Setelah bertahun-tahun mengantongi
akreditasi A secara institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali diamanahi
oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI guna mengasuh lima
perguruan tinggi (PT) yang berlokasi di Jawa Timur.
Pembimbingan yang bertujuan untuk
merampungkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ini, diwujudkan dalam
Lokakarya Penyusunan SPMI PT yang berlangsung selama dua hari di Hotel Santika
Premiere Surabaya, mulai Jumat (11/5).
Lima universitas di bawah asuhan ITS tersebut
ialah Universitas Darul Ulum Jombang, STT STIKMA Internasional, Universitas
Internasional Semen Indonesia (UISI), STKIP PGRI Situbondo, dan Universitas
Ibrahimy. Pembimbingan ini sudah dimulai sejak dilakukannya penandatanganan
nota kesepahaman dari kelima PT tersebut bersama Rektor ITS, Prof Ir Joni
Hermana MSc ES PhD, bulan April lalu.
Kegiatan pembimbingan ini bertujuan untuk
meningkatkan jumlah program studi yang mendapatkan layanan mutu pendidikan
tinggi. Selain itu, juga ditujukan untuk mendorong proses peningkatan mutu PT
tersebut agar mencapai tingkat akreditasi yang unggul.
Joni mengatakan, bagi perguruan tinggi
yang ada, khususnya swasta, sistem penjaminan mutu ini amatlah penting.
Masyarakat saat ini mulai concern
pada mutu pendidikan, tak lagi hanya semata perihal gelar. “Mana ada orang yang
menginginkan bersekolah di perguruan tinggi yang tidak terjamin mutu
pendidikkannya. Oleh karena itu melalui program ini, ITS bersama-sama
Kemenristekdikti memfasilitasi universitas-universitas di Jatim untuk meningkatkan
mutu pendidikkannnya,” terang Joni.
Tak hanya itu, imbuhnya, keluaran dari
adanya pembimbingan ini pun diharapkan mampu membantu terbentuknya budaya mutu.
Yang dimaksud budaya mutu ialah pola pikir, sikap, dan perilaku berdasarkan
standar Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti). “Karena tercipta dan tumbuhnya budaya
mutu merupakan landasan utama tercapainya kemampuan mendapat akreditasi
unggul,” ujar guru besar Teknik Lingkungan ini.
Selanjutnya, menurut Joni, kelima PT
asuhan dari ITS ini diharapkan bisa melembagakan dan memfungsikan sistem
penjaminan mutu di PT tersebut. Ke depannya, secara berkelanjutan juga akan
ditularkan ke PT lain yang masih membutuhkan pendampingan. “ITS menjadi
layaknya ibu yang mengasuh dan mendampingi anaknya untuk dapat berkembang menjadi
lebih baik lagi, utamanya mutu dari PT tersebut,” tutur Joni.
Ke depannya, masih ada beberapa kegiatan
yang akan dilakukan ITS bersama lima PT asuhannya. Pada bulan Juli minggu
kedua, akan dilaksanakan program magang selama tiga hari yang wajib dilaksanakan
oleh lima PT tersebut.
“Di sini, tim dari masing-masing PT akan
terjun di ITS guna melihat daftar standar-standar secara institusi, fakultas,
maupun di departemen guna melihat proses Kegiatan Belajar Mengajar yang
diterapkan ITS,” jelas Prof Dr Ir Aulia Siti Aisjah MT, Kepala Kantor
Penjaminan Mutu ITS.
Dijelaskan pula oleh Aulia, bahwasannya
terdapat fasilitator yang disediakan oleh ITS yang bertugas untuk melakukan
pendampingan secara langsung kepada lima PT terkait. Di samping itu, para
fasilitator memiliki misi untuk mengunjungi PT yang menjadi tanggung jawabnya
pada bulan Agustus nanti.
“Fasilitator ITS akan menagih janji kepada
pimpinan PT setempat terkait hasil implementasi dari percobaan untuk
mencanangkan beberapa program peningkatan mutu,” lanjut Prof Aulia yang juga
menjadi Ketua Pelaksana Acara.
Setelah itu, pada bulan September akan
diadakan audit mutu internal berupa Perencanaan Mutu,Pelaksanaan Mutu, Evaluasi
Mutu, Pengendalian Mutu, Peningkatan Mutu (PPEPP). “PPEPP ini berfungsi untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dicanangkan,” tutur profesor perempuan
pertama bidang Teknik Fisika di
Indonesia.
Selanjutnya, pada bulan Oktober akan
dilakukan presentasi oleh tim dari lima PT asuhan ITS. Aulia menjelaskan, pada
presentasi tersebut akan dipaparkan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
pada PT masing-masing.
Sehingga, akhir dari proses pengasuhan ini
adalah kegiatan evaluasi pada bulan November yang bertujuan untuk mengevaluasi
semua rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan. “Namun masih akan dilakukan
pembimbingan selama sebulan, jika masih ada perbaikan yang masih harus
dilakukan oleh lima PT asuhan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar