Tim robot Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih juara untuk divisi Kontes Robot
ABU-Robocon Indonesia (KRAI) dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI)
Beroda dalam final Regional IV Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 di Politeknik
Negeri Malang (Polinema) yang berakhir Kamis (3/5) malam.
Setelah menjalani running test pada hari
Rabu (2/5), di hari pertandingan kemarin ITS menjadi tim yang patut
diperhitungkan kekuatannya oleh tim-tim lainnya. Tidak jauh berbeda dengan
tahun lalu, kategori dalam KRI 2018 tetap sama. Begitu juga dengan tema dalam
divisi KRAI yang mengikuti tema ABU Asia-Pasific Robot Contest 2018 yang akan
diselenggarakan di Vietnam, setelah gelaran jawara KRI Nasional terpilih.
Dari divisi KRAI, diwakili tim River, ITS
juga berhasil menjadi juara pertama. Tepat sesuai dengan target yang tim River
tentukan sebelumnya, River berhasil mencapai Rong Bay (tugas komplit sesuai tema,
red) dalam waktu hanya 39 detik saat final. Bahkan saat perdelapan final
melawan tim Dewa Ruci dari Politeknik Negeri Perkapalan Surabaya (PPNS)
berhasil mencatatkan waktu 36 detik.
Sesuai dengan strategi yang telah dirancang,
Tim River pasang mode cepat di hari pertandingan. Saat running test di hari sebelumnya, tim River pun mampu meraih Rong Bay dalam waktu 42 detik, meskipun dipasang
dengan mode lambat.
Di babak final ini, River melawan peraih
waktu terbaik selama running test
yaitu tim IRTONAS'64 dari Universitas Jember. Di babak final ini, kedua tim
sama kuatnya. Namun, di waktu 39 detik tim robot River ITS berhasil meraih Rong Bay.
Edo Kesuma Putra, ketua Tim River ITS
mengatakan, hampir satu tahun River melakukan riset terhadap robot yang mereka
gunakan. Hingga hari H pertandingan, perubahan-perubahan terus dilakukan. “Kondisi
robot harus bagus sebelum bertanding,” ungkapnya.
River juga mengamati cara bermain musuh
untuk mengambil strategi. “Semua permainan kami rekam. Apakah kami harus
memasang mode terbaik kami, ataukah standar saja dalam menghadapi musuh
tersebut,” sambung Edo. Pertandingan KRAI yang merupakan divisi utama dalam KRI
ini begitu seru.
Sementara Tim robosoccer ITS, IRIS, juga terlihat
begitu tangguh. IRIS berhasil menjadi jawara divisi KRSBI Beroda setelah
mengalahkan Universitas Brawijaya (UB) dengan skor 2-1 di babak final.
Muhammad Azhar Ismail, Ketua Tim IRIS ITS
mengatakan, hasil yang mereka peroleh selaras dengan perjuangan yang telah
dilakukan. Selama hampir enam bulan, mereka menggarap robot beroda ini.
"Di hari pertandingan, kami memperbanyak doa juga," ungkapnya ditemui
usai final.
Robot tari milik ITS juga mampu menguasai
panggung dengan baik. Alunan musik tari Remo pun perlahan berbunyi. Seolah
paham bila sudah saatnya menari, dua robot VI-Rose milik ITS ini pun mulai
menggerakkan kedua tangannya. Bergerak senada, kedua robot perempuan ini menarikan
Remo dengan lemah gemulai.
Pembina robot seni ITS, M Hilman Fatoni ST
MT mengatakan, hingga running test
ketiga, robot milik ITS masih memiliki sedikit kendala. Namun, di penampilan
pertama VI-Rose tampil sempurna tanpa ada retry.
“Jika robot jatuh, maka peserta menyentuh robot untuk membenarkan, itu yang
dikatakan retry,” jelasnya. Retry bisa mengurangi nilai. Setelah tiga
kali penampilan, VI-Rose ITS akhirnya berhasil meraih peringkat keempat.
Dari keseluruhan divisi, seluruh tim yang ITS
kirim berhasil mendapat penghargaan dan sebagian melenggang ke KRI Nasional pada
Juni nanti. Selain mendapat juara pertama, IRIS dan River juga mendapat
penghargaan sebagai tim dengan desain terbaik. Untuk KRSBI Humanoid, Ichiro,
hanya mampu meraih juara harapan. Sedangkan robot pemadam api milik ITS,
Abinara-I, meski tak meraih juara namun dinobatkan sebagai robot dengan desain
terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar