Kerjasama antara PT Industri Kereta Api (INKA) Persero
dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Pusat Unggulan Iptek
Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) telah membuahkan hasil. Kerjasama riset
untuk membuat sistem penggerak yang akan diaplikasikan pada tram listrik ini
telah menghasilkan prototype yang diserahkan ITS kepada PT INKA, Jumat (8/3),
di Gedung Riset Mobil Listrik ITS.
Direktur Eksekutif PUI-SKO ITS, Dr Muhammad Nur
Yuniarto ST, menyampaikan bahwa proyek yang menghabiskan waktu selama enam
bulan ini merupakan satu langkah ke depan yang ditempuh oleh engineer ITS dalam bidang pembuatan
sistem penggerak. Sebelumnya, sistem penggerak yang diproduksi oleh engineer ITS hanya mampu menghasilkan
daya maksimum sekitar 100 kiloWatt (kW). Sedangkan, sistem penggerak baru ini
diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 150 sampai 300 kW.
“Jika dilihat dari daya yang dihasilkan, sistem ini
merupakan sistem penggerak terbesar yang pernah dibuat di Indonesia,” tandas
dosen Teknik Mesin ITS ini meyakinkan.
Yoga Uta Nugraha, Ketua Engineer Team ITS yang
merancang sistem penggerak ini menjelaskan, sistem ini terdiri dari motor listrik
dan controller. Alat ini tersusun dari
enam motor listrik dengan tipe Axial Brushless DC Motor. “Sistem pendinginan
yang digunakan adalah direct cooling on
stator yang sangat bagus untuk menjaga suhu motor listrik, sehingga tetap
pada performa dan efisiensi terbaik,” jelasnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Uta ini kembali
menjelaskan, alat yang ia rancang sejak bulan Agustus 2018 ini menggunakan dua controller dengan konfigurasi satu controller pada setiap tiga motor
listrik. Dengan kemampuan programmable
controller, maka sangat mudah untuk melakukan penyesuaian daya pada saat diaplikasikan
pada tram listrik.
Menurut Uta, proses pembuatan sistem ini sempat
menghadapi kendala, yaitu ada beberapa komponen yang tidak diproduksi oleh
PUI-SKO ITS sendiri. Sehingga harus menunggu untuk dibuatkan oleh pabrik di
luar ITS. Hal tersebut mengakibatkan pembuatan sistem ini mengalami
keterlambatan dari rencana awal. “Meskipun demikian, kami (timnya, red) merasa
senang karena akhirnya sistem ini berhasil dirampungkan,” ucap Uta.
Sebelum diserahkan kepada PT INKA, prototype sistem penggerak ini diuji coba
terlebih dahulu di hadapan para undangan. Sehingga jika ada kekurangan akan
menjadi evaluasi untuk sistem penggerak yang akan dipakai selanjutnya.
Dalam seremoni tersebut, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana
MScEs PhD menyerahkan prototype kepada PT INKA yang diwakili oleh Direktur
Teknologi dan Komersial PT INKA, Ir Agung Sedaju MT. Dalam sambutannya, Prof
Joni menyampaikan apresiasinya kepada tim engineer
ITS. Ia mengatakan, ia percaya jika hasil kerja dari PUI-SKO ITS tidak akan
mengecewakan.
“Inovasi ini membuktikan bahwa sebenarnya kita (bangsa
Indonesia, red) mampu berinovasi dalam bidang teknologi tinggi, saya berharap
teknologi yang akan diimplementasikan oleh PT INKA ini akan benar-benar
bermanfaat,” ujar Guru Besar Teknik Lingkungan ITS ini penuh harap.
Sementara itu, Agung Sedaju dalam sambutannya
menyampaikan, jika secara keilmuan PT INKA mungkin tidak mampu menyelesaikan
sistem penggerak tersebut. Oleh karena itu, PT INKA memutuskan untuk
bekerjasama dengan ITS dalam menyelesaikan sistem ini. Pria yang akrab disapa
Agung ini juga menyampaikan, kerjasama ini juga merupakan wujud sinergi antara
dunia industri dan pendidikan.
“Melalui kerjasama riset ini diharapkan pengembangan
produk dalam negeri, khususnya terkait dengan komponen-komponen kendaraan
listrik, menjadi semakin handal dan teruji,” harap Agung. Bahkan ia
mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada tiga kota di Indonesia yang tertarik
untuk menggunakan tram listrik buatan INKA tersebut. Yakni Surabaya,
Yogyakarta, dan Semarang. (rur/HUMAS ITS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar