Tim chem-e-car
andalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Spektronics, kembali
meraih penghargaan di ajang internasional. Yakni meraih penghargaan The Best Video dan The Most Outstanding AIChE Student Chapter di ajang kompetisi American
Institute of Chemical Engineers (AIChE) Competition 2018 di Pittsburgh, Pennsylvania, USA, pada 26-28
Oktober 2018 waktu setempat.
Tim Spektronics ITS berhasil mempertahankan
penghargaan The Best Video yang
pernah diraihnya juga di ajang AIChE 2017 sebelumnya. Penghargaan ini tidak
didapatkan dengan tangan kosong. Tim Spektronics mengaku dengan susah payah
menyiapkan sebuah video yang dapat mencerminkan empat faktor penting. Di antaranya
adalah faktor tim dalam desain, percobaan, kekompakan hingga persiapan teknis
setiap perlombaan chem-e-car.
Tim Spektronics getol
memperhatikan tiap detail yang ditayangkan dalam video, pasalnya penilaian
yang dilakukan dewan juri berdasar pada empat faktor tersebut. “Jadi dalam
video kami tentunya mencakup empat faktor tersebut dan mencerminkan tim
Spektronics,” jelas Kepala Departemen Teknik Kimia ITS, Juwari ST MEng PhD,
saat dihubungi lewat pesan telepon pintarnya, Senin (29/10) malam.
Tim Spektronics ITS yang bertarung di USA ini
beranggotakan Miftahul Hadi, Afif Al Arif, Ronald Pakpahan, Widi Citra L, Rifqy
Furtiansyah dan Auzan Widhatama. Keenam mahasiswa tersebut didampingi langsung
oleh Juwari sebagai dosen pembimbing tim.
Pada kesempatan yang sama, tim Spektronics pun meraih
penghargaan The Most Outstanding AIChE
Student Chapter pada AIChE Annual Conference
2018. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden AIChE, Christine
Seymour, kepada Juwari sebagai perwakilan penasehat Tim Spektronics. “Saya
mewakili rekan-rekan penasehat yang lain yaitu Fadlilatul Taufany, Ichan
Nugraha dan Putu Rama sebagai Presiden AIChE Student Chapter ITS,” tutur Juwari.
Penghargaan tersebut, lanjutnya, diberikan kepada student chapter yang aktif dan konsisten
dalam partisipasi, antusiasme, dan kualitas program. Selain itu, yang memiliki
profesionalisme dan berperan dalam universitas maupun komunitas. “Alhamdulillah penghargaan ini saya
terima berkat kerja keras rekan-rekan semua, semoga berkah dan dapat dijadikan
semangat,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk perlombaan race pada ajang bergengsi ini, Tim Spektronics ITS kali ini hanya
mampu menduduki peringkat 14 dari 40 finalis tim. Antara lain berasal dari
China, Qatar, Kanada, Arab Saudi, Korea dan lain-lain serta USA sebagai tuan
rumah. Kegagalan mempertahankan gelar juara pertama tahun lalu ini terjadi
karena terdapat beberapa kendala saat kompetisi berlansung.
Di antaranya adalah boks peralatan yang hancur ketika
sampai di Pittsburgh, USA dan hilangnya beberapa alat. Ketika diperiksa
kembali, primary containment dan
kertas saring hilang. “Akhirnya kami (tim Spektronics, red) keliling ke toko
sekitar untuk mencari pengganti, primary
containment dapat penggantinya, namun untuk kertas saringnya kita tidak
dapat menemukan penggantinya,“ papar Afif Al Arif, salah satu anggota tim
Spektronics yang juga dihubungi secara online.
Mewakili tim Spektronics, Afif pun menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ITS, Ikoma ITS, Departemen Teknik
Kimia ITS, dan seluruh penasehat. Ia pun menghaturkan banyak terimakasih kepada
para sponsor dan seluruh pihak yang mendukung agenda agar berjalan dengan baik
dan lancar. (HUMAS ITS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar