Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya telah menggaet Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
untuk mengembangkan pemanfaatan data satelit. Melalui kerja sama ini, ITS dan
LAPAN melakukan pengembangan satelit untuk pemantauan lingkungan dan
kemaritiman, terutama dalam pengembangan Automatic
Identification System (AIS).
Direktur Inovasi, Kerja sama, dan
Kealumnian ITS, Dr Eng Kriyo Sambodho ST MEng menjelaskan, adanya kerjasama ini
sangat menguntungkan bagi Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal (PUI KEKAL)
ITS. Pasalnya, mereka dapat dengan mudah memanfaatkan data AIS milik LAPAN
untuk mendeteksi keberadaan kapal besar terhadap pipa laut.
Lebih lanjut, dia menerangkan, pada
dasarnya setiap kapal besar yang memiliki ukuran lebih dari 300 gross tonnage (GT)
wajib dilengkapi oleh data AIS. Hal ini untuk mempermudah pemilik kapal dalam
memantau lokasi kapalnya.
Namun, kekurangan yang ada pada data AIS
ini belum dilengkapi dengan data lokasi pipa laut. Sedangkan data tersebut amat
penting, dikarenakan jika keberadaan kapal berdekatan dengan pipa laut maka
akan sangat berbahaya. Hal ini yang nantinya akan concern digarap ITS bersama LAPAN.
“Ketika kapal berhenti di dekat pipa laut,
ada indikasi untuk melempar jangkar. Tindakan ini akan mempengaruhi kebocoran
pipa yang bisa menimbulkan ledakan dan kebakaran seperti yang terjadi di Teluk
Balikpapan kemarin itu,” tuturnya menjelaskan risiko yang bisa terjadi.
Sekadar
diketahui, ITS bersama LAPAN sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang
kerja sama pengembangan satelit ini di kantor LAPAN di Bogor, pada awal April
lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar