Tantangan smart city yang tengah booming
belakangan ini, dijawab oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
dengan banyak membangun kerja sama dengan beberapa pemerintah daerah. Selain
itu, ITS yang memiliki banyak pakar di bidang smart city, tak enggan untuk berbagi pengetahuan tersebut seperti
dalam seminar yang bertajuk Strategi
Menuju Smart City/Regency di Perpustakaan ITS, Kamis (19/4).
Smart
city menjadi isu yang sedang banyak digarap
oleh beberapa daerah di Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Trenggalek yang
juga tengah bermitra dengan ITS. Kerja sama ini dirasa sangat tepat, sebab
kemunculan smart city diikuti dengan tuntutan
penggunaan teknologi. “ITS sebagai kampus teknologi yang punya banyak penemuan
dan pengembangan teknologi, sangat bisa memberi kebermanfaatan untuk menciptakan
smart city,” ujar moderator seminar,
Tony D Susanto PhD ITIL COBIT mengawali acara.
Tony yang sekaligus pengisi materi smart government, menyampaikan bahwa
sejatinya smart city bisa saja
difokuskan pada salah satu atau beberapa aspeknya saja. Apakah hanya orangnya
saja atau pemerintahannya saja, bahkan mungkin hanya secara sistematis kotanya.
“Namun tetap perlu diketahui, bahwa smart
city itu di dalamnya terdapat beberapa tajuk tersendiri,” jelasnya.
Salah satu contohnya smart energy, di mana tujuan utamanya yakni menciptakan kota yang layak
huni dan berkelanjutan. Dalam hal ini, Kepala Pusat Studi Energi ITS, Dr Ir Ali
Musyafa MSc menyampaikan bahwa pintu masuk untuk smart energy adalah uapaya pengurangan konsumsi dan emisi energi
yang dibarengi dengan green building.
Pemateri lain Ahmad Zaini ST MT, pengembang
teknologi ITS Smart Vehicle Counter System, menyoroti tentang pentingnya kepedulian
tentang teknologi dan kondisi lingkungan di sekitar. “Kepedulian itu sangat
diperlukan, yang kemudian nantinya kita bakal tahu kepada siapa untuk bekerja
sama dalam pengembangan teknologi ini ke depannya,” jelas dosen Teknik Komputer
ini dalam sesinya memberikan materi smart
sensor & mobility.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar