Krom adalah adalah salah satu logam yang paling banyak
dikenal karena penggunaannya dalam industri pelapis logam. Sayangnya, logam ini
pula yang menjadi salah satu sumber pencemaran air di Pantai Wonorejo,
Surabaya. Dosen Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya, Herman Pratikno ST MT PhD, berhasil menemukan solusi untuk
menurunkan kadar logam krom yang terdapat pada lingkungan tersebut.
Herman menjelaskan, krom merupakan jenis logam berat
yang mengandung beragam bahaya bagi makhluk hidup. Sementara bagi lingkungan,
kandungan krom ini dapat menyebabkan korosi pada bangunan di pantai dan juga
bisa mengganggu ekosistem yang ada di lingkungan sekitarnya.
“Berdasarkan riset terdahulu, krom diketahui dapat
menyebabkan berbagai penyakit di antaranya kanker paru-paru, kerusakan hati dan
ginjal, iritasi dan ruam pada kulit, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan,
serta dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh,” paparnya.
Adapun solusi yang ditawarkan Herman untuk mengatasi
percemaran krom di Pantai Wonorejo adalah dengan memanfaatkan tanaman bakau
jenis Api-api Putih
(Avicennia marina) sebagai reduktor. “Keberadaan bakau jenis Api-api Putih
ini mampu mengurangi kadar logam berbahaya, khususnya krom yang mencemari
ekosistem laut atau pantai,” tutur peraih gelar doktor di Universiti Kebangsaan
Malaysia ini.
Dalam
penelitiannya, Herman menemukan bahwa sampel air yang terkontaminasi krom
mengalami penurunan yang signifikan setelah diujikan dengan bakau jenis Api-api
Putih ini. Ia menambahkan, tanaman ini ternyata juga cukup mudah untuk
dibudidayakan di daerah Wonorejo karena terdapat banyak wilayah perairan.
“Pembuatan
hutan bakau di area Pantai Wonorejo, khususnya yang menggunakan bakau jenis Api-api
Putih, ini sebaiknya lebih digalakkan lagi karena sudah teruji secara ilmiah,”
tandas Herman mengingatkan.
Alumnus Teknik Mesin ITS ini juga menyampaikan,
selain sebagai media untuk mengurangi bahaya korosi akibat kandungan logam berat
di pantai, bakau jenis Api-api Putih juga bermanfaat sebagai penahan gelombang
untuk mencegah terjadinya abrasi pantai. (HUMAS
ITS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar