Tak semua limbah menjadi sesuatu yang tak berguna.
Di tangan tiga orang mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, limbah marmer yang biasanya hanya
menjadi sampah tak berguna berhasil diubah menjadi beton yang berkualitas.
Ketiga mahasiswa itu adalah Dimas Sanda
Wicaksana, Gifary Maulana, dan Tommy Anggryawan. Limbah marmer yang dimaksud
ini berupa potongan serbuk marmer yang biasanya dihasilkan dari suatu industri
pengolahan batu marmer. Menurut observasi yang pernah dilakukan tim bernama
Karyabrata ini, limbah tersebut bertumpuk di sepanjang aliran sungai dan
membuat laju air terhambat.
“Jika tidak ada penanganan (limbah marmer,
red) lebih lanjut, maka akan menyebabkan bencana banjir di sekitarnya,” tutur Dimas
selaku ketua tim Karyabrata ini.
Potongan serbuk marmer tersebut, kata
Dimas, hanya digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan beton. Beton yang
dibuat berukuran 15cm x 30cm, berbentuk silinder, dan bermutu 20 megapascal (MPa).
“Dalam proses pembuatannya, kami hanya membutuhkan waktu tiga hari dari waktu
normal 28 hari,” jelas mahasiswa program diploma 4 (D4) tersebut.
Selain menambahkan limbah marmer, menurut
Dimas, untuk meningkatkan workability
dan mempertahankan keenceran beton, digunakan juga katalis berjenis sikacim.
“Harganya ekonomis dan memiliki mutu yang tinggi, saya rasa ini cocok digunakan
untuk membuat beton versi mahasiswa,” ujarnya.
Meskipun mengalami beberapa kesulitan saat
pengerjaan, Dimas mengaku timnya tetap optimistis dan melakukan berbagai
pengujian berulang kali hingga berhasil. Di antaranya pengujian slump-flow untuk menentukan flowability atau kemampuan alir dan
stabilitas beton. Hal ini untuk mengetahui aliran beton yang memenuhi
celah-celah sempit akibat struktur yang terlalu dekat.
“Saat di lapangan kami kesulitan
mengerjakan proses pencampuran pasir yang tergolong berlumpur. Pasir yang berlumpur
akan menghambat penyerapan yang berakibat pada nilai kekuatan beton yang
diharapkan,” papar mahasiswa angkatan 2015 ini.
Berkat inovasi yang dilakukan dalam membuat
beton tersebut, tim Karyabrata ini juga telah berhasil membawa pulang juara 2
dalam kompetisi beton nasional di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa
Tengah, beberapa waktu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar