Untuk kali kesepuluh, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menggelar Community and Technological (CommTECH) Camp mulai 24 Januari – 6 Februari 2018. Kali ini, kegiatan yang berskala internasional ini berhasil
menarik minat 74 orang peserta yang berasal dari berbagai universitas di 20
negara di dunia.
Acara yang diinisiasi oleh Direktorat
Hubungan Internasional atau ITS International Office tersebut secara resmi
dibuka oleh Wakil
Rektor ITS Prof Dr Ir Ketut Buda Artana ST MSc, Rabu (24/1), bertempat di
Gedung Rektorat ITS. Peserta yang hadir
terdiri dari mahasiswa, staf dan perwakilan dosen dari berbagai universitas
mancanegara. Antara lain berasal dari Australia, Korea Selatan, China, Taiwan,
Belanda, Malaysia, Thailand, Kamboja, Italia, Jepang, Nepal, Brazil, Ekuador,
Pakistan, Vietnam, India, Turki, Jerman, Filipina, dan Brunei Darussalam.
“Bisa dibilang CommTECH kali ini adalah
yang teramai atau terbanyak jumlah pesertanya sejak diselenggarakan pada tahun
2012 lalu,” tutur Ketut ditemui awak media usai membuka acara.
Menurut
guru besar Teknik Sistem Perkapalan ini, kegiatan CommTECH yang selama ini
telah dilaksanakan mampu meningkatkan kerjasama antara ITS dengan
universitas-universitas peserta CommTECH. Dari hasil kerjasama tersebut, ITS
memiliki peluang yang besar untuk mengirimkan mahasiswanya ke universitas
terkait ataupun sebaliknya. Baik untuk pertukaran mahasiswa ataupun program
studi lanjut lainnya. Sehingga negara-negara di dunia akan semakin mengenal
ITS.
“Bahkan
salah satu majalah di Asia menyebutkan bahwa CommTECH ITS ini menjadi kegiatan summer course terbaik di Asia,” ungkap pakar
Rekayasa Keandalan Sistem Wahana Laut tersebut.
Mengangkat
tema Solving Local Problem with the
Global Knowledge, kegiatan CommTECH Camp Insight 2018 ini memberikan wadah
bagi para akademisi untuk memecahkan masalah lokal dengan wawasan global. Dalam
kegiatan ini, para peserta akan berbagi ide dan pikiran untuk mengatasi permasalahan,
tidak hanya masalah dalam konteks Indonesia, tetapi juga dalam konteks negara asal
peserta. “Para peserta datang untuk belajar berbagai permasalahan masyarakat
yang akan diatasi dengan perspektif global,” jelas Dr Maria Anityasari ST ME,
Direktur Hubungan Interasional ITS yang turut mendampingi.
Menurut Maria, kegiatan CommTECH diselenggarakan
selama dua kali dalam setahun dengan tujuan untuk mengenalkan ITS sebagai salah
satu universitas teknologi terbaik di Indonesia kepada masyarakat dunia. Dengan
tetap mengombinasikan antara budaya dan teknologi, CommTECH Camp Insight 2018
menyajikan empat pelatihan yang dapat
dipilih oleh peserta. “Keempat pelatihan tersebut yakni Sociopreneurship in Action, Sustainable Development in Developing Countries,
Managing Sustainable Coastal Development dan Exploring Indonesian Art & Culture,” beber dosen Teknik
Industri ini.
Sebagai
bentuk komitmen ITS dengan kota Surabaya, lanjut Maria, program ini juga mengajak
peserta untuk mengenal Jawa Timur khususnya kota Surabaya. Mulai dari belajar
seni tradisional di Nation Star Academy, mengunjungi kampung-kampung UKM di
Surabaya dan mencoba berbagai produk khasnya, serta mengunjungi dinas dan
organisasi perangkat daerah yang sesuai dengan pelatihan yang mereka pilih. Selain
itu, mereka juga akan dikenalkan dengan keindahan pariwisata Jawa Timur dengan
mengunjungi Gunung Bromo.
“CommTECH Camp
Insight 2018 ini diharapkan dapat lebih membuka, memperkuat dan meningkatkan
hubungan kerjasama antara ITS dan universitas peserta di seluruh dunia,
sehingga mampu memberi dampak positif bagi ITS, Surabaya dan Indonesia,”
pungkas Maria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar