar perguruan tinggi di Indonesia bagian timur yang tergabung dalam
EPI-UNET di tempat yang sama. Dalam pertemuan ini, para rektor perguruan tinggi
bagian timur Indonesia akan bertemu dengan 20 rektor perguruan tinggi China dan
ASEAN (ACNET) untuk lebih memperkuat jaringan internasional masing-masing
perguruan tinggi yang tergabung.
Selain itu, pada hari selanjutnya di tempat yang
sama juga akan diadakan kegiatan ITS International Events lainnya berupa International Conference on Innovation and
Industry Application (CINIA) dan CommTech
Integrative Initiative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar