Satu lagi prestasi membanggakan diukir oleh mahasiswa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di mata dunia. Lolos dalam sembilan
kategori perlombaan dengan hanya satu tim delegasi, mahasiswa ITS mampu rebut
delapan penghargaan sekaligus pada kompetisi International Oil and Gas bertajuk Empowering the Unconventional yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum and Energy Studies
di India.
Kompetisi tahunan yang dilaksanakan selama seminggu
hingga 20 Februari lalu ini diikuti oleh 300 peserta dari berbagai belahan dunia.
Para peserta yang ikut tersebut telah menyisihkan ratusan peserta lain pada
tahap lolos abstrak. Bertempat di Dehradun, India, tim ITS yang juga merupakan
salah satu tim delegasi Indonesia diwakili oleh mahasiswi Departemen Teknik
Fisika, Tita Oxa Anggrea dan Frankstein Arphan, mahasiswa Departemen Teknik
Geofisika. Dalam kompetisi ini, inovasi para peserta dalam bidang teknologi
minyak dan gas diadu untuk saling menjadi yang terbaik.
Salah satu anggota tim, Tita Oxa Anggrea menjelaskan
bahwa selama 1,5 tahun timnya membekali segenap materi yang hendak
diperlombakan. Tak hanya persiapan dari dirinya sendiri dan rekannya, turut
andil juga PT SIER Surabaya dan PT PLN dalam memberi dukungan materi ataupun
pengetahuan dalam proses kemenangannya.
“Di kompetisi ini, kami (tim ITS, red) harus bersaing
dengan tim dari tujuh negara yang memang kuat dalam bidang minyak dan gasnya seperti
Rusia, Australia, Nepal, India, China, Malaysia dan Indonesia sendiri,” papar
mahasiswi yang kerap disapa Ocha ini.
Dalam kompetisi ini, terdapat beberapa kategori
perlomban, di antaranya adalah Shell
Innovation Challenge. Di ajang ini, para peserta diharuskan memberi inovasi
dengan kebebasan budget kebutuhan
dana. Tim ITS berhasil memasuki jajaran lima besar hingga di tahap final untuk
mempresentasikannya.
“Bahkan ketika itu pula, General Manager Shell pun
mengapresiasi konsep kami, sebab konsep yang kami usung ini sangat relevan
dengan kebutuhan industri minyak dan gas saat ini,” jelas mahasiswi kelahiran
1998 yang juga pernah mewakili Indonesia di ajang Miss Global Internasional
2018 di Amerika Serikat ini.
Berbeda dengan peserta lain yang masih membahas
teknologi konvensional, tim ITS lebih mengangkat konsep penggunaan kecerdasan
buatan atau Artificial Intellegence
(AI) pada industri perminyakan dan pengembangan potensi reservoir atau penyimpanan terakumulasinya minyak dan gas nonkonvensional.
Tiadanya batas antara manusia dan teknologi di masa Revolusi Industri 4.0 saat
ini melatarbelakangi inovasi pentingnya penggunaan AI pada perusahaan minyak
dan gas.
Inovasi ini, imbuh Ocha yang juga presenter di salah
satu TV swasta ini, merupakan bentuk kombinasi antara teknologi AI yang telah
berkembang pesat dengan metode eksplorasi atau pencarian sumber daya alam di
bawah permukaan bumi. Dengan begitu, eksplorasi dapat ditempuh dengan
penggunaan waktu yang lebih singkat dan biaya yang rendah. “Dampak positif
lainnya adalah, keuntungan (profit) perusahaan secara otomatis akan meningkat
dengan adanya peningkatan efisiensi ini,” terang mahasiswi angkatan 2016 ini.
Selain itu, terdapat juga kategori lomba Baker Hughes General Electric Symposium
dan Smart Competition. Di kategori Baker Hughes General Electric Symposium
ini, para peserta diberi sebuah permasalahan dalam bidang minyak dan gas yang
harus didiskusikan solusinya dengan durasi waktu yang ditentukan. Tajamnya
opini, pikiran kritis dan mendalamnya analisis kasus menjadi senjata utama
untuk bersaing dalam forum. Sedangkan pada Smart
Competition, peserta beradu cepat dan tepat dalam menjawab beberapa
pertanyaan seputar pengetahuan minyak dan gas yang diajukan.
Unggul dalam hal inovasi, kesesuaian topik, serta
kemampuan berpikir kritis dan cepat membuahkan hasil membanggakan bagi tim ITS.
Menduduki 1st runner up Juara Umum,
tim ITS menyumbang delapan penghargaan untuk Indonesia. Di antaranya adalah
Juara 2 Shell Innovation Challenge,
Juara 2 Baker Hughes General Electric Symposium,
Juara 3 Smart Competition, Juara 1 Paper Competition Category: Exploration,
Juara 1 Paper Competition Category: HSE,
Juara 1 Poster Competition Category:
Exploration, Juara 2 Paper
Competition Category: Reservoir, dan Juara 3 Paper Competition Category: Production.
Rasa bangga melekat dalam dada tim delegasi ITS.
Perjuangan tim ITS mengikuti sembilan kategori perlombaan hanya dengan dua
orang ternyata masih membuktikan kehebatan anak bangsa di mata dunia. “Harapan
kami (tim ITS, red) pengembangan bidang minyak dan gas baik di perusahaan
maupun perguruan tinggi dapat berkolaborasi dan bekerjasama mencari solusi atas
permasalahan energi nasional ke depannya,” pungkas mahasiswi asal Pamekasan
ini. (mad/HUMAS ITS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar